01. PA Sabtu

3.9K 309 109
                                    

Shalom, Selamat Natal semua!!🌲🌲
Puji Tuhan disini aku nulis cerita "SEIMAN" untuk kalian nikmati.
Doai cerita ini supaya lancar ya, Amin.

Silahkan ramaikan lapak dengan baik🥰🥳
Akur-akur disini. Oke?
Salam damai dan salam hangat dari aku, Nata.

God Bless You!!

SEIMAN

Happy Reading!!🌈🌲

"Menyenangkan-Mu, senangkan-Mu..
Hanya itu kerinduanku..
Menyenangkan-Mu, senangkan hati-Mu..
Hanya itu kerinduanku.."

Bagian akhir lagu itu memelan, suara Si pemimpin kebaktian PA sabtu itu terdengar sangat bagus.

Setelah menyanyikan lagu akhir, Si pemimpin kebaktian PA itu membawakan doa, seisi ruangan spontan melipat kedua tangannya, menutup matanya dan menundukkan kepala.

Lalu diakhiri dengan mengucapkan Doa Bapa Kami secara bersama-sama.

Setelah itu, pria yang memimpin kebaktian PA itu berdiri, menatap seisi ruangan yang sedang memfokuskan pandangan padanya.

"Shalom semua.."

Pria itu menyapa terlebih dahulu, mengucapkan salam.

"Shalom.."

"Kebaktian PA kita sampai disini dulu. Semoga kita semua semakin dekat dengan Tuhan, dan hari kedepannya semakin menyenangkan."

"Amin.."

"Amin.. Tuhan memberkati. Minggu depan kita kebaktian lagi seperti biasa. Shalom semua."

"Shalom.." balas mereka yang ada diruangan khusus kebaktian.

Setelahnya, mereka keluar dengan tertib untuk melanjutkan pelajaran.

Barisan pertama duluan keluar, lalu dilanjut dengan barisan seterusnya.

Sampai giliran barisan tengah, gadis itu segera berdiri dan beranjak keluar dengan sahabatnya.

Tak sampai sepenuhnya keluar, langkah kakinya sudah terhenti saat suara Si pemimpin kebaktian PA – kakak kelasnya, memanggilnya.

"Dek! Dek! Itu buku kebaktiannya ketinggalan," katanya, berjalan ketempat duduk gadis tadi, mengambil buku catatan kebaktian, lalu kembali dan memberikannya. "Ini buku kamu. Periksa lagi, jangan sampai ada yang ketinggalan," katanya lagi, mengingatkan, sambil tersenyum lembut.

Bukan untuk pertama kalinya ia melihat kakak kelasnya ini.

Kakak kelasnya ini dijuluki softboy oleh masyarakat sekolah.

Senyumnya yang manis dan lembut, tawanya yang gentle dan cara bicaranya, terlihat menawan.

Apalagi didukung oleh wajah tampan dan manisnya, gestur tubuhnya, hingga garis wajah yang terpahat indah, mampu menggetarkan hati siapapun yang sedang berhadapan langsung dengannya.

Ditambah pria ini memiliki pendalaman agama Kristen yang sangat baik dan menyandang nama besar anggota Paskibra serta handal dalam bermain musik – terkhusus untuk gitar dan piano – mampu membuatnya menjadi populer disekolah.

Kalau kata mereka – yang bersekolah ditempat yang sama dengannya, kakak kelasnya ini adalah pria idaman sekali.

Sadar akan semuanya, Dania mengambil buku kebaktian dari tangan kakak kelasnya, lalu tersenyum kikuk dan berkata, "i-iya, makasih kak," hanya itu yang berani Dania ucapkan sangkin bingungnya harus gimana.

Kakak kelasnya tersenyum, "iya, sama-sama."

Tak menjawabnya lagi, Dania berbalik – diikuti oleh sahabatnya yang ikut tersenyum, lalu meninggalkan ruang kebaktian dan berjalan menuju kelas.

Ditengah lorong, langkah Dania terhenti lagi saat Yonata – sahabat Dania – menahan pergelangan tangannya.

"Kenapa?"

"Entar hari senin yang kelas sebelasnya ikut upacara 17-san, kan?" Tanya Yonata – mengeluarkan isi hati dan pikirannya.

Dania diam sejenak, lalu tak lama ia pun menjawab, "entah. Kayaknya sih iya." Dania kembali melanjutkan langkahnya, merasa pertanyaan Yonata tidak begitu penting.

"Emm.. Berarti hari senin hari terakhir kelas 12 nya ngibarin bendera, dong?"

Sampai pertanyaan itu keluar dari mulut Yonata yang juga ikut berjalan disampingnya, membuat lagi-lagi langkahnya terhenti begitu saja.

"Ehh iya.." Dania bergumam, tidak didengar oleh Yonata.

.
.
.
.

To be continue...

Jadi ini tuh kayak part pembukaan cerita SEIMAN.
Semoga kalian nyaman dan suka ceritanya.
Selamat menikmati..

Ditulis dan di publish pada :
25Desember2020.

Publish ulang pada :

30Januari2021.


Shalom.

SEIMAN [KRISTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang