Terimakasih buat yang udah mau baca bagian satunya❤️
Lanjut baca lagi, yuk!
Happy reading:)
.
.
."Anak cewek tapi kok gak bisa diajarin buat disiplin" umpat Kiesha kemudian dan membuat teman-temannya hanya bisa diam.
"Yaudah, kita mulai aja"
"Tunggu!"
Semuanya kemudian menoleh ketika mendengar suara itu. Saskia akhirnya datang dan terlihat ngos-ngosan, karena dia berlari agar bisa cepat tiba di ruang osis.
"Saya Saskia, kak. Maaf, saya dateng terlambat"
Kiesha turun dan mendekati Saskia, kemudian menatap perempuan itu dengan sorot matanya yang tajam. Hingga otomatis membuat Saskia menundukkan kepalanya ketakutan.
"Dari mana aja kamu? Saya bisa minta tolong gak? Sedikit aja coba buat disiplin dan tepat waktu. Please, saya paling gak suka SMA Nusa Bangsa punya anak murid yang kaya gini" ucap Kiesha dengan getir dan Saskia hanya bisa menjawabnya dengan lemah.
"Saya bener-bener minta maaf, kak. Tadi saya tiba-tiba kebelet mau ke toilet. Terus pas saya mau ngumpul, saya gak tau dimana letak ruang osis. Jadi saya lama sampainya. Tolong, maafin saya. Saya janji lain kali akan tepat waktu"
"Udah lah, Ca. Gak usah diperpanjang. Lagian kita harus buru-buru selesain anak-anak yang lain" bisik Rey pada Kiesha. Namun laki-laki itu terlihat masih menatap Saskia dengan dingin.
"Masuk ke barisan kamu sekarang"
Saskia mengangguk dengan lemah dan mulai berbaris bersama yang lainnya.
Anak-anak osis ternyata memberikan mereka hukuman yang masih terbilang ringan dengan membersihkan area lapangan sekolah sebelum pulang. Saskia merasa lega, dia sudah takut setengah mati akan menerima bully-an dari para senior seperti dalam sinetron yang sering Ratu ceritakan padanya.
Saskia menaruh sapu yang sejak tadi dia gunakan dengan asal lalu mengusap keringat di dahinya. Anak perempuan itu merasa senang karena melihat lapangan sekolah sudah bersih dan mereka pun sudah diperbolehkan untuk pulang.
"Huh, akhirnya kelar juga. Gue udah capek banget. Sekarang gue harus cari Ratu" Saskia mengambil tasnya dan hendak melangkah pergi mencari keberadaan sahabatnya.
"Hei, tunggu!"
Saskia menghentikan langkahnya dan berbalik, dia tertegun ketika melihat Kiesha sedang berjalan mendekatinya.
"I..iya, kak? Ada apa?"
"Mau kemana kamu?" tanya Kiesha dan membuat Saskia menjadi bingung dengan pertanyaannya.
"Tadi kata kak Rey kita udah boleh pulang. Yaudah, saya mau pulang juga sekarang kak"
"Kamu, saya gak izinin pulang sekarang. Karena kamu tadi terlambat kumpul di ruang osis, jadi hukuman kamu saya tambah biar kamu jera" ucap Kiesha kemudian.
Saskia melongo mendengar ucapannya, namun anak itu hanya bisa pasrah dan menerimanya. Lagipula dia tidak akan pernah bisa membantah laki-laki super dingin yang sedang berdiri dihadapannya sekarang.
"Apa yang harus saya kerjain lagi, kak?" tanya Saskia.
"Ikut saya" pinta Kiesha dan berlalu pergi. Saskia pun mau tak mau harus mengikutinya.
Kiesha ternyata membawa Saskia menuju ruangan yang terlihat luas. Meja dan kursi tertata rapi dengan posisi menumpuk di sudut ruangan. Saskia memperhatikan apa yang berada di sekitarnya.
"Besok siang, ruangan ini mau dipake rapat kepala sekolah. Jadi saya minta kamu bersihin dan pel lantainya. Jangan lupa tuh, meja sama kursinya nanti dirapiin. Oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
From Jendela SMA [END]
Teen Fiction[COMPLETED] Cerita ini terinspirasi dari sinetron televisi favorit "Dari Jendela SMP" Dengan cast yang sama, namun alur cerita yang berbeda. Pastinya bakal lebih seru dan bikin baper abis! Note! Cerita lebih berfokus pada peran Kiesha, Saskia, Ratu...