happy reading!
***
"Keharmonisan serta hangatnya keluarga, sepertinya dapat menutupi rinai hujan dari mata. Pertanyaannya, kapan aku bisa mendapatkannya?"~ Celine Connor
***
Thomas dan Daniel pergi terlebih dahulu setelah mengunjungi County Hall Apartements untuk mengantar pulang Niall, Mira, serta Celine. Niall dan Mira menatap Celine yang sedang menundukkan kepalanya dalam-dalam, memikirkan sesuatu yang selanjutnya akan ia lakukan.
"Kau tidak pulang? Atau mau kuantar?" tanya Niall memecahkan keheningan.
"Ini sudah terlalu malam untuk pulang. Jika aku memaksa, mungkin aku akan mendapatkan hadiah saat sudah membuka pintu utama," jawab Celine lesu. Padahal, baru saja ia tersenyum lebar dengan hati yang bahagia.
"Aku tau itu, tapi-"
"Tapi aku tidak tau. Sebenarnya, apa yang terjadi? Dari awal, aku sama sekali tidak paham dengan apa yang kalian bicarakan," sela Mira dengan penasaran. Dirinya memang sudah sejak lama ingin mengetahui apa yang terjadi dengan kehidupan Celine.
Niall dan Celine saling tatap sekejap, menarik napas panjang lalu mengeluarkannya dengan kasar. "Jadi ... Niall, kau atau aku yang bercerita?" tanya Celine menggantung.
"Kau yang lebih tau dengan kehidupanmu sendiri," jawab Niall.
"Apakah aku harus menceritakannya kepadamu?" tanya Celine kepada Mira.
Mira menganggukkan kepalanya kuat dengan senyuman menghiasi wajah imutnya. Celine mengembuskan napasnya panjang, pikirannya mulai merangkai kata-kata untuk menceritakan kisah hidupnya.
"Bolehkan aku menginap di apartemenmu untuk malam ini?" tanya Celine.
"Sure. Why not," jawab Mira.
"Oke, akan kuceritakan di apartemenmu saja," ucap Celine.
"Jadi ... kau akan menginap di apartemen Mira? Kenapa tidak di sini saja?" tanya Niall dengan polosnya.
Celine langsung memukul pundak Niall dengan keras, memberikan tatapan tajamnya kepada laki-laki sudah lama duduk di sebelahnya. "Apa maksudmu? Kau menyuruhku tinggal berduaan denganmu? Apa kata orang nanti, hah?!" ketusnya.
Ia langsung mengambil jaket yang ia pakai sebelumnya, menarik tangan Mira untuk pergi keluar dari apartemen Niall. Laki-laki yang memandang dua punggung perempuan yang baru saja meninggalkan apartemennya, terkekeh pelan saat melihat ekspresi Celine beberapa detik yang lalu.
"Di mana apartemenmu?" tanya Celine. Langkahnya beriringan dengan Mira, menaiki satu persatu anak tangga menuju lantai empat.
"Lantai lima, nomor sebelas," jawab Mira.
Itu artinya, mereka harus menyelesaikan beberapa puluh anak tangga lagi untuk sampai di sana. Napas Celine terdengar mulai terengah-engah, tidak dengan Mira yang sepertinya sudah terbiasa naik dan turun tangga.
Pada akhirnya, Celine dapat bernapas lega setelah matanya mendapatkan nomor sebelas di lantai lima. Mira membuka pintu tanpa harus mengetuknya terlebih dahulu. Celine mengekorinya dari belakang, menyapu pandangannya ke seluruh penjuru apartemen yang menjadi tempat tinggal Mira bersama keluarga angkatnya.
"I'm coming home!" teriak Mira.
Sepertinya ia sudah sangat dekat dengan keluarga angkatnya selama tinggal di ibu kota Inggris itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celine (End)
Novela JuvenilDunia semakin tua dan fana, merusak pemikiran suci manusia. Menenggelamkan asa, terlepas dari genggaman jiwa. Luka yang didapatkan, mengubah alur kehidupan. Cinta yang didapatkan, hanya menyisakan kenangan yang menyakitkan. Topeng palsu menghiasi se...