"Happy birthday to you, happy birthday to you ..." Suara nyanyian selamat ulang tahun itu terdengar menggema di koridor yang biasa dilalui oleh murid-murid kelas sepuluh. Itu suara Lia. Di depan Lia ada Theta yang menatapnya bingung.
"Lo ... kenapa?" Theta mundur selangkah karena jarak Lia terlalu dekat dengannya. Theta merasa takut sekaligus bingung karena sekarang Lia berwujud seperti angel karena hanya dia yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Mungkin karena mereka dulu satu SMP, makanya Lia tahu ulang tahunnya.
"Selamat ulang tahun, Theta." Lia tersenyum dan memeluk Theta sebentar. Kemudian ia menatap sekeliling, banyak murid kelas sepuluh yang menatap mereka setelah Lia menyanyikan lagu happy birthday untuk Theta. "Guys, Theta ulang tahun loh," kata Lia pada murid-murid lainnya.
"Happy birthday, Theta!" seru semuanya dengan kompak. Seketika Theta langsung berkaca-kaca setelah mendengar ucapan selamat ulang tahun dari banyak orang seperti ini. Sebelumnya ia tidak pernah mendapat ucapan selamat ulang tahun dari orang banyak seperti ini, ini pertama kalinya dan Theta sangat terharu.
"Kenapa ... kenapa lo lakuin ini?" tanya Theta. Lia selalu mem-bully-nya sejak SMP dan ia merasa bingung karena sikap Lia tiba-tiba berubah.
"Maafin gue udah jahat sama lo," kata Lia sambil memasang wajah memelasnya. Melihat tatapan penuh permohonan dari Lia, rasa benci Theta yang selama ini ia pendam menjadi sirna begitu saja. Dengan mudahnya Theta luluh pada Lia padahal selama ini Lia sangat jahat padanya.
"Gue maafin lo kok." Theta tersenyum tulus dan membuat Lia juga ikut tersenyum.
"Oh iya, gue punya hadiah buat lo," tambah Lia.
"Hadiah?"
Lia mengangguk lalu menarik tangan Theta agar mengikutinya. Sementara Theta hanya bisa pasrah mengikuti Lia. Theta sangat berharap kalau hadiah yang Lia maksud adalah hadiah yang bisa membuatnya bahagia.
Kamar mandi, itulah tempat yang Lia dan Theta tuju. Theta merasa bingung karena Lia malah membawanya ke kamar mandi. Bukankah Lia ingin memberi Theta hadiah? Namun, Theta tetap berpikir positif, mungkin hadiah yang Lia katakan ada di sini.
"Di sini?" tanya Theta.
Lia mengangguk. "Lo tutup mata ya. Biar surprise gitu," kata Lia yang tampak antusias. Theta pun menurut dan menutup matanya menggunakan kedua tangannya. Kemudian Lia langsung menuntun Theta masuk ke kamar mandi.
"Udah?" tanya Theta yang masih menutup mata.
"Belum." Lia sudah tidak berada di dekat Theta lagi, tetapi cewek itu masih berada di kamar mandi. Anehnya Theta merasa di kamar mandi itu ada banyak orang, tetapi ia belum membuka matanya karena Lia belum menyuruhnya.
"SURPRISE!"
Bersamaan dengan teriakan yang kompak itu, tubuh Theta disiram menggunakan air. Theta langsung membuka mata dan terkejut melihat empat cewek yang merupakan Geng Terell itu berada di depannya. Ia melihat Tere yang memegang ember yang biasa digunakan untuk mengepel, pasti Tere yang menyiram air ke tubuh Theta.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISS APPLE (END)
Teen FictionPrincess Roula Itaran Navida Sarona Hansela Agalori atau yang sering dipanggil Prinsha, disingkat menjadi Prinsha. Dia mudah tertawa, mudah tersenyum, dan juga mudah tersakiti. Hari pertama sekolah, ia memacari orang yang bisa menghafal namanya yan...