Bag. 39

1K 125 53
                                    

DOUBLE UP! DOUBLE UP!

😋😋😋

.
.
.

"Ratu! Dimana kamu?!"

Suara teriakan cukup kencang sukses membuat Ratu yang sedang sibuk memasak di dapur menjadi terkejut tatkala dia sangat mengenali siapa pemilik suara yang menggelegar itu. Ratu berlari keluar untuk melihat sang ayah, Jaya.

"Kenapa, yah? Kok teriak-teriak?"

"Ayah butuh uang!" ucap Jaya dan membuat Ratu menghembuskan nafasnya lelah.

"Uang lagi? Kemarin aku udah ngasih setengah tabunganku buat ayah, apa itu masih belum cukup? Aku bahkan gak pernah jajan di sekolah. Ayah, maaf, pokonya kali ini aku gak bisa kasih ayah uang lagi. Harusnya itu ayah sebagai orangtua yang ngasih aku uang, bukannya ayah yang malah terus minta ke aku" sentak Ratu dengan nafas yang memburu.

Ucapannya itu secara tak sengaja membuat perasaan Jaya menjadi tersinggung. Sifat pembangkang dan keras kepala yang dimilikinya kembali muncul.

"Gak usah banyak ngomong kamu, Ratu! Harusnya kamu itu jadi anak bersyukur sedikit, ayah masih kasihan sama kamu. Ayah masih tinggal disini dan gak biarin kamu hidup sendirian. Tapi kamu kayanya emang gak pantes dikasihanin, ya? Oke, gak masalah"

"Ayah, mau kemana?!" pekik Ratu ketika Jaya masuk ke kamarnya lalu mengobrak-abrik isi lemarinya.

"Yah, Ratu mohon, tolong jangan ambil tabungan aku. Itu tabungan terakhir yang berhasil aku kumpulin dengan susah payah. Aku kerja keras buat bisa kumpulin semua itu ayah. Aku mohon jangan diambil lagi" lirih Ratu dengan isak tangisnya namun seperti biasa Jaya selalu berhasil mengambil semua miliknya.

"Diem kamu! Sekarang minggir, ayah mau pergi!"

"Ayah, jangan diambil!" teriak Ratu namun Jaya melarikan diri. Ratu tidak rela jika sisa tabungan yang mungkin masih tak seberapa itu hilang begitu saja di tangan ayahnya.

"Ayah, tunggu! Aku mohon, yah!" Ratu berlari mengejar Jaya, namun anak itu tiba-tiba berhenti ketika melihat sebuah mobil melaju dengan sangat kencang menuju pada sang ayah.

"A-Ayah, awas ada mobil!" teriak Ratu dengan sangat kencang, namun Jaya tidak mendengar ucapannya.

"Ayah...!!!" Ratu berlari secepat mungkin dan menyelamatkan nyawa Jaya. Namun sayang, kini tubuh mungilnya terpental kuat karena tertabrak badan mobil. Dan tubuh itu sekarang tergeletak lemas dengan berlumuran darah.

Jaya tergeletak di tanah karena Ratu mendorongnya agar tidak tertabrak mobil. Kini laki-laki itu hanya bisa memandang tubuh putrinya yang sudah tidak sadarkan diri.

"Ratu..." lirih Jaya dengan berlinang air mata. Laki-laki itu langsung menghampiri putrinya dengan tangis penyesalan.

"Ratu, bangun. Ayah mohon. Bangun!" Jaya berusaha membangunkan Ratu dengan mengguncang-guncang tubuhnya namun anak itu tetap menutup kedua mata.

"Tolong! Tolong! Tolong anakku!" teriak Jaya dengan isak tangisnya.

Orang-orang kemudian ramai berdatangan menuju tempat kejadian. Mereka semua segera membawa Ratu ke rumah sakit.

--

"Apa?!"

Saskia menjatuhkan ponselnya dan tubuhnya langsung bergerak dengan limbung ke belakang, untung saja ada Kiesha yang dengan sigap langsung menangkapnya agar tidak terjatuh.

"Sas, kenapa?" tanya Kiesha yang merasa cemas ketika melihat raut wajah terkejut dari Saskia.

"Ra-Ratu.. Ratu.."

From Jendela SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang