Jangan lupa vote dan komennya yaa
•MOSCOW•
Vanya merasa takut saat ini karena melihat Andrea yang mengendarai mobil yang begitu cepat. Terlihat amarah yang sangat dalam di mata pria itu. Vanya yakin jika kemarahan Andrea itu karena sehabis berkelahi dengan ibunya. Vanya sendiripun merasa tidak enak karena ikut menyaksikan pertengkaran tadi.
Beberapa saat yang lalu, saat sedang dalam perjalanan menuju tempat tinggal ibunya, pria itu merasa senang dan antusias karena sudah lama dirinya tidak bertemu dengan ibunya. Namun ternyata pertemuan mereka membuat keduanya berkelahi.
Vanya pun masih terkejut dengan sesuatu yang dilihatnya tadi, ia melihat ibu tuan-nya melakukan seks dengan dua pria asing secara bersamaan. Baru pertama kali Vanya melihat pemandangan itu.
Bugh! bugh!
Vanya tersentak kaget saat mendengar Andrea memukul kemudi stir sebanyak 2 kali dengan cukup kencang. Rahangnya masih menegang dan tangannya terkepal. Vanya takut karena pria itu mengendarai mobil sangat kencang di jalur pegunungan, dimana sebelah kanan mereka tebing tinggi sedangkan bagian kiri mereka jurang yang sangat curam.
Vanya selalu berdoa dalam hati agar di beri keselamatan selama berkendara. Vanya tidak berani bertanya lebih lanjut karena takut semakin membuat pria itu murka. Untuk pertama kali Vanya melihat pria itu marah, karena aksen tegas wajah Andrea sehingga membuat lebih seram jika sedang marah.
Dalam waktu singkat mereka telah kembali ke hotel, Andrea lekas turun dari mobilnya dan berjalan cepat menuju kamarnya. Sedangkan Vanya tertinggal beberapa langkah di belakang Andrea. Sampai saat ini pria itu belum mengeluarkan sepatah kata pun.
"Tuan, ini ponsel anda tertingg—" Vanya belum menyelesaikan perkataannya namun Andrea telah masuk lebih dulu ke dalam kamarnya, bahkan pria itu sedikit membanting pintu kamarnya. Vanya fikir, mungkin tuan-nya perlu waktu seorang diri untuk menetralkan emosinya.
Malam hari.
Vanya sedang gelisah di dalam kamarnya karena sedari tadi belum ada kabar dari Andrea. Kini waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Saat pukul 7 tadi, Vanya berusaha mengetuk pintu Andrea untuk membawakan makan malam. Namun nihil, bahkan tidak ada respon dari pria tersebut.
Vanya juga berusaha menghubungi Andrea lewat telfon kamar hotel, namu tidak ada jawaban. Sudah 2 kali juga wanita itu terus mengetuk kamar Andrea namun hasilnya nihil.
Vanya takut terjadi hal buruk pada Andrea di dalam kamarnya, karena pria itu terlihat sangat marah tadi. Entah, permasalahan apa di antara pria itu dengan ibunya. Namun saat Vanya mendengar kata umpatan dan kasar keluar dari mulut dari sang ibu membuat hati Vanya ikut sakit dan tersinggung.
Waktu kini telah menunjukkan pukul 11 malam, Vanya sudah tidak tahan lagi. Ia merasa khawatir karena tidak ada jawaban dari kamar pria itu. Lekas Vanya menghubungi room service hotel ini, meminta agar pintu kamar Andrea di buka paksa.
Akhirnya pintu kamar Andrea telah terbuka. Vanya lekas berterima kasih kepada petugas. Vanya lekas sedikit berlari masuk ke dalam kamar Andrea, dan melihat keadaan pria itu sedang tidur terlentang di atas kasur dengan bertelanjang dada.
Vanya mendekati Andrea dan sangat terkejut saat mendapati tubuh Andrea dalam keadaan kejang-kejang dengan mata yang sedikit terbuka. Vanya panik setengah mati melihat kondisi tuan-nya yang jauh dari kesan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOSCOW
Fanfiction[21+] MATURE CONTENT. Lee Taeyong Fanfiction✨ Genre : romance, youngadult. 🕊🕊🕊 Taeyong Andrea Lee adalah seorang pebisnis narkoba kelas atas yang berkedok bisnis jual-beli mobil mewah yang berbasis di kota...