Part 3

3.1K 242 4
                                    

Tak teras sudah satu bulan New menjadi mahasiswa di kampus yang sama dengan Tay dan lainya. Dan berarti sudah satu bulan pula New mengenal Tay dan yang lainya.

Hubungan Tay dan New menjadi lebih dekat dan lebih akrab. Tay sering mengantar jemput New untuk ke kampus dan apartemennya.

Seperti saat ini Tay dan New sedang makan malam di sebuah restoran setelah mereka puas keliling Bangkok seharian penuh hanya berdua saja.

New meminjam kamera Tay untuk melihat hasi gambar yang di ambil oleh Tay selama perjalanan mereka ketika mengunjungi tempat-tempat yang ada di Bangkok.

"Kenapa banyak fotoku di kamarmu?" Tanya New menatap Tay dan menaikkan satu alisnya.

"Karena kau objek foto yang bagus" jawab Tay sambil cengengesan.

"Eumm" gumam New. "Aku terlihat tampan di sini" ujar New membuat Tay terkekeh pelan.

"Lebih tepatnya kau terlihat cantik Newwiee" ucap Tay yang membuat New menggerutu.

"Aku laki-laki asal kau lupa, jadi sudah pasti aku tampan" tukas New. Tay tertawa melihat New marah karen New terlihat lucu dan menggemaskan di mata Tay.

.
.
.

Tay sedang mampir ke apartemen New, Tay sudah mampir sebelumnya tapi hanya beberapa kali.

Tay dan New duduk di sofa depan tv sambil menonton film horor. Tay yang ketakutan refleks memeluk New yang duduk disampingnya.

New terbahak-bahak melihat kelakuan Tay yang menurutnya seperti wanita yang ketakutan ketika melihat hantu, padahal mereka hanya menonton film.

"New!!!" Sergah Tay karena kesal ditertawakan oleh New. Tawa New semakin keras ketika Tay marah.

"Itu hanya film Tay, kau tak perlu takut seperti ini" ingat New kepada Tay.

"Tapi Newwiee aku benar-benar takut" ucap Tay semakin mengeratkan pelukannya ditubuh New.

"Haha ok baiklah baiklah" tawa New terhenti. "Sekarang lepaskan aku, dan kau pulanglah ini sudah hampir larut malam" perintah New.

"Tapi aku takut, di rumah aku sendirian orang tuaku berangkat keluar kota" Tay sungguh-sungguh takut dengan yang namanya hantu.

New menghela nafasbya "tidak ada hantu Tay!" Ucap New kepada Tay.

"Tapi aku benar-benar takut. Lagi pula ini semua salahmu yang memaksaku untuk menemanimu menonton film horor,dan kau harus tanggung jawab" tukas Tay.

"Baiklah baiklah, kau boleh menginap disini malam ini" putus New membuat hati Tay senang. Kapan lagi dia bisa tidur disamping New pikirnya.

.
.
.

Di dalam kamar New, Tay tidak bisa memejamkan matanya. New yang melihat tingkah Tay merasa kesal.

"Tay bisakah kau diam dan tidur, ini sudah dinihari" ingatkan New.

"Aku tidak bisa tidur, bayangan hantu di film tadi membuatku takut" adu Tay.

"Sini mendekat kau" perintah New dan Tay hanya menurut.

Tanpa dugaan Tay, ternyata New memeluknya membawanya kedalam dekapan tubuhnya. Tay merasa nyaman didalam dekapan New.

"Ne Ne New...." Panggil Tay gugup.

"Selain untuk kuliah, apa tujuanmu datang ke Bangkok?" Tay asal bertanya hanya untuk menetralkan detak jantungnya yang teras ingin meloncat keluar.

"Aku ke Bangkok untuk menyelesaikan tugasku" jawab New.

"Tugas apa?"

"Sudahlah Tay lebih baik tidur, aku lelah dan mengantuk"

Tay menggukan kepalanya dan ikut memeluk New juga.

.
.
.

Pagi harinya Tay terbangun duluan, dan bertapa kagetnya dia karena saat membuka matanya wajah New la yang pertama kali di lihatnya. Dan posisinya masih sama seperti semalam dimana Tay berada didalam pelukan New. Tay merasa sangat senang.

Tay menempelkan tangannya di pipi New, mencubitnya dengan gemas. Sungguh New sangat terlihat cantik di mata Tay.

Merasa ada yang menyentuh wajahnya New terbangun dan Tay langsung menarik tangannya dari wajah New.

"Tay......." New meras Tay mengganggu tidurnya.

"Ma af telah membuatmu terbangun".

"Aku ingin bangun siang Tay, mumpung hari ini hari Minggu".

Tay bangkit dari kasur dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tay langsun memesan makanan secara online untuk dirinya dan New.

"Newwiee bangunlah kita sarapan dulu aku sudah memesan makanan, setelah itu kau bisa melanjutkan tidurnu lagi" .

"Sepuluh menit lagi Tay ".

"Perutmu harus di isi Newwiee, atau tidak perutmu akan sakit" New langsung bangu dan menggerutu pelan tapi Masi dapat di dengar oleh Tay.

"Dasar bawel" Tay hanya tersenyum melihat tingkah laku New.

Setelah makan sarapan mereka atau lebih tepatnya makan siang karena jam sudah menunjukan jam sebelas lewat Tay membersihkan peralatan makanan yang digunakan keduanya tadi kemudian pamit kepada New untuk pulang.

Sekarang New tinggal sendirian di apartemennya.

"Tay Tawan" ucap New.

"Tay Tawan".

"Tay Tawan".

Ucap New berkali-kali sambil menyunggingkan senyumnya.







TBC







Huhhhhh gimana part ini menurut kalian?
Yuk baca part selanjutnya :)
💙💙💙

Between Revenge And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang