🍎3🍎 I'm Okay

1.6K 225 28
                                    

Langkah kaki Prinsha terdengar jelas sehingga seorang cewek berkacamata yang duduk di bangku taman itu menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki Prinsha terdengar jelas sehingga seorang cewek berkacamata yang duduk di bangku taman itu menoleh. Cewek itu adalah korban bully Geng Terell yang sialnya sekarang malah sekelas dengan Geng Terell. Saat melihat Prinsha, cewek itu menunduk dalam, mungkin karena teringat dengan kejadian beberapa waktu lalu.

Prinsha tersenyum dan duduk di samping cewek itu. Sangat terlihat jelas kalau cewek itu takut dengan Prinsha. Buktinya ia spontan menggeser badannya agar tidak berdekatan dengan Prinsha.

"Gue sama kayak Geng Terell, gue juga pem-bully," kata Prinsha yang membuat cewek itu semakin ketakutan. Bahkan tubuhnya gemetar setelah mendengar perkataan Prinsha.

"Lo ma-mau apa?" tanya cewek itu tergagap.

"Bedanya gue enggak bully orang lemah. Kita bisa jadi temen kalau lo mau," lanjut Prinsha sambil menatap cewek yang ada di sampingnya itu. Kemudian tatapannya beralih pada badge nama yang ada di kemeja cewek itu, Theta Denica.

"Lo itu baik apa jahat sih orangnya?" tanya Theta. Rasa takutnya tetap ada walaupun Prinsha sudah mengajaknya untuk berteman.

"Tergantung."

"Tergantung apa?"

"Tergantung lo dengernya dari siapa. Pendapat orang itu beda-beda. Sikap gue itu tergantung sikap orang ke gue," jelas Prinsha.

Theta menunduk dalam sambil membenarkan posisi kacamatanya yang agak melorot. "Maaf gue udah bikin lo dihukum," katanya. Ia benar-benar merasa bersalah pada Prinsha. Padahal Geng Terell yang mem-bully-nya, tapi ia malah bilang Prinsha hanya karena takut Geng Terell semakin menyakitinya.

"Gak papa. Gue tahu lo takut sama Geng Terell."

Theta tersenyum pada Prinsha. Detik itu juga ia yakin kalau Prinsha adalah orang yang baik. Sayang rasanya jika ia tidak mengambil kesempatan untuk berteman dengan Prinsha yang pasti akan melindunginya dari gangguan Geng Terell. "Gue mau jadi temen lo."

🍎🍎🍎

Di parkiran, Reja dan tiga temannya dikerumuni oleh Geng Terell yang terus meminta diantar pulang, kecuali Tere yang hanya diam saja. Yang membuat Reja sangat kesal adalah saat Frisel duduk di motornya tanpa izin.

"Gue bilang enggak," tekan Reja. Ia berusaha mati-matian menahan emosinya agar tidak melukai teman sekelasnya itu. Sungguh ia heran dengan Frisel yang sangat tebal muka.

"Ghanu, lo mau 'kan anterin gue?" tanya Lia sambil tersenyum pada Ghanu. Bahkan dengan agresifnya cewek itu memeluk lengan Ghanu.

"Boleh dong. Masa gue nolak cewek cantik sih?" Jawaban Ghanu sudah bisa ditebak. Lia sengaja memilih Ghanu karena Ghanu yang paling mudah didekati. Semuanya cewek di SMA Olimpus sudah tahu betapa playboy-nya Ghanu karena pada hari pertama sekolah saja dia sudah berani menggoda kakak OSIS.

MISS APPLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang