M || 09

9.4K 824 148
                                    

Vote dan komen yaa❤️


•MOSCOW•

Seperti biasa rutinitas pagi hari Vanya di apartemen Andrea adalah mempersiapkan segala hal kebutuhannya untuk ke kantor. Namun Vanya heran melihat tingkah tuan-nya itu yang tak kunjung bersiap-siap. Bahkan pria itu memakai pakaian kasual.


"Aku ambil cuti selama 4 hari karena akan pergi ke Seoul" kata Andrea pada Vanya yang masih berada di dalam walk in clcoset-nya. Vanya hanya mengangguk faham. Ternyata Andrea tidak pergi ke kantor hari ini sampai empat hari kedepan.


"Baik, tuan. Apakah perlu aku siapkan pakaian untuk tuan selama disana?" tanya Vanya. Andrea hanya mengangguk.


Lekas Vanya mengambil koper besar milik Andrea lalu ia mulai memasukkan beberapa pakaian untuk Andrea. Vanya memasukkan pakaian Andrea sesuai permintaan pria itu.


"Jam berapa tuan akan berangkat?" tanya Vanya di sela-sela menyiapkan pakaian milik Andrea.


"30 menit lagi" balas Andrea yang sibuk dengan ponselnya.


Karena pria itu pergi ke Seoul bukan untuk urusan bisnis, maka Vanya tidak perlu mendampinginya. Vanya yakin jika tujuan Andrea ke sana untuk pulang ke kampung halamannya.


30 menit kemudian, supir Andrea telah menjemputnya untuk mengantarkannya ke bandara. Vanya turut ikut mengantar. Saat di mobil, Vanya memberikan satu kantung plastik berisi obat-obatan milik pria itu yang hampir saja tertinggal. Yova mengatakan jika Andrea memiliki obat khusus untuk dirinya sendiri.


Akhirnya, Andrea telah sampai di bandara. Lekas keduanya turun, sedangkan koper milik Andrea sedang di turunkan oleh supir pribadinya.


Vanya akui jika penampilan Andrea sangat amat berbeda dari biasanya. Pakaian kasual serta dua headset yang terpasang di kedua telinganya menambah kesan muda dan tampan. Vanya sekali lagi takjub dengan ketampanan bos-nya.

"Hati-hati di jalan, tuan" kata Vanya hormat sambil memberikan koper pria tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Hati-hati di jalan, tuan" kata Vanya hormat sambil memberikan koper pria tersebut.


"Ayo, Vanya" kata Andrea. Vanya terheran.


"Apakah tuan menginginkanku mengatar tuan sampai dalam?" tawar Vanya.


"Apa maksudmu? Ayo kita pergi ke Seoul"


"HAH?" Vanya terkejut sampai tidak sadar berteriak di hadapan pria itu. Lekas Vanya menutup mulutnya dan meminta maaf.


"Ma-af tuan"


"Ma-maksud tuan a-apa? Aku ikut ke Seoul?" tanya Vanya memastikan. Andrea mengangguk tanpa ragu.


"Kenapa? Kau tidak ingin menemaniku? Kau kan as—" belum sempat Andrea menyelesaikan perkataannya, Vanya lebih dahulu memotong.


MOSCOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang