MOSCOW

M || 49

ayoo ⭐️ dan 💬 nya yaa! ;)

•MOSCOW•

11 tahun kemudian.

David tengah bersiap diri untuk kepergiannya menuju kampus. Ia telah menyandang status sebagai mahasiswa baru di suatu universitas terkenal di kota Moscow.

Vanya berjalan menuju kamar David untuk memeriksa putranya apakah sudah siap atau belum. Setelah sampai, segera ia buka pintu kamarnya perlahan.

Ia melihat kedalam jika putranya itu tengah bercermin di hadapan cermin besar, tengah memeriksa penampilan akhir dirinya.

"Mommy," senyum David saat mengetahui keberadaan Vanya.

"Sudah siap? Bergegas turun ke bawah ya sarapan," ujar Vanya, kemudian di balas anggukan oleh David.

Tak lama Vanya melihat 3 pria yang sangat di cintainya datang ke meja makan yaitu, David yang telah siap dan tampan sambil ia gantungkan tasnya pada pundak kanannya, kemudian suaminya yang tak kalah tampan dari putranya telah mengenakan setelan jas, kemudian ayahnya yang tengah mengembangkan senyuman padanya.

"Selamat pagi," sapa Vanya pada ketiga pria tersebut.

"Pagi," sahut ketiga pria tersebut.

Setelah acara sarapan selesai, bergegas Vanya mengantar suami dan putranya ke depan pintu.

"Mommy, aku pergi dulu ya" David mengecup kedua pipi Vanya lembut.

"Iya sayang. Hati-hati ya, semangat!" balasnya.

Segera David berjalan menuju mobilnya.

"Sayang, aku pergi dulu ya. Hati-hati di rumah, aku pulang cepat hari ini," titah Andrea.

"Iya sayang. Hati-hati juga ya," balasnya.

Vanya melihat suami dan putranya itu pergi menggunakan mobil yang berbeda.

11 tahun kemudian, waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa David sudah tumbuh menjadi pria remaja. Pertumbuhannya sangat signifikan. Tubuhnya bahkan lebih tinggi dari ayahnya, suaranya memberat seperti pria lainnya yang telah mengalami pubertas, dan tentunya wajahnya semakin tampan.

Vanya tidak menyangka jika pertumbuhan anak itu secepat itu, perasaannya kemarin David masihlah anak kecil yang pintar dan menggemaskan. Namun kini tidak lagi, anak itu sudah semakin mandiri dan dewasa. Namun sikap romantisnya padanya belum pudar. Baginya, David masihlah seperti David yang dulu.

David telah menjadi seorang mahasiswa jurusan kedokteran di suatu unversitas ternama di kota Moscow. Keinginannya menjadi dokter cukup sederhana, karena ia ingin berbuat mulia yaitu mengobati siapapun yang sakit secara gratis.

Karena usianya yang telah menginjak 17 tahun, sehingga ia sudah sah untuk memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM). Oleh karena itu ia mampu pergi ke kampus menggunakan mobil baru yang Andrea belikan untuknya.

Bahkan David telah mengetahui secara pasti kondisi fisik Vanya, bahwa ibunya itu akan sulit hamil. Sehingga itulah motivasi utama dirinya ingin menjadi dokter, berharap dapat menyembuhkan ibunya.

Selama 11 tahun ini pun Vanya dan Andrea terus berusaha untuk menjalani pengobatan. Pengobatan disini adalah agar membuat Vanya dapat hamil kembali. Sesuai janjinya, ia membawa istrinya itu berobat ke orang hebat di seluruh penjuru dunia. Orang hebat tersebut berupa dokter ahli, bahkan sampai ke ahli pengobatan alternatif.