SEIMAN [KRISTEN]
Shalom!❤
Selamat membaca cerita SEIMAN [KRISTEN] part 19!! Semoga suka ya!♪ Roh-Mu Yang Hidup ♪
Yuk putar dulu lagunya sebelum membaca💕
Happy Reading!🌈
Malam minggu ini rasanya Dania ditemanin oleh bayang-bayang saat Dania dan kakak kelasnya itu duduk dikantin. Jujur, kata-kata Natan masih saja melekat secara lengkap diingatan Dania.
Entahlah.. Rasanya tiap berbicara dengan Natan selalu memicu debaran yang aneh di dadanya. Tiap kata yang Natan ucapkan kadang mampu membuatnya ikut tenang kalau ia sedang dilanda pusing, contohnya pas olimpiade kemarin. Tapi, kadang juga mampu membuatnya panas dingin ditempat.
Flashback on ~
"Kakak sempat kangen sama mu."
Dania nyaris ternga-nga mendengarnya. Kenapa kakak kelasnya ini selalu saja membuatnya panas dingin gini sih?
Apa tadi katanya? Kangen? Astaga, andai Natan juga tahu Dania juga sempat merindukannya. Aaaaaaa!!
Natan sekarang diam aja saat ini. Keduanya sama-sama diam. Dania tidak berani meladeni Natan. Sementara Natan terlihat salah tingkah sendiri ditempatnya meskipun Dania tidak menyadarinya.
Dania sempat beradu dengan kata hatinya. Haruskah Dania jujur juga?! Yaampun Dania pingin naik ke kelas aja.
"Kak.." Panggil Dania pelan. Natan langsung menoleh seperti bocah yang baru saja ditawari eskrim.
"Kenapa?"
"Aku.. Aku juga sempat.." aduh sempat apa ya?! Mendadak Dania jadi gugup. Apa yang ingin kau katakan Dania?
"Sempat?" Ulang Natan.
"Sempat kangen sama kakak," ujar Dania cepat lalu memalingkan pandangannya menatap kearah lain.
Ngapain sih Dania jujur?! Dania bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Natan diam ditempatnya, diam-diam ia tersenyum tipis. Natan menggaruk tengkuk belakangnya yang tak gatal, cowok itu juga mengalihkan pandangannya menatap kearah lain.
Lalu Natan beralih mengalihkan pandangannya lagi pada Dania yang entah kenapa lebih memilih menatap lapangan upacara. "Dania," panggil Natan.
"Gausah ngomong dulu napa kak," batin Dania. Saat ini Dania sibuk mengatur perasaannya, perasaan yang entahlah seperti apa saat ini. Mengatur kegugupannya, groginya, dan debaran yang lebih cepat dari biasanya di dada kirinya.
Untunglah Dania tidak seperti Andre yang memberikan alasan sangat tidak elegan.
Dari sekian banyaknya alasan, kenapa harus digigit semut sih? Tidak ada gitu yang lebih elite alasannya?
"Kamu kenapa?" Tanya Natan.
Dania menggigit bibir bawahnya. Rasanya pingin nangis aja. Kalah Dania kalah, kalah menghadapi Natan. Natan menang dehh!!
Dania memberanikan dirinya untuk menoleh kearah Natan, kakak kelasnya itu menatap dirinya dengan kekehan geli.
"Pipi kamu kok merah?" Tanyanya tanpa beban.
KAK NATANNNNN!!!! Teriak Dania dalam hati. Serius, Dania malu. Dania langsung memegang sebelah pipinya, "a-apan sih, kak," elak Dania.
"Kamu gugup?" Tanya Natan polos.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEIMAN [KRISTEN]
SpiritualSEIMAN DAN SEAMIN. ❝Ketika kita seiman, tujuan kita pun menjadi satu - Melayani Tuhan bersama-sama.❞