Setelah Yuga keluar dari rumah sakit, anggota Regaros berkumpul di rumah Reja. Reja yang meminta, katanya ada yang mau dibicarakan. Entah apa itu, Prinsha pun tidak tahu. Katanya sih penting.
Di ruang tamu itu kini diisi oleh puluhan anggota Regaros yang bisa datang. Semuanya menunggu Reja berbicara. Sepertinya Reja membawa kabar buruk, terlihat dari raut wajahnya yang murung.
“Buruan bilang, Ja. Lo jangan bikin mati penasaran,” kata Prinsha tak sabaran. Yang lainnya juga tidak kalah penasaran dengan Prinsha.
Sementara Reja berdehem sebentar dan menatap teman-temannya yang hadir sekarang. Ia sudah yakin keputusannya sudah benar, tetapi ia masih ragu untuk memberi tahu teman-temannya. Namun, cepat atau lambat mereka pasti akan tahu.
“Gue, Deros, Ghanu, sama Yuga ….” Reja mengacak-acak rambutnya frustrasi. Terutama saat memikirkan nasib Prinsha nantinya.
“Mau pindah ke Progist,” kata Deros melanjutkan ucapan Reja yang tidak terselesaikan. Semuanya langsung terkejut mendengar kabar itu. Bagaimana mungkin Reja dan tiga cowok itu akan pindah saat mereka sudah berada di kelas dua belas? Lagi pula sebentar lagi mereka akan lulus. Kenapa harus pindah?
“Lo jangan bercanda,” ujar Prinsha. Masalahnya jika Reja dan tiga cowok itu pindah, Prinsha juga ingin ikut, tetapi ia mana bisa ikut pindah mengingat orang tuanya pasti tidak mengizinkan.
“Gue serius. Ini tentang Zakka,” sahut Reja. Kepalanya tertunduk. Sepertinya ia tidak bisa menjaga Prinsha seperti janjinya pada Prinsy. Mungkin ia akan meminta bantuan anggota Regaros lainnya untuk menjaga Prinsha di sekolah.
“Sha, cuma pindah sekolah aja. Deket kok,” kata Yuga mencoba memberi Prinsha pengertian. Ia yakin di sekolah baru nanti Reja pasti akan membutuhkan bantuannya, Deros, dan juga Ghanu.
Prinsha menghela napas. Ia tidak boleh egois karena ini menyangkut kasus Zakka yang Reja rasa sedikit ganjal. Ia harus mendukung Reja agar segera bisa memecahkan kasus itu dan mencari tahu kebenarannya. “Oke. Lagian gue masih punya banyak temen kok.” Prinsha tersenyum dan menatap Reja yang juga menatapnya.
“Jangan lupain gue ya, Ja,” celetuk Dengga sambil mengusap matanya seolah-olah ia sedang bersedih karena Reja akan meninggalkan SMA Olimpus. Hal itu membuat Dengga langsung mendapat sorakan dari anggota Regaros lainnya.
“Yuga, lo sering-sering chat gue ya. Gue pasti kangen,” kata Prinsha sambil menaik-turunkan alisnya. Rasanya sedih karena ia akan berbeda sekolah dengan Yuga, tetapi ia berusaha yakin kalau hubungannya dengan Yuga tidak akan renggang hanya karena beda sekolah. Lagi pula mereka pasti akan sering bertemu di rumah Reja.
“Gue gak ke mana-mana elah,” sahut Yuga sambil tersenyum.
🍎🍎🍎
Ini hari pertama Prinsha bersekolah setelah liburan akhir semester. Sekarang ia resmi menjadi murid kelas dua belas. Prinsha memasuki halaman sekolah dengan mengendarai motor sport-nya. Tentu saja sangat menarik perhatian murid-murid, terutama murid baru yang langsung mencari tahu siapa cewek dibalik helm full face itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS APPLE (END)
Ficção AdolescentePrincess Roula Itaran Navida Sarona Hansela Agalori atau yang sering dipanggil Prinsha, disingkat menjadi Prinsha. Dia mudah tertawa, mudah tersenyum, dan juga mudah tersakiti. Hari pertama sekolah, ia memacari orang yang bisa menghafal namanya yan...