M || 16

9.5K 743 20
                                    

Vote dan komen yaa guys😊

•MOSCOW•

Semenjak pertengkarannya dengan Andrea waktu lalu, Vanya tidak lagi pergi bekerja. Sudah 3 hari lamanya wanita itu berdiam diri di rumah.


Tentunya Andrea terus mencoba menghubungi Vanya namun nihil. Wanita itu tidak menghiraukan panggilan telfon dan pesan masuk dari Andrea.


Vanya terkejut saat mendapati ibu tirinya masuk ke dalam kamarnya, yang semula ia sedang tiduran di kasur sontak membuat dirinya bangun dari posisi tidurnya. Ibu tirinya seperti biasa memperlihatkan wajah ketus dan tidak suka padanya.


"Mengapa kau tidak pergi bekerja, Vanya?" sindir ibunya. Vanya menatap ibu tirinya takut.


"Aku sudah berhenti bekerja, bu" balas Vanya.


"APA KAU BILANG?! BERHENTI?!" teriak ibunya sambil berkecak pinggang. Vanya hanya menunduk takut.


"Jika kau berhenti bagaimana kau akan menghasilkan uang?! Aku tidak mau tahu sekarang kau pergi bekerja!" marah ibunya.


"Tidak, aku tidak akan bekerja di tempat itu lagi" balas Vanya.


Ibunya sangat kesal mendengar jawaban keluar dari mulut Vanya. Lekas ibunya mendekati Vanya dengan tatapan sinis dan tegas. Wajahnya seram persis dengan ibu tiri jahat yang berada di drama.


"Enak sekali kau berkata seperti itu, lalu kau ingin ayahmu mati cepat hah?" Ibunya berkata dengan intonasai pelan namun tegas, sukses membuat Vanya merinding ketakutan.


"Jika besok kau tidak kembali bekerja ke tempat itu, akan aku kembalikan kau ke klub!" ancam ibu tirinya.


"Kenapa?! Kenapa ibu menjadikan aku boneka hah?! Apa salahku? Jika ibu butuh uang suruh Yury bekerja, suruh anakmu itu bekerja di klub!" marah Vanya. Entah dari mana datangnya keberanian Vanya untuk melawan ibu tirinya. Wanita itu sepertinya sudah lelah dengan keadaan.


Ibu tirinya terlihat mengancangkan otot rahangnya, terlihat sangat marah saat Vanya melawannya. Lekas ibu tirinya menarik rambut rambut Vanya kencang.


"Anak kurang ajar! jika sekali lagi kau melawanku, aku tak segan segan langsung menjualmu menjadi budak seks. Aku memiliki banyak teman yang seperti itu" ancam ibu tirinya. Setelah itu ibu tirinya pergi meninggalkan kamar Vanya.


Vanya menangis tersedu-sedu saat meratapi nasib malangnya yang tak kunjung berhenti. Ia tidak tahu cara melawan ibu dan kakak tirinya, ia harus menolong ayahnya dari kebejatan mereka.





























Vanya sedang membenahi meja makan, karena ia dan keluarganya telah menyelesaikan makan malam. Setelah makan malam, ibu dan kakak tirinya pergi keluar menuju suatu tempat.


Seperti biasa ayahnya sedang menghirup udara malam di halaman rumah selepas makan malam. Saat Vanya sedang membenahi beberapa piring dan gelas, ayahnya memanggil Vanya dari depan rumah. Vanya menghentikan kegiatannya sesaat dan lekas menghampiri ayahnya karena sepertinya ayahnya membutuhkan sesuatu.


"Iya, ayah butuh sesu—" perkataan Vanya terhenti saat melihat keberadaan Andrea yang telah duduk di sofa ruang tamu rumahnya. Pria itu datang.


"Oh, haha tidak. Ini Andrea atasanmu datang untuk menemuimu" balas ayahnya.


Ekspresi wajah Vanya berubah drastis, ia merasa tidak suka melihat kedatangan Andrea di rumahnya. Vanya bahkan tidak sekalipun memandang pria itu.


MOSCOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang