Bag. 04

1.4K 146 1
                                    

Saskia kembali harus dirawat di ruang uks. Ratu pun juga ikut menemaninya, karena anak itu tidak akan bisa fokus mengikuti upacara bendera jika terus mengingat keadaan sahabatnya.

Kiesha pun datang kembali sambil membawa sesuatu. Melihat laki-laki itu datang, Saskia dan Ratu menoleh padanya bersamaan.

"Saya kan udah bilang kemarin, kalo kamu masih sakit, gak usah masuk hari ini. Sekarang lihat, nyusahin kan?" ucap Kiesha begitu saja. Perkataannya itu membuat Saskia diam-diam merasa tersinggung.

"Hm, kak Kiesha. Tadi Saski baik-baik aja kok, cuma karena buru-buru ke sekolah, dia lupa sarapan. Makanya drop lagi" sambung Ratu kemudian.

Kiesha menghela nafasnya dengan gusar lalu memberikan Saskia sesuatu.
"Nih, ada roti sama air. Kamu harus makan. Inget, kamu itu punya maag. Harus bisa jaga kesehatan sendiri"

Dengan ragu, Saskia pun mengambilnya lalu mengucapkan terimakasih pada laki-laki itu walau dengan hati yang dongkol.

"Yaudah, kamu istirahat aja dulu disini. Saya mau balik ke lapangan" Kiesha pun berlalu pergi meninggalkan mereka.

"Huhh!" Saskia menghempas kasar kantong plastik yang berisi roti dan air yang diberikan pada Kiesha tadi.

Ratu yang melihat ekspresi wajah Saskia yang terlihat kesal, malah terheran.
"Lah, kok ngamuk?"

"Lo liat gak sih tadi, Rat? Gaya itu cowok bener-bener songong sekabupaten! Dia bilang gue ini nyusahin. Ya, kalo emang gak pengen disusahin, ngapain dia mau nolongin gue? Gue juga gak butuh pertolongan dia kali" oceh Saskia dengan wajahnya yang merah padam.

"Yaudah, lo gak usah marah-marah juga. Maksud dia itu baik kok, habis lo juga sih yang gak bisa jaga diri. Harusnya tadi pas upacara, lo bilang aja gak kuat kan bisa gue izinin. Lo malah bilang gak apa-apa, tapi faktanya pingsan kaya gini"

Mendengar ucapan Ratu, Saskia langsung menatapnya tajam.
"Kok lo malah belain cowok itu sih, Ratu?"

"Bukan gitu, gue gak belain dia. Cuma lo susah banget dikasih taunya" bantah Ratu namun Saskia masih merasa kesal. Anak itu menaruh kedua tangan di dadanya.

"Nih, makan rotinya. Bekal dari tante juga sekalian lo makan" Ratu kemudian memberikan makanan pada Saskia, dan dia mengambilnya dengan wajah malas.

"Awas aja kalo lo telat makan lagi. Gue bakal siapin bodyguard yang siap siaga 24 jam buat ingetin lo makan"

"Iya bawel!" ketus Saskia. Anak itu akhirnya mulai makan.

Setelah kegiatan upacara selesai, anak-anak pun berkumpul kembali di lapangan mendengarkan pengarahan dari kepala sekolah selanjutnya.

Pak Yunus sudah berdiri dengan tegas di atas panggung, lengkap dengan senyuman khas bule miliknya yang membuat anak muridnya malah menjadi terpesona.

"Baik, anak-anak semua yang paling bapak sayangi. Kegiatan upacara kita sudah selesai dan selanjutkan bapak akan memberi tau kalian semua acara mos kita selanjutnya. Yaitu, kita akan mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan skill. Maksudnya adalah, kalian bisa menunjukkan bakat yang kalian punya. Misalkan menyanyi, menari, menulis puisi, dan masih banyak lagi. Apapun bakat yang kalian punya, tampilkan di acara pentas nanti yang akan kita laksanakan tiga hari lagi"

"Betul anak-anak. Tujuan bapak dan ibu mengadakan kegiatan mos pentas bakat agar kita bisa tau apa basic yang ada dalam diri kalian semua. Jadi kalian bisa persiapkan diri masing-masing" lanjut ibu Alya pada semua murid yang menganggukkan kepala mereka paham.

"Oh ya, besok kalian tidak usah masuk, karena besok kita tidak ada kegiatan mos. Setelah itu pentas bakat yang akan kita adakan. Apakah kalian sudah mengerti anak-anak?"

From Jendela SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang