ayoo ⭐️ dan 💬 nya yaa! ;)
•MOSCOW•
Malam ini Vanya sedang bercermin di depan cermin besar miliknya. Ia sedang mencoba beberapa gaun miliknya.
Andrea tadi mengatakan jika pekan depan dirinya akan mengajaknya makan malam di rumah ibunya, sehingga ia harus memastikan gaun yang di pakai pantas dan cantik.
Kondisi mental ibu Andrea dikatakan sudah membaik. Semenjak kedatangan ayahnya pada waktu lalu membuat ibunya mampu meluapkan emosinya dan akhirnya mencoba mengikhlaskan dan memaafkan mantan suaminya itu.
Pertemuan antara ibu dan ayah Andrea sangat emosional dan penuh haru, terlihat ketulusan ayahnya yang meminta maaf dan mengakui semua kesalahannya. Permasalahan yang selama ini ibunya pendam dan bahkan sempat membuat mentalnya terganggu berakhir sudah.
Andrea tentunya sangat senang, berkat kedatangan ayahnya kondisi ibunya semakin membaik. Ia harap ia dan ibunya dapat membuka lembaran baru dan keluar dari jeratan masa lalu yang menyakitkan.
"Ahh sepertinya aku harus beli gaun baru" gumam Vanya.
Karena tidak ada gaun yang pantas ia kenakan, akhirnya ia memutuskan untuk tidur.
Sudah 10 ment ia memejamkan matanya, namun tak kunjung tidur. Akhirnya Vanya memutuskan untuk memegang ponselnya, ia terus kefikiran dan gelisah. Zasha lah yang membuatnya gelisah. Ternyata letak rumah wanita itu tidak jauh dari rumahnya.
Vanya terus menatap kolom pesan teksnya dengan Andrea, ia terus menunggu kabar dari kekasihnya itu. Padahal ia tahu, jika Andrea saat ini sedang mengunjungi tempat bisnisnya. Biasanya ia tidak pernah mencemaskan Andrea saat sedang bekerja, namun kali ini berbeda karena ada Zasha disana sehingga ia menjadi cemas.
"Kau sudah selesai bekerja?"
"Hubungi aku jika sudah selesai"
"Dreee"
Itulah beberapa pesan yang Vanya kirimkan pada Andrea. Semenjak 3 jam yang lalu pesannya belum juga di baca.
Karena tidak tahan, ia memutuskan untuk menelfon kekasihnya. Beberapa saat panggilan tersambung namun tak kunjung di angkat olehnya.
Vanya meletakkan ponselnya dengan kesal, ia kesal karena merasa cemas dan berfikiran negatif. Wanita itu terus menggaggu fikirannya.
"Jangan cemas, Vanya. Kekasihmu adalah pria yang baik dan setia. Hubungan mereka pasti hanya sebatas rekan kerja. Tidurlah Vanya" Vanya terus bergumam sendiri.
Ting!
Mendengar bunyi pesan masuk, segera dengan cepat Vanya meraih ponselnya kembali. Ia senang jika akhirnya Andrea membalas.
"IH!!!" Vanya sedikit berteriak kesal karena ternyata pesan itu bukanlah dari kekasihnya.
Kembali Vanya meletakkan ponselnya dengan kasar. Ia menutup wajahnya dengan bantal, ia terus bergumam dengan kesal.
"Kenapa harus wanita cantik yang menjadi asisten pribadinya, kenapaaaa?!" misuhnya.
Tak lama terdengar ponselnya berdering tanda telfon masuk. Dengan cepat tangannya kembali meraih ponsel. Kali ini benar jika Andrea yang menelfonnya dengan panggilan video. Senyumannya mengembang.
"Hai, sayang" suara berat Andrea menyapa indra pendegarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOSCOW
Fanfiction[21+] MATURE CONTENT. Lee Taeyong Fanfiction✨ Genre : romance, youngadult. 🕊🕊🕊 Taeyong Andrea Lee adalah seorang pebisnis narkoba kelas atas yang berkedok bisnis jual-beli mobil mewah yang berbasis di kota...