🍎10🍎 Grosia

1.1K 182 21
                                    

Semua murid mulai merapikan buku dan alat tulis mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua murid mulai merapikan buku dan alat tulis mereka. Bel pulang baru saja berbunyi dan itu berarti jam pelajaran telah berakhir. Seperti rencana, Prinsha dan empat cowok tampan itu berencana pergi ke puncak untuk refreshing. Lagi pula besok adalah hari libur dan sekalian mereka akan menginap di vila milik Yuga.

Prinsha memanfaatkan kesempatan dengan baik karena mama tirinya sedang traveling bersama teman arisannya. Prinsha tentu tahu karena tadi pagi ia melihat kalau Mareta sudah pergi sambil membawa koper. Setelah melihat itulah Prinsha menjadi berinisiatif untuk mengajak empat temannya itu untuk jalan-jalan.

“Kenapa muka lo merah gitu? Jangan bilang lo lagi punya pikiran aneh-aneh,” cetus Prinsha saat melihat Ghanu yang sedari tadi melamun dengan wajah yang bersemu-semu.

Ghanu berhenti berjalan dan menatap Prinsha. Wajahnya semakin memerah, seperti orang yang baru selesai berolahraga, padahal sejak tadi Ghanu hanya diam saja dan tidak melakukan aktivitas apapun yang bisa membuat wajahnya merah seperti itu.

“Eng—enggak aneh kok,” elak Ghanu sambil memalingkan wajahnya. Kemudian ia mempercepat langkahnya menuju motornya yang terparkir.

“Kenapa tuh si buaya?” tanya Deros heran.

“Jangan tanya-tanya. Gue malu! Gue malu!” Tiba-tiba saja Ghanu mengeraskan suaranya sehingga beberapa orang yang ada di parkiran menoleh ke arahnya. Cowok bule itu sudah menutupi wajahnya menggunakan helmnya sehingga wajahnya tidak memerah lagi.

“Malu kenapa? Gue baru tahu lo bisa malu, biasanya juga malu-maluin,” kata Reja lalu terkekeh pelan.

“Semua gara-gara lo Prinsha. Coba aja tadi lo ngasih tahu kalau BH itu buat si Theta, gue gak bakal mau. Apalagi kelihatan banget kalau BH-nya kegedean. Mana dia tahu lagi kalau gue yang beliin tuh BH,” cerocos Ghanu dengan cepat. Semuanya langsung tertawa mendengar penyebab Ghanu merasa gelisah sejak tadi. Ternyata perkara BH.

“Gak kaget sih gue kalau otak lo traveling. Pasti lo diem-diem ngelihatin Theta, 'kan? Ngaku lo,” tuding Prinsha di sela-sela tawanya.

“Kok … lo tahu?” Ghanu menjadi semakin malu karena Prinsha mengetahui kalau ia diam-diam melirik Theta untuk memastikan BH itu cocok atau tidak untuk cewek itu. Namun, semakin ia melihat Theta, ia malah semakin malu. Entah apa yang membuat ia menjadi malu, padahal yang seharusnya malu adalah Theta karena Ghanu tahu dalaman yang dipakainya.

“Dajjal!” maki Reja sambil menggeleng-geleng. Di antara tiga teman cowoknya itu, yang paling kotor otaknya adalah Ghanu. Kadang-kadang ia geram sampai-sampai ingin menyedot debu-debu yang ada di otak Ghanu. Kalau saja bisa, pasti sudah ia lakukan.

“Gak mau bawa pacar baru lo?” tanya Yuga pada Ghanu.

“Siapa?” tanya Ghanu heran. Padahal ia tidak pernah cerita kalau ia mempunyai pacar baru. Namun, Yuga malah sudah tahu duluan.

MISS APPLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang