Hari berlalu dengan sangat cepat. Dan hari ini tepat satu bulan Saskia masih menjalani koma. Sepanjang hari dia hanya tertidur di ranjang rumah sakit, bahkan tidak ada titik terang dari perempuan itu. Semua orang semakin sedih dan hancur kala Saskia tidak kunjung membuka kedua matanya.
Semua teman-temannya juga sudah mendengar tentang kabar yang sebenarnya. Mereka yang sempat menghina Saskia merasa sangat menyesal dan mereka juga berharap agar perempuan itu cepat sembuh dan kembali bersama mereka seperti dulu.
Ratu baru memasuki rumah sakit dan akan menjenguk Saskia. Namun langkahnya terhenti ketika melihat Kiesha yang sedang tertidur di depan ranjang Saskia sembari memegang tangannya. Ratu merasa kasihan melihat Kiesha. Karena semenjak Saskia koma, laki-laki itu menjadi uring-uringan, dia tidak pernah mengurus dirinya dengan benar. Kiesha hanya mau menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk menemani Saskia yang tertidur, berharap agar perempuan itu mau membuka kedua mata untuknya.
'Ya tuhan, ternyata sebegitu cintanya Kiesha sama Saskia. Gue baru sadar kalo cuma Saskia yang ada di hatinya dan bukan gue' batin Ratu dengan tetesan air matanya.
Namun perempuan itu tetap berusaha tegar dan mengusap air matanya sendiri. Ratu kemudian masuk dan mencoba untuk membangunkan Kiesha yang masih terlelap.
"Kak Ica, bangun"
"Ehmm..." Terdengar lirihan halus dari laki-laki itu dan sampai akhirnya dia terbangun.
"Eh, Ratu. Lo udah disini?" tanya Kiesha sembari mengusap matanya.
"Euh iya, baru aja. Gue kesini bawain makanan, buat lo juga. Gue minta lo makan ya, jangan siksa diri sendiri kaya gini" pinta Ratu namun Kiesha hanya diam. Laki-laki itu menatap pada Saskia yang masih terbaring di ranjang yang sama.
Kiesha kembali menangis, hatinya sudah benar-benar tidak sanggup melihat perempuan yang dicintainya hingga kini tak kunjung bangun. Ratu yang melihatnya juga sangat sedih, perempuan itu hanya bisa menenangkan Kiesha dengan mengusap punggungnya.
"Sampai kapan kamu mau tidur terus kaya gini, Sas? Aku mohon, kembali sayang. Aku bener-bener hancur kalo sampai aku kehilangan kamu. Aku udah gak tau harus gimana lagi..." lirih Kiesha sembari menggenggam tangan Saskia dengan air mata yang mengalir deras.
"Sabar ya, kak. Gue mohon jangan kaya gini. Gue bener-bener gak sanggup lihatnya. Kita berdoa aja, semoga Saski cepet sadar dari koma. Semoga ada keajaiban dari tuhan datang buat kita" ucap Ratu dan tetap berusaha untuk menegarkan hati Kiesha.
--
Keajaiban tuhan pasti akan selalu datang untuk para umatnya yang sabar. Selang dua hari, Saskia mulai menunjukkan titik terang, jemarinya mulai aktif dan membuat semua orang gembira. Sampai akhirnya kini perempuan itu membuka kedua matanya yang sempat tertutup selama satu bulan lebih.
Pelukan rindu dari kedua orangtuanya datang penuh haru. Saskia tersenyum walau hanya guratan tipis dari bibirnya karena dia masih cukup lemas. Saskia bahagia karena ketika dia terbangun, semua orang yang sangat disayanginya berada di dekatnya.
"Sayang, anak mama dan papa. Akhirnya kamu bangun juga, nak" lirih Fitrie dengan tangis kebahagiaannya. Dia memeluk Saskia bersama dengan suaminya.
"Saski, kita semua minta maaf sama lo. Karena kita gak percaya sama lo dan malah nuduh lo yang bukan-bukan waktu itu" ucap Aqeela sambil menangis.
"Iya, gue juga minta maaf sama lo Sas. Gue bener-bener nyesel banget sama diri gue sendiri, karena gue dengan begonya malah percaya gitu aja tanpa tau yang sebenarnya" lanjut Rey sembari menundukkan kepalanya malu. Begitu pun Rassya, Emil, dan Jefan juga turut meminta maaf yang sebesar-besarnya pada Saskia.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Jendela SMA [END]
Ficção Adolescente[COMPLETED] Cerita ini terinspirasi dari sinetron televisi favorit "Dari Jendela SMP" Dengan cast yang sama, namun alur cerita yang berbeda. Pastinya bakal lebih seru dan bikin baper abis! Note! Cerita lebih berfokus pada peran Kiesha, Saskia, Ratu...