Bag. 33

1K 142 12
                                    

Kiesha mengambil motornya yang terparkir di parkiran sekolah. Laki-laki itu kemudian bergegas untuk segera pulang. Namun ketika akan melewati gerbang sekolah, dia melihat Saskia yang tengah berdiri seorang diri seperti sedang menunggu kedatangan seseorang.

"Tumben Saski belum pulang" gumam Kiesha dan menghampiri perempuan itu.

"Sas"

Saskia yang mendengar panggilannya pun langsung menoleh.

"Eh, elo"

"Kok lo belum pulang?" tanya Kiesha kemudian.

"Hm, gak tau nih. Sopir gue belum dateng-dateng juga dari tadi, mungkin macet di jalan"

Kiesha pun mengangguk dan terdiam. Sedangkan Saskia terus menatap laki-laki itu.

"Ratu mana? Kok gak bareng lo?"

"Udah pulang duluan tadi. Biasa, dipanggil sama ayahnya yang gak ada akhlak itu" jawab Kiesha dan membuat Saskia tertawa pelan.

"Gak boleh kaya gitu" ujar Saskia sedangkan Kiesha hanya tersenyum ketika melihat perempuan itu juga tersenyum.

"Eh, gue anterin pulang aja gimana? Kasian lo nunggu sendirian disini, sekolah udah sepi loh" pinta Kiesha.

Saskia pun menjadi diam, dia merasa ragu untuk menerima ajakan dari laki-laki itu.

"Gak usah, deh. Gue gak mau kalo sampai ketahuan Ratu lo nganterin gue pulang. Nanti dia cemburu lagi"

"Yaelah, dianya juga kaga ada sekarang, dia gak akan tau. Udah, ayo naik" pinta Kiesha lagi namun Saskia masih merasa ragu.

"Lama, ah. Ayo!" Kiesha memegang tangan Saskia dan membuat perempuan itu menatapnya dengan perasaan gugup.

"Hm, iya-iya"

Saskia pun naik dan duduk di motor Kiesha. Kemudian menatap punggung laki-laki yang berada di depannya itu dengan canggung.

"Pegangan. Nanti jatuh" ucap Kiesha sambil tersenyum geli.

"Euh iya, udah nih" jawab Saskia dan memegangi bagian belakang motor Kiesha.

"Mana? Kok gak terasa?"

Saskia mengerutkan keningnya karena tidak mengerti ucapan Kiesha.
"Gak terasa gimana maksud lo?"

"Gak terasa tangan lo megang badan gue" jawab Kiesha dan otomatis membuat Saskia salah tingkah karena laki-laki itu malah menyuruhnya untuk berpegangan pada tubuhnya.

"Iya jelas gak terasa lah, orang gue pegangan di belakang"

"Oh, lo gak mau pegangan sama gue? Kesempatan langka banget ini buat lo. Bayangin aja lo duduk di motor sport seorang Kiesha Alvaro cowok terganteng di sekolah ini. Cewek-cewek di luar sana pengen banget ada di posisi lo sekarang tau" gumam Kiesha sambil tertawa.

Saskia langsung mengeryit tidak suka mendengar perkataan Kiesha.
"Dih, sok kecakepan banget lo. Lagian gue itu gak minta dianter pulang sama lo, orang lo sendiri yang ngajakin"

"Yaudah iya, gue cuma bercanda. Galak banget sih lu"

"Buruan jalan, katanya mau anterin gue pulang"

"Iya-iya. Sabar woi" jawab Kiesha dan langsung melajukan motornya.

Ketika mengendarai motornya, berulang kali Kiesha melirik ke arah kaca spion untuk melihat wajah Saskia di belakang. Perempuan itu bahkan tidak menyadari bahwa dia tengah diperhatikan sekarang. Kiesha diam-diam tersenyum saat melihat wajah Saskia yang sangat polos.

Namun Saskia tiba-tiba meringis sambil memegangi perutnya.

'Duh, kok gue laper banget ya? Jadi pengen cepet-cepet sampai rumah'

From Jendela SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang