Bag. 38

1.1K 139 37
                                    

Saskia sampai di rumahnya. Anak itu langsung bergegas ke kamarnya untuk berganti pakaian sekaligus makan siang. Kemudian dia mengambil semua buku-buku pelajaran dan menaruhnya di meja ruang tamu untuk dipergunakannya belajar bersama dengan Ratu dan Kiesha sore ini.

"Loh sayang, kamu mau lanjut belajar sekarang?" tanya Fitrie.

"Hm, iya maa. Aku juga lagi nungguin Ratu sama kak Kiesha dateng. Kita mau belajar bareng" jawab Saskia kemudian.

"Oh, Ica ikut juga?"

Saskia mengangguk pada ibunya lalu mengambil buku-bukunya.

"Bagus, dong. Ica kan kakak kelas kamu, jadi kamu bisa tanya-tanya pelajaran yang belum kamu ngerti, nanti gampang deh jawab pas lagi ujian. Tapi dia dateng kesini bukan karena mau pacaran sama Ratu kan di rumah mama?" lanjut Fitrie dan membuat Saskia kembali menatap ibunya.

"Engga kok, maa. Kita emang mau belajar bareng. Hm, sekalian juga kak Kiesha bantuin"

Fitrie pun menganggukkan kepalanya.
"Yaudah, kamu lanjut aja. Mama mau beres-beres dulu"

"Siap ibu negara!" jawab Saskia sambil memberi hormat pada ibunya.

"Saskiii!"

Suara teriakan itu membuat Saskia langsung menoleh ke arah pintu. Terlihat Ratu sedang berlari mendekatinya dengan menggandeng lengan Kiesha di sampingnya. Saskia tidak tahu jika Ratu akan datang bersamaan dengan Kiesha.

"Eh, kalian udah dateng"

"Iya, nih. Sorry kalo lama, ya. Soalnya tadi gue nungguin kak Kiesha dateng" ucap Ratu dan membuat Saskia menoleh pada Kiesha.

"Oh, lo di jemput?"

Ratu mengangguk dan semakin mengeratkan tangannya pada Kiesha.
"Iya, dong. Mumpung ayah gak ada di rumah, jadi pacar gue bebas dong dateng"

Kiesha menatap Saskia dengan lekat. Dia tahu bahwa perempuan itu sedang merasa sakit sekarang karena melihat kedekatannya dengan Ratu. Kiesha pun tidak bisa melihat Saskia sedih, laki-laki itu kemudian melepaskan tangan Ratu darinya dan memilih untuk duduk.

"Ayo, buruan. Kita belajar aja langsung"

"Ih sayang, buru-buru amat sih" protes Ratu dan mengikuti Kiesha kembali dengan duduk sangat dekat di sampingnya. Semua itu membuat Kiesha merasa risih.

Sedangkan Saskia hanya bisa pasrah dan duduk di sofa lainnya sembari memandang kedekatan mereka dengan canggung.

"Eh, kalian udah dateng?" tanya Fitrie.

Melihat kedatangan Fitrie, Kiesha langsung menyalami tangannya dengan sopan. Tampak Ratu pun juga mengikutinya.

"Halo tante, apa kabar?"

"Tante baik, Ca. Kamu gimana?"

"Aku juga baik, tan"

"Yaudah, kalian mau minum apa? Biar tante buatin"

"Gak usah repot-repot, tante" jawab Kiesha.

" Gak apa-apa. Bentar ya, tante ke dapur dulu" Fitrie kemudian berlalu ke belakang untuk membuatkan mereka minuman.

Kiesha melihat pada Ratu yang duduk sangat dekat dengannya, terlebih lagi tangan perempuan itu tak pernah ingin lepas darinya. Keadaan itu membuat Kiesha merasa tidak nyaman mengingat dirinya sekarang sedang bertamu ke rumah orang.

"Ratu, mending kamu duduk bareng Saski aja disitu ya. Gak enak nanti dilihatin tante Fitrie"

Wajah Ratu langsung berubah manyun ketika mendengar ucapan Kiesha.
"Ih, gak apa-apa kali sayang. Udah, aku duduk disini aja di deket kamu ya?"

From Jendela SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang