Bag. 35

1K 137 17
                                    

POVLu pasti seneng kan karena gua double update hari ini askaskask 🤣🤣
.
.
.

"Sayang, mama berangkat dulu ke rumah grandma ya. Kamu jaga rumah baik-baik, besok sore mama pulang bareng papa" ucap Fitrie sambil mengusap rambut Saskia dengan lembut.

"Yah, padahal aku pengen ketemu grandma. Aku ikut aja ya, maa?" pinta Saskia dengan wajah memohon namun sayangnya Fitrie menggelengkan kepala.

"Kamu besok ada ujian, kan? Masa mau ditinggalin. Percuma dong kamu belajar keras dari kemarin"

Saskia pun diam dengan wajah cemberut. Fitrie tersenyum dan mengusap rambut putrinya kembali.
"Nanti mama video call, deh"

"Hm, yaudah maa. Aku juga gak bisa tinggalin ujian ku besok. Titip salam Saski buat grandma, ya" lanjut Saskia dan Fitrie mengangguk padanya.

Setelah memeluk dan mencium Saskia, Fitrie pun berangkat menuju tempat tinggal orangtuanya.

Saskia melanjutkan kegiatan belajarnya di ruang tamu. Hampir dua jam lebih dia sudah mempelajari materi-materi untuk ujian tengah semester yang akan diadakan besok.

"Belajarnya udah kelar. Sekarang gue haus, pengen minum yang seger-seger. Tapi enaknya minum apaan, ya?" gumam Saskia sambil berpikir sejenak.

"Ah, gue pesen lewat online aja. Mager banget keluar"
Saskia pun mengambil ponselnya dan memesan apapun yang dia inginkan. Setelah selesai, dia pun menunggu kedatangan jasa pengirim online ke rumahnya.

Akhirnya, minuman yang dia inginkan sampai. Saskia memberikan beberapa lembar uang kepada sang pengirim lalu hendak masuk kembali.

"Saskia!"

Langkah Saskia terhenti, dia tidak jadi masuk ke dalam rumah dan membalikkan tubuhnya kembali ketika ada seseorang yang menyebut namanya.

Tubuh perempuan itu seketika menjadi tegang saat melihat siapa orang yang sedang melangkah menuju dirinya.

"Ki-Kiesha?"

Laki-laki itu kini sudah berdiri dihadapannya sambil membawa sesuatu.
"Hai, hari ini kan hari minggu, gak apa-apa kan kalo gue mampir ke rumah lo?"

Saskia hanya bisa menelan ludahnya sendiri. Dia benar-benar sangat gugup dan tidak percaya bahwa laki-laki itu akan datang ke rumahnya seperti ini.

"Euh, i-iya. Gak apa-apa, sih. Cuma nanti kalo Ratu tau, gimana?" tanya Saskia dengan suara pelan. Sedangkan Kiesha hanya memutar bola matanya malas.

"Lagian kenapa sih sama Ratu? Gue hidup bukan selalu tentang dia kali. Gue juga pengen ngelakuin apapun yang gue pengen, gue paling gak bisa diatur"

"Tapi kan, Ratu itu pacar lo" lanjut Saskia dan Kiesha membuang nafasnya pasrah.

"Iya, gue tau. Dan gue pacaran sama dia bukan karena kemauan gue sendiri, tapi karena-- lo inget kan apa?"

Saskia menundukkan kepalanya paham dengan maksud ucapan Kiesha. Dan dia sendiri juga tidak bisa menolak semua itu.

"Udahlah, gak usah bahas itu. Oh ya, nih gue bawa donat buat lo"

"M-Makasih ya, Ca. Lo repot-repot banget" jawab Saskia sambil tersenyum.

"Sama-sama. Btw, gue gak disuruh masuk nih? Cuma ngejogrok doang depan pintu rumah lo kaya patung gitu?" tanya Kiesha dan membuat Saskia langsung menepuk jidatnya.

"Eh iya, gue sampai lupa. Ayo masuk!"

"Makasih"

Kiesha pun duduk di ruang tamu. Sedangkan Saskia benar-benar merasa gugup harus bertingkah seperti apa di depan laki-laki itu.

From Jendela SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang