Click the ⭐️ first! :)
•MOSCOW•
Vanya terus berontak di bawah kukungan Yury. Wanita itu terus berontak agar kakak tirinya tidak menyentuhnya.
"Kumoho jangan..." mohon Vanya takut.
"Oh, sayang payudaramu besar juga" titah Yury saat pria itu menyentuh kedua payudara adik tirinya dan di remasnya kuat.
Vanya menangis tersedu-sedu. Tubuhnya telah berhasil di sentuh oleh pria lain selain kekasihnya.
Vanya bergegas berusaha untuk membuka layar ponselnya yang masih berada di genggaman tangannya. Cukup sulit karena tangannya di tindih oleh kaki Yury. Namun ia harus bisa menggunakan ponselnya untuk menelfon kekasihnya.
Dengan susah payah Vanya terus berusaha untuk menggunakan ponselnya namun selalu gagal. Tangannya terasa lemas akibat tindihan tubuh Yury. Vanya terus menangis saat kakak tirinya itu terus memainkan kedua payudaranya.
Akhirnya, dengan beberapa kali percobaan layar ponselnya berhasil terbuka. Lekas dirinya menekan angka 2 pada layar ponselnya, ia melakukan panggilan cepat yang langsung terhubung pada nomor kekasihnya.
Melihat adik tirinya itu yang sedang sibuk dengan sesuatu lekas Yury menolehkan kepalanya ke arah kedua tangan Vanya. Pria itu mengetahui jika Vanya berhasil membuka ponselnya dan sedang menelfon seseorang. Bergegas Yury mematikan sambungan telfonnya sebelum panggilanya terjawab kemudian melempar ponsel Vanya ke sembarang arah.
Vanya semakin takut saat ia tak berhasil menghubungi Andrea. Ia tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk meminta pertolongan.
"TOLONGG!" Vanya berteriak kencang berusaha ibu tiri atau supir pribadi Andrea yang berada di depan rumahnya mendengarnya.
"TOLONG AKU!"
Yury segera membekap mulut Vanya rapat.
"Jika kau tidak diam, I'll fuck you right now!" ancam Yury tegas sambil melotot pada Vanya.
Mendengar ancamannya, Vanya lekas menutup rapat mulutnya karena sangat amat takut.
"Jika kau bersikap tenang, permainan ini tidak akan lama sayang" goda Yury lagi.
Segera Yury mencium bibir Vanya, ia melumatnya dengan kasar. Vanya menutup bibirnya rapat namun kakak tirinya itu terus saja membuka paksa mulutnya dan behasil lah Vanya di cium.
"AKHH!"
Yury berteriak kesakitan, ia menyentuh bibirnya yang berdarah. Bibirnya di gigit cukup kencang oleh Vanya.
"Wanita jalang!" Yury menjambak rambut Vanya cukup kencang sehingga membuatnya meringis kesakitan. Air matanya keluar karena rasa perih di seluruh kulit kepalnya.
Yury telah hilang kesabaran, ia beregas menyatukan kedua tangan Vanya menjadi satu lalu di ikat menggunakan sabuknya lalu ia ikat kembali pada sandaran ranjang. Kedua kaki Vanya di buka lebar lalu di tahan menggunakan kakinya. Sehingga membuat Vanya tidak bisa berontak sama sekali.
"Aku mulai ya, sayang" titah Yury.
Yury mengeluarkan sedikit ludahnya ke telapak tangannya lalu ia gesekkan pada kewanitaan Vanya. Hal itu juga ia lakukan pada kejantanannya. Yury segera mengurut sebentar kejantannya sebelum memasuki kewanitaan adik tirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOSCOW
Fanfiction[21+] MATURE CONTENT. Lee Taeyong Fanfiction✨ Genre : romance, youngadult. 🕊🕊🕊 Taeyong Andrea Lee adalah seorang pebisnis narkoba kelas atas yang berkedok bisnis jual-beli mobil mewah yang berbasis di kota...