M || 39

6.1K 505 89
                                    

ayoo ⭐️ dan 💬 nya yaa! ;)


•MOSCOW•

Siang ini Vanya telah bersiap diri. Ia akan pergi menonton bioskop bersama Andrea. Namun sebelum itu ia akan pergi mengunjungi kantor kekasihnya sambil membawakan makan siang. Setelah itu bersama mereka dari kantor menuju bioskop.


Vanya kini sedang menyiapkan bekal makan siang berupa nasi kotak. Ia memasak makanannya sendiri. Wanita itu sedang menyusun bekal secantik mungkin.


"Bibi, tolong buahnya di masukkan ke tempat terpisah ya" perintah Vanya.


Setelah selesai, ia mencoba sedikit makanan buatannya. Vanya tersenyum senang karena rasanya lezat. Ia yakin jika kekasihnya akan ikut takjub.


Segera wanita itu meraih ponselnya untuk menelfon kekasihnya.


"Sedang apa?" tanyanya.


"Aku bersiap makan siang sayang, dirimu?"


"Makan siang? Dimana?"


"Di ruanganku. Zasha tadi yang membelikannya"


Zasha lagi.


"Aku sudah membuatkanmu makan siang dan bersiap pergi kesana. Jadi kita bisa langsung pergi ke bioskop bersama"


"Ya ampun, maaf aku tidak tahu. Namun aku sudah makan ini, bagaimana?" sesal pria itu.


"Yasudah, tak apa" balasnya datar.


"Sayang..."


"Maaf sepertinya kita tidak bisa menonton hari ini. Baru saja Zasha memberiku jadwal, jika siang ini jadwalku padat untuk bertemu dengan klien"


Vanya mengepalkan tangannya karena kesal. Apa yang baru saja ia dengar? Andrea bahkan menggagalkan kegiatan kencannya.


Segera Vanya melempar sendok yang sedari tadi ia pegang ke meja makan dengan keras. Hal itu membuat bibi sang asisten rumah tangga terlonjak kaget.


"Terus saja kau yang menggagalkan!" tegas Vanya sambil memutuskan sambungan telfonnya secara sepihak.


Segera Vanya meninggalkan dapur dengan amarah. Andrea terus berusaha menghubungi kekasihnya karena merasa bersalah, namun Vanya mengabaikannya.


Vanya kesal karena rencananya dari semalam sampai siang ini gagal total. Ia merasa usahanya tidak di hargai oleh kekasihnya. Bergegas wanita itu bersiap untuk pergi. Sebelum itu lingerie dan beberapa sex toy-nya ia buang ke dalam tempat sampah.
































Vanya telah berada di dalam taksi dalam perjalanan menuju suatu tempat. Menurutnya tempat ini mampu membuat fikirannya menjadi tenang dan berharap mood-nya kembali baik.


Setelah sampai, wanita itu segera turun dan masuk ke dalam mansion mewah itu.


"David...." Panggil Vanya.


"Mommyyyy!" antusias David. Anak itu berlari menghampiri Vanya dan memeluknya.


"Mommy, lama sekali tidak kesini. David rindu tahu!" rajuknya.


"Maaf ya, mommy juga sedang sekolah. Sama seperti David" balasnya.


Benar ternyata, baru saja melihat wajah anak itu suasana hatinya perlahan kembali membaik.


MOSCOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang