17. Kebersamaan

447 62 103
                                        

SEIMAN [KRISTEN]

Shalom. Selamat membaca dan meramaikan lapak cerita SEIMAN [KRISTEN] part 17!!🥳

♪ Lingkupiku ♪

“Kamu mau jadi menantunya mama?"

HAPPY READING!!!!!!!!!!🌈❤

Masih dengan suasana pertandingan, Yonata dengan hati berdebar berdiri ditempatnya dengan seulas senyum tipis yang menandakan ia senang karena sekolah mereka berhasil menyabet juara 2.

Tapi sekarang hatinya berdebar melihat kapten basket itu berdiri ditengah lapangan dengan menekuk lututnya sambil menatap bola basket yang sudah lolos masuk ke keranjangnya. Andre terlihat sedang mengatur napasnya yang naik turun tak karuan karena berlarian dilapangan.

Apakah Andre kecewa? Bagaimana perasaan laki-laki itu? Memikirkannya saja sudah membuat Yonata pusing.

Berbeda dengan Dania, entah kenapa, melihat tim basket itu seperti anteng-anteng aja, Dania ikut senang.

Tim basket itu menerima piala lalu berfoto dengan sekolah lain, lalu khusus tim basket dari sekolahnya beserta pelatih dan selanjutnya diikuti para guru. Mereka mengangkat tinggi-tinggi piala yang mereka raih di akhir foto.

"Ayooo gabung kesana! FOTO YOK FOTOOO!!!!!" Noel berteriak membuat Dania dan Yonata menutup telinganya.

"Santai dong!!" Ujar Yonata. Lalu tak urung gadis itu juga setuju.

"Udah ayo," Dania menarik tangan kedua temannya.

Saat mereka sudah turun kelapangan, ada suara panggilan menggunakan mic dari seorang guru, menyuruh pasukan drumband, cheerleader untuk foto bersama. Ini merupakan suatu kesempatan yang tidak boleh disia-siakan.

Awalnya mereka berpoto per-personil. Khusus drumband, cheerleader, dan tim basket. Lalu selanjutnya mereka bergabung. Seragam yang berbeda membuat khas yang lebih menarik.

Pertama mereka berfoto dengan gaya formal, lalu mereka berpoto dengan gaya bebas, bebasnya berhasil mengejutkan para guru-guru.

Ketika Yosua tiba-tiba saja melompat dari arah samping menjadi ke tengah, dan Daniel dengan rusuhnya tiba-tiba naik ke punggung Andre.

Saat selesai gaya formal, mereka berpindah-pindah tempat, tidak lagi hanya tim basket yang didepan, alhasil Daniel tertutupi. Pas kebetulan Andre yang setengah merunduk dan berdiri agak depan, membuatnya dengan rusuh langsung naik kepunggung abang kelasnya itu tanpa izin.

Dengan santai Daniel menyengir dengan jempol yang ia acungkan keatas, tak mendengar gerutuan Andre.

"Bentar doang, bang. Numpang eksis dulu kita," ujar Daniel menyengir.

"Kayang sana, biar eksis," saran Andre dengan kesal.

"1,2,3!!"

"1,2,3!!"

Semakin banyak poto yang diambil, semakin rusuh lah mereka.

"Rusu banget oi! Cem ga pernah poto kelen!" Ujar Daniel tak sadar diri. Padahal dirinya ikutan numpang eksis.

"Ngaca woi ngaca!" Semprot abang kelasnya yang lain sambil tertawa. Lalu Daniel menepuk pundak Andre. "Aman, bang?" Cowok itu malah tertawa.

Piala mereka sudah dipegang oleh tim drumband dan cheerleader yang berdiri ditengah dan mengangkat piala kemenangan itu.

Lalu beberapa tim basket lainnya bertos dengan tim basket Andre. Daniel sudah turun dengan sekali melompat lalu ikut bertos.

"Aduh, aku mau foto sama tim basket kita, huuu," Noel cemberut. Mau minta foto, tapi gengsi.

SEIMAN [KRISTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang