"Melindungi dengan jarak yang membentang. Disertai rasa rindu yang tidak bisa menghilang."
***
Sepulang dari kafe, Niall mengajak Celine berkeliling terlebih dahulu. Celine sempat menolak, karena ia sudah terlalu sering berkeliling. Hanya embusan napas yang bisa dikeluarkannya, di kala Niall tetap teguh pada pendiriannya.
"Niall, aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu," celetuk Celine. Ia menghentikan laju sepedanya tepat di depan Jubilee Gardens.
Niall menunjuk ke arah salah satu kursi yang membentang panjang. Mengisyaratkan kepada Celine supaya mereka duduk di sana. Melihat hal itu, Celine menganggukkan kepalanya pelan.
"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Niall setelah mendudukkan tubuhnya dengan benar dan merasa nyaman.
"Tadi sebelum masuk kelas dan berakhir menghadap Mrs. Monica, aku melihat seorang laki-laki misterius berkeliaran di sekolah," terang Celine.
Niall mengerutkan dahinya, rasa penasarannya mulai meningkat. "Siapa laki-laki itu?" tanyanya.
Celine mengangkat bahunya. "Entahlah, aku tidak tau. Tetapi ... jika dilihat dari postur tubuhnya, aku sempat mengira itu adalah kakakku," jawabnya.
"Edwin? Bagaimana bisa?" Niall tidak percaya dengan ucapan Celine.
"Y-ya, aku juga tidak tau. Aku hanya mengira-ngira saja, belum tentu apa yang kukatakan itu menjadi kenyataan, 'kan?" balas Celine dengan tersenyum kecut.
"Semoga saja yang kau katakan itu menjadi kenyataan," batin Niall.
Langit mulai menggelap, menyisakan cahaya sang senja yang menampakkan keindahannya. Celine bangkit dari duduknya dan menghampiri sepeda yang terparkir di depan.
"Mau ke mana?" tanya Niall sembari menyusul Celine.
"Pulang, langit sudah mulai gelap. Jika terlambat, ayah akan menuduhku yang tidak-tidak," jawab Celine. Ia tersenyum miris, membayangkan apa yang akan dilakukan Connor kepadanya jika ia terlambat pulang.
Hanya tinggal beberapa puluh meter lagi untuk Celine sampai ke rumahnya. Niall meninggalkan Celine setelah berhenti di depan gerbang rumah besar keluarga Connor.
Niall tinggal di County Hall Apartement, sama seperti Mira. Akan tetapi, Niall tidak tahu akan hal itu, karena Celine maupun Mira belum memberitahunya.
Dirinya tinggal sendirian, tanpa keluarga maupun saudara. Celine berpikir, bagaimana Niall bisa hidup sebatang kara? Niall memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja di kafe milik orangtua Thomas. Ia dan kedua sahabatnya, yaitu Thomas dan Daniel membuat sebuah group band. Mereka bernyanyi di kafe Thomas sendiri, mendapatkan gaji yang lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celine (End)
أدب المراهقينDunia semakin tua dan fana, merusak pemikiran suci manusia. Menenggelamkan asa, terlepas dari genggaman jiwa. Luka yang didapatkan, mengubah alur kehidupan. Cinta yang didapatkan, hanya menyisakan kenangan yang menyakitkan. Topeng palsu menghiasi se...