Update lagi
Jangan lupa divote guyss
.
.
.Kiesha ternyata benar-benar datang ke taman. Sebenarnya dia malas untuk menuruti keinginan orang lain apalagi perempuan seperti Saskia. Yang saat mereka berdua bertemu selalu akan ada perdebatan yang membuatnya darah tinggi seketika.
Namun saat sampai di taman, tidak ada Saskia. Kiesha melihat-lihat sekitarnya dengan wajah tertekuk.
"Kok gak ada, sih? Wah, jangan-jangan dia emang mau ngerjain gue lagi. Awas aja nanti kalo beneran bakal gue pites itu cewek"
Kiesha sebenarnya ingin pergi namun entah kenapa tubuhnya seakan lebih ingin tetap berada di tempat itu yang membuatnya harus berpikir sebentar.
"Ah, gue tungguin aja dulu. Gue takut itu cewek serius sama omongannya, nanti bisa gue yang repot karena dia"
Dengan sangat terpaksa, Kiesha pun duduk di kursi taman sembari tetap menunggu.
Saskia berlari ke arah taman. Ketika dia sampai, anak itu berhenti dan langsung bersembunyi di balik pohon saat melihat Kiesha ternyata sudah berada disana.
"Duh, dia beneran dateng anjir. Manjur banget ternyata kata-kata yang gue tulis di surat itu. Tapi kenapa coba om Jaya pake acara bawa-bawa Ratu pergi segala, sekarang gue yang ribet ini" gerutu Saskia sambil menggaruk kepalanya bingung.
Kiesha mulai merasa bosan menunggu dan tidak ada orang yang datang menemuinya. Saskia pun masih bersembunyi di balik pohon dan terus mengawasinya, anak itu masih ragu untuk datang bertemu dengannya.
"Lama amat, sih. Apa gue balik aja, ya?" gumam Kiesha kemudian.
"Ah, bodomat deh. Ngapain gue repot-repot ngurusin dia, mending gue balik"
Kiesha pun hendak pergi dan membuat Saskia terkejut dan ingin bersembunyi karena laki-laki itu bisa melihat keberadaannya nanti. Namun kaki Saskia malah tak sengaja menginjak ranting kayu yang membuat Kiesha berhenti dan menoleh.
"Suara apaan, tuh?"
Saskia bersandar pada pohon sembari menutup mulutnya, dia bergerak dengan sangat pelan karena sudah membuat Kiesha menjadi curiga.
Karena penasaran, Kiesha pun mencoba untuk mengecek sekitarnya. Dan matanya seketika terfokus pada satu titik. Rambut ikal berwarna pirang milik seorang anak perempuan yang terlihat dari balik dedaunan dan membuat Kiesha akhirnya menyeringai paham.
"Oh, jadi dari tadi dia sembunyi disini"
Saskia masih merasa bingung harus melakukan apa. Anak itu tidak yakin harus bertemu Kiesha, karena memang seharusnya bukan dia yang datang ke taman melainkan Ratu sahabatnya.
'Duh, semoga aja dia gak ngelihat gue. Nanti gue mau jelasin apa sama dia'
"Ngapain lo sembunyi disitu?"
Saskia membuka kedua matanya dengan jantung yang tidak beraturan. Anak itu perlahan memutar kepalanya dan Kiesha ternyata sudah berdiri tepat di sampingnya sambil menaikkan alis.
'Ketahuan juga kan asw. Apes banget sih gue!'
"E-Ehh" Saskia benar-benar gugup harus mengatakan apa sekarang dan Kiesha malah terus menatapnya.
"Gue tanya, lo ngapain pake sembunyi segala? Eh, gue itu udah baik ya udah niat banget nurutin apa yang lo tulis di surat gak jelas lo itu buat dateng kesini. Gue tungguin lo dari tadi, tapi malah sembunyi disini" gerutu Kiesha dan Saskia langsung mengernyitkan dahinya.
'Loh, kok dia bisa tau sih kalo gue yang nulis surat itu?'
"Jawab. Malah diem aja" lanjut Kiesha lagi dan Saskia semakin bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Jendela SMA [END]
Novela Juvenil[COMPLETED] Cerita ini terinspirasi dari sinetron televisi favorit "Dari Jendela SMP" Dengan cast yang sama, namun alur cerita yang berbeda. Pastinya bakal lebih seru dan bikin baper abis! Note! Cerita lebih berfokus pada peran Kiesha, Saskia, Ratu...