Bag. 41

1.2K 115 27
                                    

Nih, buat yang GAK SABAR sama kelanjutan ceritanya sampai neror-neror gua plus spam di lapak ini juga😏😏🙄🙄
.
.
.

"Sas, tunggu!" Kiesha menarik tangan Saskia dan membuat langkah perempuan itu terhenti.

"Tungguin aku, kamu mau kemana sih?"

"Aku mau sendiri"

Kiesha membuang nafas panjang lalu meraih kedua tangan Saskia untuk digenggamnya.
"Maafin aku, aku jadi ninggalin kamu sendirian gara-gara aku harus temenin Ratu tadi. Dan aku nyesel banget, karena itu kamu jadi digangguin sama Clay"

"Udahlah Ca, gak apa-apa. Lagian aku gak masalah kok kalo kamu temenin Ratu" jawab Saskia. Kiesha pun hanya terus menatapnya.

"Aku bener-bener gak suka sama sikap Clay itu. Dia keterlaluan banget. Masa maksa kamu kaya gitu? Pokonya kamu jangan ladenin dia, aku yakin dia bukan cowok yang baik"

"Jangan bilang kaya gitu. Clay baik kok orangnya" bantah Saskia dan membuat Kiesha mulai merasa cemburu.

"Kok kamu malah belain dia, sih? Sebenernya siapa pacar kamu disini, ha?" sentak Kiesha. Ucapannya itu membuat Saskia merasa kesal, dan anak itu langsung menjauhkan dirinya.

"Aku itu gak belain dia. Kok kamu jadi marah-marah gak jelas kaya gini, sih?" pekik Saskia dengan nafas memburu.

Melihat wajah perempuan itu yang mulai memerah, Kiesha berusaha mengontrol semua emosinya dan memilih jalan halus untuk menghadapi Saskia.

Kiesha kemudian menarik tubuh Saskia agar berada dalam pelukannya. Saskia tidak memberontak, anak itu memeluknya dengan erat sampai menutup kedua mata.

"Inget, kamu cuma milik aku seorang. Aku gak suka lihat cowok lain nyatain perasaan ke kamu, hati aku sakit, aku cemburu. Kamu harus ngerti itu" bisik Kiesha dalam dekapannya.

Saskia pun sadar dan mengerti bagaimana perasaan Kiesha. Dia kemudian menganggukkan kepala perlahan.

"Maafin aku. Iya, aku ngerti"

"Makanya kamu harus dengerin aku. Mulai sekarang, kamu harus jaga jarak sama Clay kalo kamu emang sayang sama aku" lanjut Kiesha dan Saskia pun mengangguk paham.

"Pokonya kamu tenang aja, biar pun aku harus tetep sama Ratu, tapi aku bakal selalu awasin kamu. Gak akan aku biarin cowok mana pun coba-coba buat deketin kamu, oke?"

"Iya-iya. Serem banget perasaan" celetuk Saskia sambil terkekeh geli.

"Eh, malah ketawa. Aku lagi serius ini" jawab Kiesha dan membuat Saskia harus menahan tawanya.

"Iyaaa, galak banget sih pangeran aku!" Saskia mencubiti pipi Kiesha dengan gemas dan membuat laki-laki itu meringis.

"Sakit sayang"

"Hehe.. yaudah yuk, kita balik ke ruang rawat Ratu"

Kiesha mengangguk lalu menggandeng tangan Saskia pergi.

Sesampainya di ruang rawat Ratu, mereka berdua melihat Clay yang sudah duduk dan mengobrol bersama perempuan itu disana.

Kiesha pun masih memberikan tatapan sengit pada Clay ketika mata mereka tak sengaja saling bertabrakan.

"Eh, ini mereka dateng. Kalian darimana aja, sih? Oh iya, Sas, Clay nungguin lo dari tadi disini" ujar Ratu dan membuat Saskia menjadi kikuk.

"Hm iya, gue tadi habis dari toilet. Gimana keadaan lo sekarang, Tu?"

Ratu mengangguk dan menunjukkan senyumnya.
"Gue udah mendingan. Kalian semua tenang aja, ya"

Semua turut senang mendengar jawaban Ratu. Saskia kemudian langsung memeluk sahabatnya dengan erat.

From Jendela SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang