Bag. 19

935 115 21
                                    

Setiap harinya, Saskia selalu membantu Ratu agar dia bisa lebih berkomunikasi dekat dengan Kiesha. Awalnya Ratu malu dan sangat gugup untuk mendekati Kiesha. Contohnya ketika Ratu ingin mengiriminya pesan lewat whatsapp untuk sekedar mengobrol saja. Perempuan itu sangat malu dan takut jika Kiesha tidak akan merespon dirinya. Namun Saskia selalu ada untuk menyemangatinya. Hingga Kiesha pun mulai lebih terbuka dan sekarang mereka pun semakin akrab.

Hari ini, di kantin sekolah, Saskia dan Ratu sedang sibuk menikmati makanan mereka. Namun Kiesha tiba-tiba datang ke arah meja mereka.

"Hai, gue boleh ikutan gabung gak?"

Saskia dan Ratu saling memandang sejenak. Dalam hati kecil seorang Ratu, dia sangat bahagia karena Kiesha ternyata selalu ingin berada dekat dengannya.

"Boleh dong. Duduk aja, kak"

Kiesha tersenyum dan duduk diantara dua anak perempuan itu.
"Makasih"

"Tumben gak bareng sama temen-temen lo, kak?" tanya Saskia kemudian dan membuat Kiesha menoleh padanya.

"Biasa, mereka lagi pada ngerjain remed di ruang guru" jawab Kiesha sambil menyeruput minumannya.

"Kak Sandy juga?"

"Sandy gak. Dia lagi di kelas main hape, paling nungguin Rey"

Saskia pun mengangguk dan tidak bicara lagi, dia kemudian sibuk melahap makanannya. Sedangkan Ratu merasa tidak fokus untuk makan karena ada Kiesha di sampingnya, laki-laki itu membuat jantungnya berdegup tidak beraturan.

"Btw, kalian berdua gak ada yang mau nyalon jadi anggota osis?" tanya Kiesha dan belum memperhatikan pada Ratu yang sejak tadi tidak berhenti memandangnya.

Saskia menggelengkan kepala acuh dan Kiesha pun menoleh pada Ratu untuk mendengar jawabannya.

"Lo gimana, Ratu?"

"Ha? Gi..gimana apanya, kak?" Ratu gelagapan sendiri karena tiba-tiba Kiesha bertanya padanya dan otomatis membuatnya jadi salah tingkah.

Saskia yang melihat tingkah Ratu hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. Dia tahu betul, bahwa sahabatnya itu sedang tegang sekarang karena sang pujaan hati berada sangat dekat dengannya.

"Lo gak mau nyalon jadi anggota osis?" lanjut Kiesha lagi.

"Euh, gue bukan anak pintar kak. Lagian gue juga gak bisa jadi osis"

"Jadi osis itu gak harus anak yang pintar kok, yang penting itu bertanggung jawab sama tugas-tugasnya" ucap Kiesha dan Ratu hanya mengangguk saja masih dengan malu-malu.

"Kalo gue pribadi sih emang gak minat. Lagian ya, jadi osis itu ngerepotin. Disaat temen-temen lo semua udah pada pulang duluan, eh lo masih sibuk ngerjain tugas ini-itu dari guru sampai subuh pun nyampe kayanya. Ew, kalo gue sih udah angkat tangan duluan ya. Sorry banget lo, kak" gumam Saskia dengan santainya dan sikapnya itu mendapat tatapan sinis dari Kiesha.

'Gayanya songong banget sih ini cewek' batin Kiesha. Laki-laki itu terus menatap Saskia tidak suka.

"Eh, lo itu jangan mikir jeleknya aja. Jadi osis itu bagus tau, secara lo punya tanggung jawab sendiri, terus lebih terbuka sama temen-temen lo, bisa komunikasi lebih deket sama guru-guru juga, pokonya banyak deh hal positif yang bisa diambil. Jadi lo gak boleh mandang osis itu dari segi negatifnya aja"

"Loh, gue gak mandang osis itu negatif kok? Lagian gue kan cuma ngasih pendapat aja kakak Kiesha yang baik. Gak usah sewot juga" potong Saskia dengan geram namun Kiesha tetap menatapnya sinis.

"Gue gak sewot, cuma gue gak suka aja lo bilang kaya gitu. Kesannya kaya ngeremehin osis tau gak" ketus Kiesha kemudian.

Saskia memutar bola matanya malas lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar
"Iya, sorry. Gue gak ada maksud sama sekali buat lo tersinggung"

Namun Kiesha tidak menjawabnya lagi dan fokus ke arah lain.

"Kak, kalo gitu gue mau coba dong ikutan jadi anggota osis. Boleh gak?" ucap Ratu tiba-tiba dan membuat Kiesha menatapnya sambil tersenyum.

"Wah, boleh banget dong. Ada niat aja udah bagus banget buat lo, Rat"

Sedangkan Saskia melihat pada Ratu sambil mengerutkan kening, dia tidak tahu kenapa Ratu tiba-tiba ingin menjadi anggota osis.

"Ratu, sejak kapan lo pengen jadi osis? Bukannya lo paling gak suka sama yang begituan, ya?"

"Iya Sas, gue cuma pengen nyoba aja. Lagian kak Kiesha bilang kita harus ambil dari segi positifnya aja, yang lain gak usah dipikirin. Apalagi kalo ketua osisnya sendiri yang nawarin, yakali gue nolak hehe.." gumam Ratu diakhiri cengirannya dan Kiesha hanya tersenyum geli melihat tingkahnya itu.

"Betul, tuh. Gitu dong Ratu, ini yang gue mau. Pokonya gue pasti bakal selalu dukung lo"

"Makasih ya, kak. Dukung gue terus ya supaya cepet bisa nanti"

"Pasti-pasti. Tos dulu, dong?"

Kiesha menunjukkan telapak tangannya dan Ratu awalnya merasa gugup untuk membalasnya. Namun ketika melihat senyuman menawan milik Kiesha, anak itu tentu tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan sekecil apapun untuk bisa dekat dengannya.

Mereka berdua saling ber-tos ria sambil mengulas senyum bersama. Sedangkan Saskia hanya diam dan menekuk wajahnya kesal sembari terus memandang kedua anak itu yang tidak memperdulikannya.

'Mentang-mentang ada doi, gue dikacangin nih sama si Ratu. Ih, kampret banget punya temen'

-

Saat di kelas, Saskia datang mendekati Ratu yang sedang sibuk membaca buku. Anak itu kemudian duduk dihadapannya.

"Ratu, lo ngapain sih pake nyalon jadi osis segala?"

"Emang kenapa sih, Sas. Lagian jadi osis itu gak buruk, apa salahnya gue ikutan" jawab Ratu bahkan tanpa menatap lawan bicaranya. Anak itu sibuk membolak-balikan buku yang sedang dibacanya.

"Iya, gak salah sih. Cuma kan biasanya lo sama kaya gue, paling males sama yang begituan. Apalagi nanti kalo lo udah jadi anggota osis, kegiatan lo pasti bakal padat banget. Lo yakin, Rat?" lanjut Saskia lagi. Mendengar itu, Ratu pun akhirnya menatap padanya.

"Santai aja kali, Sas. Kan udah ada kak Kiesha. Dia selalu support gue, kok"

"Oh, jadi bener kan lo mau ikutan osis cuma pengen deket-deket doang sama kak Kiesha?" sembur Saskia dan selanjutnya membuat Ratu terkekeh geli.

"Nah, itu lo tau sendiri. Denger ya Sas, gue gak bakalan sia-siain kesempatan sekecil apapun buat bisa lebih deket sama cowok yang gue suka. Pokonya gue bakal buat kak Kiesha jadi milik gue. Udah, lo gak usah khawatirin gue ya. Gue yakin, gue pasti bisa handle semuanya nanti"

"Yaudah, terserah lo aja. Kalo itu emang keputusan lo, gue pasti bakal dukung lo juga" ucap Saskia dan membuat Ratu tersenyum padanya. Anak itu kemudian kembali berpelukan bersama.

"Makasih Kicu kuww!"

-

Hari demi hari terus berjalan. Akhirnya harapan dan keinginan seorang Ratu terkabulkan, dia dan Kiesha sekarang semakin dekat semenjak dirinya bergabung menjadi anggota osis. Anak-anak SMA Nusa Bangsa mulai ramai membicarakan mereka yang kerap selalu terlihat bersama.

"Gimana? Sukses kan, Rat?"

"Sukses dong, kak! Makasih ya, selama ini udah selalu support gue. Pokonya gue seneng banget" gumam Ratu dengan gembira. Kiesha pun juga senang melihat perempuan itu tersenyum.

"Sama-sama"

"Yaudah kak, gue mau balik ke kelas dulu ya"
Ratu terus tersenyum pada Kiesha, matanya tidak pernah lepas dari laki-laki itu.

"Iya"

'Ya tuhan, bahagianya diriku ini' batin Ratu sambil tersenyum sendiri dalam langkahnya.

Maaf guys kalo part hari ini pendek, tapi tetep staytune yaa tungguin kelanjutan ceritanya🤗
See youuu!

From Jendela SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang