The End (Tamat)

49 2 0
                                    

Dita terbangun dari matinya.
Adrian masih mencerna dengan apa yang terjadi saat ini.
Ada sesuatu hal yang janggal. Yuni berdiri di belakang kursi roda seolah menutupi sesuatu yang berada dibelakangnya, Adrian berjalan ke arah mesin itu, ia melihat Yuni seperti menekan tombol yang turn off agar mesin tersebut berbunyi.

Adrian termasuk orang yang cekat dan tepat dalam memiliki situasi, ia langsung paham ketika melihat gelagat tubuh Yuni yang seolah cemas saat melakukan aksinya, begitupula dengan Andre yang seperti menahan tertawa. Ia tahu jika semua ini hanyalah lakonan mereka semata. Tak lama setelah itu, Dita membuka matanya membuat siapapun akan pingsan melihat hal ini. Kenapa bisa orang yang dinyatakan meninggal lalu hidup kembali?

"It's a wrap!" Ucap Dita.

Adrian syok berat dan hampir pingsang mendengar kata kata orang yang hidup kembali dari matinya barusan.

Ia memeluk mama Ratna karena takut dengan apa yang ia lihat barusan.

Seisi ruangan itu tertawa melihat reaksi Adrian. Ada yang tidak beres disini, pikir Adrian.

"Jadi ini prank?" Tanya Adrian.

Dita tertawa terbahak-bahak.

"Kalian pikir ini kematian dibuat main main ini lucu? Hah?!" Wajah memerah dan urat leher seolah ingin keluar dari dari kulit itu menunjukkan seberapa marah Adrian dengan kelakuan orang orang yang ada disini.


Masih ingat kalian kalo malam sebelum Dita dioperasi Andre mengajak Dita dan Yuni ngobrol diruang nya? Ya, mereka merencanakan prank untuk Adrian, Andre seolah tak mau kehilangan moment ini, ia ingin menyatukan kembali Adrian dan Dita, ia tidak serakah, tahu yang mana hak nya dan yang bukan haknya, di malam itu sebelum keberangkatannya ke Dubai untuk melaksanakan pertunangan dengan Aisya, ia memikirkan rencana prank ini karena ia sangat yakin dengan dokter kepercayaan keluarganya itu pasti berhasil melakukan operasi Dita dan Yuni yang akan dilaksanakan besok. Akan tetapi akan mantap rasanya jika moment ini Andre manfaatkan untuk menyatukan kembali Dita dan adrian. Tidak adil rasanya kalo ceritanya hanya Dita yang merasakan kesedihan, Adrian juga harus sedih jika ditinggalkan oleh orang yang ia sayangi. Mereka ingin melihat penyesalan Adrian hingga titik darah penghabisan. Namun dita tidak kuasa melihat suaminya diperlakukan seperti ini, lalu ia membuka matanya. Padahal masih ada adegan pemakaman yang nanti direncanakan tapi hati Dita tidak tega, cukuplah ia melihat suaminya tersiksa seperti ini, cukup dengan kejadian ini membuat Dita sadar betapa Adrian mencintainya.

Semua orang tertawa karena mereka memang sedari awal sudah mengetahui rencana prank ini, begitu pula sang pasien yang sudah sembuh sejak sebulan yang lalu itu tertawa terbahak-bahak melihat suaminya dikerjain seperti ini.

"Jangan kelepasan ketawanya, nanti robek bekas jahitannya." Ucap Andre.

Suara tertawa Dita mereda pelan-pelan ketika Andre menasihatinya. Dita masih harus ke rumah sakit untuk lepas jahitan hingga benar benar sembuh lukanya.

"Kasian sekali kamu, Adrian. Dikerjain sama istri sendiri." Ucap mama Ratna.

Meskipun begitu, orang tua Dita nampaknya sedikit menghangat kepada Adrian ketika mengetahui menantunya tidak melanjutkan pernikahannya dengan Citra.

Setelah semua orang pergi ke hotel untuk tidur, Adrian masih berada di samping ranjang istrinya.

Dita tertidur setelah diberi obat yang berefek ngantuk setelah meminum obat itu. Hingga malam kian larut, Adrian shalat hajat dan tahajjud dua raka'at memohon kepada Allah SWT agar kesempatan kedua yang diberikan oleh Dita ini dapat ia jalankan dengan baik, ia ingin menjadi suami yang bertanggung jawab bagi Dita, ayah yang disayangi oleh anak-anak mereka kelak. Doa baik terus ia panjatkan kepada ilahi. Ia bersyukur istrinya masih ada kesempatan untuk sembuh dan menjalani kehidupan baru bersamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gendut No Problem {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang