Bag. 09

1K 130 0
                                    

Hari ini, di taman rumah, Saskia dan Ratu tengah mempersiapkan latihan mereka untuk mengikuti acara pentas bakat di sekolah nanti.

Saskia sudah siap dengan suara indahnya, suara lembut yang bisa membuat semua orang hanyut terbawa suasana. Ratu pun juga kini masih sibuk menghafal gerakan tari ala India yang dia sukai.

"Asik! Akhirnya gue udah dapet cengkokan lagu ini" seru Saskia kemudian dia melihat pada Ratu yang berputar-putar dengan gaunnya.

Ratu menari dengan baik persis seperti di film-film India yang selalu ditontonnya. Gelang kaki yang dia gunakan berbunyi mengikuti langkah tariannya. Saskia tersenyum melihat sahabatnya, dia ternyata memang berbakat dalam menari.

Saskia bertepuk tangan sekeras mungkin ketika Ratu selesai menari. Ratu tersenyum padanya dengan nafas yang memburu.

"Gimana? Bagus gak tarian gue?"

"Bagus banget. Gue aja sampai lupa kalo yang lagi nari sekarang itu lo. Sumpah, tarian lo udah persis banget kaya Bollywood. Lincah kaya-- Hm, siapa ya? Ah iya, kaya Shraddha Kapoor! Yang dia dance di film Street Dancer itu sama si aktor ganteng!" seru Saskia dan membuat Ratu tertawa mendengar ocehannya.

"Bisa aja lu. Gak usah samain gue sama dia, gue mah kentang dibanding dia yang udah perfect banget" jawab Ratu sembari mengambil minumannya.

"Yaudah sih Rat, gak usah ngerendah gitu juga kali. Intinya tarian lo udah oke banget, fix!" lanjut Saskia sambil menunjukkan dua jempolnya.

"Aaa, maaci Kicu kuww! Btw, suara lo juga bagus banget, kok. Pokonya suara lo paling konek aja sama kuping gue" ujar Ratu dan kali ini giliran Saskia yang dibuat tersenyum karena pujiannya.

"Thank you, beb. Eh btw, lo nanti nari India pake lagu apaan?"

"Sun Saathiya. Soundtrack film Bollywood punya Shraddha Kapoor juga" jawab Ratu dan Saskia kemudian menganggukkan kepalanya.

"Wah, bagus tuh! Gue jadi gak sabar lihat lo nari-nari di atas panggung nanti"

"Sama. Gue juga gak sabar dengerin suara lo"

Mereka berdua pun saling mengulas senyum bersama lalu setelah itu melanjutkan latihan sampai hari menjelang sore.

-

"Guys, tendanya udah siap kan?"

Rey, Emil dan, Jefan mengangguk sambil menunjukkan jempol mereka.

"Siap bapak Ica! Santuy, semua kerjaan pasti kelar kalo kita yang ngerjain. Iya gak?" ujar Jefan.

"Yoii, bro!"

Kiesha hanya tersenyum kecil melihat tingkah teman-temannya. Dia pun mendekati Sandy yang tengah menyiapkan konsumsi.

"San, makanan sama minuman yang ada di mobil udah lo bawa turun kan?"

Sandy yang merasa dipanggil langsung menoleh pada Kiesha lalu memberikannya senyum dan juga jempol.
"Udah, Ca. Pokonya lo tenang aja, semua pasti bisa diatur sampai besok"

Kiesha membalas senyuman Sandy dan memberikannya jempol juga.
"Good! Yaudah, kalo udah selesai kita langsung kumpul di lapangan"

"Okay"

Anak-anak osis pun sibuk menyiapkan segala persiapan untuk acara mos berikutnya. Mereka juga didampingi oleh guru-guru. Kiesha pun sudah berkeliling sejak tadi siang untuk mengecek apakah semua perlengkapan sudah siap atau belum.

Setelah selesai, mereka pun beristirahat sambil makan bersama.

Rey, Emil, dan Jefan tengah makan bersama, namun mereka melihat pada Kiesha yang tidak ikut bergabung.

From Jendela SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang