🍎32🍎 Hamil

898 149 27
                                    


Siapa yang hamil? Prinsha kah?😂

Prinsha menyuruh Yuga berhenti di perempatan jalan yang dekat dengan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prinsha menyuruh Yuga berhenti di perempatan jalan yang dekat dengan rumahnya. Ia tadi menyelinap keluar lewat balkon dan sekarang ia harus menyelinap masuk lewat balkon juga. Ia berharap kalau Mareta tidak akan mengecek keadaannya di kamar. Kalau sampai Mareta tahu ia meninggalkan rumah, pertengkaran pasti terjadi.

Karena itulah Prinsha sekarang sedang mengendap-endap masuk ke halaman belakang dan berusaha memanjat balkonnya menggunakan pipa yang terhubung ke balkonnya. Ia sudah lumayan sering memanjat pipa ini sehingga ia lebih mudah untuk sampai.

Dengan gerakan pelan Prinsha membuka pintu yang akan membawanya ke kamar. Kemudian ia masuk dan menutup pintu itu. Namun, saat ia berbalik badan, betapa terkejutnya ia karena ada Mareta yang duduk di kasurnya sambil menatap Prinsha tajam.

Mareta bertepuk tangan sambil berdiri, lalu berjalan pelan-pelan menuju tempat Prinsha berdiri. “Bagus ya kamu diem-diem kabur,” kata Mareta sambil tersenyum manis.

“Aku—” Sebuah tamparan Prinsha terima dari Mareta. Perih rasanya, tetapi Prinsha tidak mau terlihat lemah. Seperti biasanya, Prinsha tersenyum.

“Mungkin ini efek hamil kali ya makanya pengin nampar orang,” kata Mareta sambil tersenyum dan menatap tangannya yang tadi ia gunakan untuk menampar Prinsha.

Sementara Prinsha yang tadinya tersenyum langsung mematung mendengar ucapan Mareta. Apa Mareta hamil? Bagaimana nasibnya nanti setelah bayi itu terlahir?

“Iya, saya hamil. Jadi, kamu bentar lagi bakal diusir sama papa kamu karena kamu gak dibutuhin lagi. Pewaris harta papa kamu udah ada sekarang,” jelas Mareta seolah tahu pertanyaan-pertanyaan di benak Prinsha.

“Hamil?” Prinsha masih tidak percaya. Sudah bertahun-tahun papanya dan mama tirinya itu menikah, tetapi baru sekarang mereka dikaruniai seorang anak. Tentu saja Prinsha sangat terkejut karena tidak menyangka Mareta bisa hamil.

“Kenapa? Takut kamu bakal ditendang keluar? Makanya sekarang kamu baik-baik sama saya dan turuti apa yang saya mau. Ngerti kamu?”

Prinsha tidak takut, malah ia bersyukur karena sebentar lagi ia bisa pergi dari rumah itu. Cewek itu tersenyum dan lama-kelamaan menjadi terkekeh kecil. “Yakin itu anak Papa? Bisa aja anak orang lain.”

Mareta melotot marah. Ia tidak terima Prinsha mengatakan bayi yang ada dikandungannya itu adalah anak orang lain. Jika Paundra mendengar apa yang Prinsha bilang, bisa saja akan terjadi kesalahpahaman. Mareta tidak mau itu terjadi.

“Kamu jangan asal ngomong, Prinsha! Ini anak papa kamu! Saya tahu kamu punya pikiran licik, tapi saya gak bakal tinggal diam!” bentak Mareta.

Kemudian ia memukul wajah Prinsha dan juga menjambak rambutnya. Prinsha hanya diam saja menahan rasa sakit itu. Hingga akhirnya matanya terpejam dan pingsan.

MISS APPLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang