Part 9

2K 154 21
                                    

Hari ini hari pertama Tay yang menggantikan posisi mendiang ayahnya. Tay terlihat tampan dengan stelan jas yang dikenakannya. Dengan di dampingi oleh pengacara Lee Tay berdiri di depan seluruh para karyawanya.

"Di hadapan kalian saat ini adalah anak dari mendiang tuan Vihokratana dan dia yang akan menggantikan posisi tuan Vihokratana sebagai pemimpin di perusahaan ini" ucap pengacara Lee dengan lantang kemudian menatap Tay dan mengangguk kepalanya membe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di hadapan kalian saat ini adalah anak dari mendiang tuan Vihokratana dan dia yang akan menggantikan posisi tuan Vihokratana sebagai pemimpin di perusahaan ini" ucap pengacara Lee dengan lantang kemudian menatap Tay dan mengangguk kepalanya memberikan isyarat pada Tay. Tay yang mengerti langsung mengambil satu langkah lebih maju.

"Perkenalkan saya Tawan Vihokratana, mohon bantuan dan kerja sama dari kalian semua" ujar Tay memperkenalkan dirinya kemudian memberikan senyumnya membuat para karyawan takjub karena memiliki bos muda seperti Tay.

"Baikla saya rasa sudah cukup perkenalannya, silahkan kembali ke pekerjaan kalian masing-masing" ujar pengacara Lee kemudian mengajak Tay untuk berpindah tempat.



Sekarang mereka tengah berada di dalam sebuah ruangan besar. Ruang yang tertata rapi dengan interior mewah tapi tidak terlalu mencolok. Tay menatap meja yang ada di depannya dan di atas meja tersebut tertera nama "Mr. Tawan Vihokratana".

"Ruangan ini sekarang milik anda yang dulunya adalah ruangan tuan Vihokratana" ujar pengacara Lee memberi tahu Tay yang hanya mengangguk mengerti. "Jika kau perlu sesuatu akan ada sekretarismu yang akan membantu. Ada yang ingin kau tanyakan?" tambahnya.

"Tidak" Jawab Tay singkat.

"Baiklah. Malam ini jangan lupa datang ke acara yang telah aku buat untuk memperkenalkanmu kepada para investor perusahaan ini" ujar Lee mengingatkan acara yang akan di adakan nanti malam.

"Baiklah" Tay pasrah dia harus bersungguh-sungguh untuk menjalankan perusahaan yang di pegangnya saat ini, ia tak ingin membuat orang tuanya kecewa.
Tay duduk di kursi yang berada di dalam ruangan tersebut, di kursi miliknya. Tay menelpon kekasihnya karena dia sudah merasa rindu.

"Halo Tay" sapa New di sebrang telepon.

"Halo Newwiee aku merindukanmu" Tay mengadu kepada kekasihnya itu.

"Oh ayolah kita bahkan baru berpisah beberapa jam" di sebrang sana New memutar bola matanya jengah. "bagaimana hari pertamamu?" Tanyanya.

"Biasa saja" jawab Tay dengan nada agak lesu karena dia belum terbiasa dengan suasana barunya.

"Kau harus semangat ini juga demi kebaikanmu, demi masa depanmu" ujar New.

"Eum ini demi masa depan kita"

"Yak apa yang kau katakan? Berhentilah membual"

"Aku serius. Apa kau tidak mau menikah denganku dan menjalani masa depan bersama?"

"Lanjutkan pekerjaanmu!" New mengalihkan pembicaraan mereka karena dia tau Jiak terus meladeni perkataan Tay yang ada tidak akan selesai pembahasan mereka.

Between Revenge And LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang