M || 08

9.9K 812 36
                                    

Vote ya😊

•MOSCOW•

Hari ini Vanya telah bersiap menggunakan pakaian kerjanya yaitu berupa celana panjang bahan bewarna cokelat muda dengan atasan kemeja putih lengan panjang yang ia lipat sampai lengan.


Hari ini merupakan hari pertamanya bekerja dengan Andrea. Melihat jadwal Andrea hari ini, akan dilakukan rapat pada pukul 9 pagi, maka Vanya harus sudah sampai di apartemen pria itu pukul 7 pagi.


Vanya telah sampai di apartemen mewah milik Andrea. Vanya menggunakan trasnportasi umum yaitu bus kota untuk sampai ke sini. Vanya lekas memijit bel pintu apartemen Andrea. Tak lama, di bukalah pintu tersebut oleh seorang wanita paruh baya yang merupakan pembantu apartemen Andrea.


"Selamat pagi, bibi" sapa Vanya sopan.


"Pagi, nona" sapa bibi ramah.


Lekas Vanya masuk ke dalam apartemen Andrea yang terihat sepi, seperti yang di katakan oleh Andrea kemarin, jika dirinya langsung saja masuk ke dalam kamarnya untuk mempersiapkan segala hal keperluannya untuk bekerja.


Vanya telah sampai di depan pintu kamar Andrea, ia masih diam berdiri disana karena bimbang. Ia yakin jika tuan-nya masih berada di dalam. Apakah sopan jika dirinya langsung masuk tanpa meminta izin terlebih dahulu.


"Langsung masuk saja, nona" kata bibi menginterupsi. Bibi kebetulan sedang melewati kamar Andrea dan melihat Vanya yang sedang diam membeku di depan pintu kamar tuan-nya.


"Oh, ba-baiklah" balas Vanya gugup. Lekas Vanya mengangkat tangannya dan mulai mengetukkan jemarinya pada pintu kamar Andrea.


Satu, dua ketukan jemarinya pada pintu kamar Andrea namun tidak mendapatkan balasan dari dalam. Ia rasa tuan-nya masih tertidur di dalam. Vanya melirik ke arah arloji di tangan kanannya yang menunjukkan jika waktu semakin siang. Vanya akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Andrea.


Vanya membuka knop pintu kamar secara perlahan. "Tuan?" panggilnya pelan.


Vanya telah berada di dalam kamar Andrea, namun terlihat sepi. Ia juga tidak menemukan keeradaan pria tersebut di kasurnya. Kasurnya juga terlihat masih berantakkan. Vanya fikir jika pria itu telah bangun dan sedang berada di dalam kamar mandinya.


Vanya lekas melangkahkan kakinya menuju walk in closet Andrea, ia mulai mencari dan mencocokkan pakaian yang akan Andrea kenakan pagi ini. Sejujurnya Vanya bingung, ia takut jika pria itu tidak menyukai pilihannya.


Selagi Vanya sibuk mencari, ia dikejutkan dengan suara berat di belakangnya.


"Kau sudah datang, Vanya?"


Vanya sedikit terlonjak kaget, ia lekas membalikkan tubuhnya ke belakang karena suara Andrea lah yang menyapanya. Vanya lekas membungkuk. "Selamat pagi, tuan Andrea"


"Pagi" balas Andrea.


Setelah memberi hormat, perlahan Vanya menaikkan tubuhnya untuk menatap Andrea. Namun Vanya kembali terkejut saat melihat pemandangan di hadapannya yaitu pemandangan Andrea yang baru saja selesai mandi dan hanya mengenakan handuk di pinggulnya sehingga tubuh bagian atasnya terekspos.


"Oh astaga. Maaf, tuan" kata Vanya salah tingkah.


Bagaimana Vanya tidak salah tingkah jika ia melihat tubuh kekar Andrea terekspos dan tubuhnya masih basah karena sehabis mandi. Dan satu lagi yang membuat wanita itu gugup adalah, lipatan handuk Andrea terlalu bawah dan hampir memperlihatkan aset pribadi miliknya.


MOSCOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang