🍎35🍎 Death Of Anniversary

725 167 159
                                    

Sejak kemarin, Prinsy mengambil alih tubuh Prinsha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sejak kemarin, Prinsy mengambil alih tubuh Prinsha. Semuanya karena Mareta yang terus melakukan kekerasan pada Prinsha sehingga Prinsha tidak sanggup lagi bertahan. Prinsy ada untuk menanggung rasa sakit Prinsha yang tidak sanggup Prinsha hadapi.

Dengan pakaian serba hitamnya, Prinsy melangkah santai keluar dari kamarnya. Suara kakinya yang menuruni tangga terdengar jelas di rumah yang sedang sepi itu. Paundra sedang bekerja dan Mareta yang pastinya bersantai di kamar agar tidak kelelahan karena faktor kehamilan.

Kedua tangan Prinsy masuk ke dalam kantung jaket hitamnya dan mengambil sebuah botol kecil di sana. Senyum miring di bibirnya terpancar sambil menatap ke arah dapur. Kemudian ia pun melangkah pelan menuju dapur rumahnya.

Kotak susu. Itulah benda paling pertama yang Prinsy perhatikan. Itu susu hamil milik Mareta yang biasa dikonsumsi pada pagi dan malam hari. Pagi ini Mareta belum keluar kamar dan pastinya belum mengkonsumsi susunya itu.

“Gue baik banget sih,” kata Prinsy pelan, lengkap dengan senyum miringnya. Ia menatap botol kecil dan susu hamil itu secara bergantian.

Prinsy mengambil gelas, mengambil susu, dan mencampur susu itu dengan air hangat. Bunyi sendok saat mengaduk itu terdengar sangat nyaring sehingga bibir Prinsy tidak henti-hentinya memancarkan senyuman.

“Campuran terakhir.” Prinsy membuka isi botol kecil itu dan menuangkannya di gelas yang berisi susu itu. Setelah itu, ia mengaduk lagi. Kemudian menaruh susu itu di nampan. 

Sebuah imajinasi terlintas di pikiran Prinsy. Ia membayangkan bagaimana nantinya keadaan Mareta setelah meminum susu yang ia buatkan. Tatapannya menajam saat mendengar Mareta yang sedang berteleponan dengan seseorang sambil tertawa-tawa. Sepertinya itu teman arisan Mareta karena beberapa kali Prinsy mendengar kata 'Jeng'.

“Silakan berbahagia terlebih dahulu,” bisik Prinsy dengan memasang ekspresi datar. Kemudian ia mengetuk pintu kamar Mareta setelah Mareta selesai berteleponan.

“Masuk!”

Prinsy masuk ke kamar Mareta dengan senyuman yang biasa dipancarkan oleh Prinsha. Mareta tidak tahu Prinsy sehingga Prinsy harus bersikap seperti Prinsha agar tidak terlihat mencurigakan.

“Mama,” panggil Prinsy sambil tersenyum lebar. Ia mendekati Mareta dan menaruh susu itu di meja kecil yang berada di samping tempat tidur Mareta.

“Tumben banget. Pasti ada maunya. Ngaku deh!” tuduh Mareta sambil menatap Prinsy dengan sinis.

“Enggak kok, Ma. Aku cuma mau minta maaf masalah kemarin. Aku salah karena udah sering bantah Mama. Mulai sekarang, aku bakal turutin apa yang Mama mau.” Dengan lancarnya Prinsy berbohong tanpa berkedip sedikitpun.

“Saya bilang jangan panggil saya Mama!” bentak Mareta kesal. Ia tidak sudi dipanggil dengan sebutan Mama oleh orang yang bukan darah dagingnya.

“Iya, Nyonya.”

MISS APPLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang