Chapter 20

241 23 0
                                    

"assalamu'alaikum" ucap Dita membuka pintu rumah mamanya.

"Wa'alaikumussalam" sahut mama dari dapur.

Dita menuju dapur dan mendapati mamanya sedang masak rendang.

"Harumnyaaa~" ucap Dita ketika harum rendang masuk ke dalam Indra penciumannya.

"Ma, salam" pinta Dita untuk salam dengan mamanya.

"Nanti aja mama lagi sibuk ini"

"Yaah"

"Kamu ganti baju dulu, mandi habis itu baru bantuin mama yaa" ucap mama lembut.

"Oke deh maa"

Dita lantas menuju kamarnya, menaruh tas dan bukunya dengan rapi di rak buku.

Kemudian ia berjalan ke kamar mandi untuk ritual mandi yang memakan waktu sekitar 30 menit.

Setelah itu ia memakai kaos rumahan dan celana panjang tidak lupa ia memakai kerudung karena mamanya paling anti dengan cewe yang kalo ke dapur tidak memakai kerudung, bisa bisa nanti masuk sehelai rambut ke dalam makanan kan jijay.

"Maa, apa yang bisa Dita bantu?" Tanya Dita kepada sang mama yang sedang menggoreng tempe dan bilis teri putih untuk dijadikan sambal orek teri kacang.

"Itu tuh piring udah menggunung, cuciin bentar nak yaa". Ucap mama.

"Siap komandan" ucap Dita dengan tangan di jidat ala ala tentara gitu.

Dita mencuci gelas kotor terlebih dahulu agar busa sabun yang digunakan nantinya tetap bersih, kalo duluan piring yang dicuci, maka lemak membandel yang ada di piring ikut nyemplung kedalam busa sabun yang membuat piring dan gelasnya nanti bau amis ketika selesai dibilas.

Disela sela kesibukan mencuci piringnya, mama membuka suara dan menanyakan hal yang Dita sendiri tak tau kapan hal itu bisa terwujud.

"Dita, kamu udh telat halangan belum?"

Dita membeku seketika..

"Eh, mama nih bisa aja nanya gitu, kan Dita lagi halangan ini, makanya ga bisa puasa". Jawab Dita malu malu.

"Oalah, berarti lama lagi dong mama nimang cucu"

Dita tersenyum singkat.

"Sabar ya ma" ucap Dita menenangkan mamanya.

"Ngomong ngomong soal cucu, kamu tahu ga si Endah anak komplek sebelah udah punya anak lho, ibunya seneng banget tau, pake di pamer pamerin segala tadi waktu mama beli sayur, ih jadi iri deh mama".

"Hah? Endah yang masih 16 tahun itu? Dia kan adik lettingnya Dita waktu SD" Kaget Dita.

"Iyaa, anaknya tuh ya matanya besar, kulitnya putih, hidungnya mancung Persis kayak si Endah, aduuh pokoknya nanti anak kamu kalo cewe harus mirip mama biar cantik, ataupun kalo cowo harus mirip Adrian biar ganteng" celoteh mamanya Dita.

"Dih, kan itu nanti anaknya Dita, ya mirip Dita laah, masak mirip mama?, Emang mama yang kawin sama Adrian?" Jawab Dita sewot tak mau nanti anaknya seperti mamanya yang cerewetnya minta ampun.

"Mama ga mau tau pokonya anak kamu nanti harus mirip sama mama".

"Iyain aja deh biar cepet kelar" ucap Dita.

'boro boro bikin anak, liatin Adrian aja aku langsung takut, nasib laa punya suami yang tegas dan bijaksana, makan tuh bijaksana, diliatin sedetik doang langsung ngamuk ga jelas' batin Dita.

'apapun itu, yang penting itu tadi adalah ucapan mama, kan ucapan mama adalah do'a jadi ya Aminin aja deh, mana tau suatu hari nanti beneran punya anak yang gemoy sama mas Adrian' halu sambil tersenyum ga jelas Dita.

Gendut No Problem {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang