Entah siapa yang menyebarkan, kini semua orang tahu kalau Prinsha mempunyai kepribadian ganda. Prinsha yakin kalau para tukang gosip itu mendengar percakapannya dengan Ghanu dan juga Jey. Hal yang sudah tersebar luas tidak mampu ia tutupi lagi.
Di mana pun Prinsha berjalan, di situlah orang-orang akan bergerombol menggosipkannya. Namun, pada saat Prinsha menatap mereka, mereka akan berlari layaknya pengecut. Mereka takut dengan kepribadian lain Prinsha yang katanya menyeramkan.
“Jadi, yang tadi mukulin Vegan dkk itu bukan Prinsha? Tapi kepribadian lainnya gitu?” Seseorang berbicara sambil menatap Prinsha yang kini sedang berjalan dengan empat cowok di belakangnya. Namun, saat Prinsha menatap orang yang membicarakannya itu, orang itu malah langsung pucat pasi dan segera menghindar.
Padahal jam pulang sekolah sudah berbunyi dan murid-murid masih berkeliaran di sekolah setelah berita tentang Prinsha tersebar. Mereka sungguh menyia-nyiakan waktu. Harusnya mereka pulang pada tepat waktu, bukannya malah penasaran dengan urusan orang lain.
“Sha, lo gak papa?” tanya Reja yang tampak khawatir. Tentu saja ia khawatir karena mental temannya itu pasti terguncang karena rahasianya tersebar. Bukan hanya Reja, tiga teman lainnya juga khawatir.
Prinsha menggeleng dengan memasang ekspresi datar. ia tidak menunjukkan perasaannya dan itu membuat Reja dan yang lainnya tidak bisa memahami Prinsha. “I'm okay.”
Lagi pula tidak ada yang memberi komentar terlalu buruk, seperti mengatakan Prinsha gila, itu tidak ada sama sekali. Mungkin mereka takut menghina Prinsha dengan terang-terangan.
Sesampainya mereka di parkiran, mereka dikejutkan dengan puluhan orang yang duduk di atas motor sport yang terparkir rapi. Mereka tersenyum menyambut Prinsha. “Ratu kita sudah datang!” seru mereka bersamaan.
Hal itu membuat Prinsha tercengang. Ia bahkan tidak mengenal orang-orang itu, tetapi mereka malah menganggap dirinya sebagai ratu mereka. “I—ini ada apa?” tanya Prinsha yang masih terlihat sangat terkejut.
“Mereka anak-anak silat dan sekarang resmi bergabung sama Regaros,” jelas Ghanu.
“Tapi … tapi mereka kok bisa tahu Regaros?” tanya Prinsha. Yang tahu tentang Regaros hanya ia, Reja, Deros, Ghanu, dan Yuga.
Sementara Ghanu menyengir lebar, lalu mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Phigan dan teman-temannya menghampiri Ghanu dan meminta Ghanu untuk mengirimkan foto-foto mereka saat berada di puncak. Namun, Ghanu malah keceplosan mengatakan kalau ia sudah mengirim foto-foto itu di grup Regaros.
Setelah itu, Ghanu menjelaskan grup Regaros itu hanya untuk bersenang-senang saja. Namun, Phigan dan teman-temannya malah tertarik bergabung. Katanya mereka juga ingin bersenang-senang. Kemudian barulah grup Regaros tersebar di grup ekstrakurikuler silat sehingga semua anak-anak silat ingin ikut.
“Satu, dua, tiga … puluh. Total mereka tiga puluh, lumayan buat seneng-seneng. Lebih banyak lebih seru, 'kan?” kata Ghanu yang masih menyengir.
Perlahan Prinsha tersenyum lebar ke arah mereka semua. “Mulai hari ini kita semua teman,” ucapnya sambil menatap mereka satu per satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS APPLE (END)
Novela JuvenilPrincess Roula Itaran Navida Sarona Hansela Agalori atau yang sering dipanggil Prinsha, disingkat menjadi Prinsha. Dia mudah tertawa, mudah tersenyum, dan juga mudah tersakiti. Hari pertama sekolah, ia memacari orang yang bisa menghafal namanya yan...