M || 23

9.2K 717 113
                                    

Pencet bintangnya dulu dong:)

Maaf ya aku baru up, bukannya ingkar janji. Aku baru nulis setengah chapter ini eh tiba2 ada kerjaan yg tdk bisa ditinggal. Mohon pengertiannya ya ;)
Untuk menebus kesalahan, aku kasih chapter yg panjang semoga tidak mengecewakan.

•MOSCOW•

Vanya cukup terkejut saat mengetahui kebenaran bahwa Andrea adalah seorang ayah dari seorang anak lelaki. Andrea selama ini menutupi statusnya darinya. Ternyata pria itu pernah menikah dan memiliki seorang anak.


Vanya telah kembali ke dalam kamar dengan kondisi tubuh yang lemas akibat shock. Ia tidak menyangka ini. Ia heran mengapa Andrea selalu menutupi tentangnya darinya. Itu merasa tidak adil, pria itu tahu semua tentangnya namun pria itu terus menaruh rahasia yang besar padanya.


Vanya menatap lekat foto David digenggaman tangannya. Anak itu terlihat sangat mirip dengan Andrea. Seluruh wajah David adalah cetakan wajah Andrea.


Waktu lalu saat dirinya mendengar Andrea mengatakan 'daddy' pada telfonnya ternyata itu adalah telfon dari David

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Waktu lalu saat dirinya mendengar Andrea mengatakan 'daddy' pada telfonnya ternyata itu adalah telfon dari David. Andrea begitu lembut saat berbicara pada David sehingga ia sempat menyangka jika Andrea sedang berbicara dengan kekasihnya.


Banyak sekali pertanyaan yang ingin Vanya tanyakan pada Andrea, ia begitu cemas, gelisah, dan tentunya marah karena merasa kembali dibohongi. Bergegas Vanya mengganti pakaiannya untuk menuju kantor kekasihnya.


Vanya telah sampai di kantor Andrea, ia kesana menggunakan taksi. Tak lupa ia masih menggenggam foto David di tangan kanannya. Saat wanita itu sampai di depan pintu ruangan kekasihnya, ia melihat Johnny yang baru saja kelar dari sana.


"Oh, Vanya?" sapa Johnny ramah.


"Apakah Andrea berada di dalam?" tanya Vanya dengan ekspresi wajah serius.


Johnny yang merasa Vanya terlihat berbeda yaitu seperti marah lekas menganggukkan kepalanya perlahan, "Ia di dalam, baru saja rapat sele—"


Bruk!


Belum sempat Johnny menyelesaikan perkataannya, Vanya lebih dulu masuk ke dalam ruangan Andrea dengan membanting pintu. Tentunya membuat Johnny terlompat terkejut.


Andrea pun terkejut saat mendengar pintunya tertutup dengan di banting. Yang semula kedua netra pria itu sibuk menatap berkas di atas mejanya kini beralih menatap kesal seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangannya.


Namun tiba-tiba pandangan Andrea melembut saat mengetahui Vanya lah yang datang ke ruangannya.


"Oh, sayang?" tanya Andrea heran.


MOSCOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang