"surat perjanjian"
"Hah?! Buat apa?"
"Kita menikah atas dasar perjodohan bukan karena cinta. Pasti Mama belum pernah bilang sama lo kalo gue udah tunangan sama pacar gue namanya Nayla iya cantik dan solehah." Ucap Adrian.
"Ini maksudnya apa?".
Tanya Dita sembari menunjuk poin yang menyatakan mereka akan bercerai setelah Dita kurus."Setelah lo kurus, gue bakalan cerain lo dan nikah dengan Citra Naylatun, kekasih gua. Kalau lo gak suka lo bisa langsung ngajuin gugatan cerai ke pengadilan agama" Tegas Adrian.
"Dan satu lagi di kamar yang sebelah kanan itu kamar gue, kamar sebelah kiri itu kamar lo dan gue harap lo gak masuk ataupun nyentuh barang-barang gue". Tegas Adrian.
"lo nggak usah bersih-bersih rumah Nyiapin makanan dan gak usah lakuin kewajiban Lo sebagai seorang istri, anggap aja kita dua orang asing tidak saling mengenal yang duduk di satu atap". Tambahnya.
kata-kata yang keluar dari mulut Adrian bagaikan ribuan pedang yang mampu menusuk hati Dita. Dia tidak menyangka jika semua ini harus terjadi padanya. Dimana janjinya yang bilang nggak bakal nyakitin Dita.
'ya Allah'
satu kata itu yang mampu mewakili semua kekecewaannya. Tak terasa setetes air pun jatuh dari pelupuk matanya yang dari tadi iya tahan supaya tidak luruh didepan suaminya itu.
***
Pagi ini Dita bangun lebih awal yaitu jam 04.00 untuk menyiapkan sarapan buat dirinya dan suaminya.
Setelah menunaikan salat subuh ia melihat isi kulkas lalu ia membuat sarapan, setelah itu ia mengepel lantai, cuci baju, kemudian ia mandi dan segera memakai seragam sekolah ia menyiapkan sarapan tidak lama kemudian Adrian pun keluar.
"sarapan ini kamu yang buat?". tanya Adrian.
"iya"
"berapa kali sih harus gue bilang jangan buatin gue makanan". bentak Adrian.
"a-aku buatin kamu sarapan karena bi Ijah nggak masuk hari ini dia lagi sakit". jawab Dita gugup.
"Susah banget ya punya istri kayak gini denger ya gue enggak bakal Sudi makan makanan buatan lo". bentak Adrian.
DEGG!!
Dita tidak menyangka bahwa suaminya yang dari luar keliatan baik ternyata sifat aslinya sangat bertolak belakang dari yang terlihat.Dita bersiap ke sekolah ia bingung mau pergi dengan apa mengingat apartemen yang disewakan Ryan jaraknya jauh dari sekolah. Yaa sekarang gue panggil nama Adrian, Ryan biar ga terlalu susah ngucapin dan terlihat lebih singkat.
Dita POV
'duh gue naik apa coba ke sekolah? angkot kali ya? mana ada angkot yang lewat sekitaran sini' batin gue.
minta tolong anterin aja kali ya sama adrian? tapi mana mau Adrian nganterin gue.Adrian berhenti di depan gue dengan sepeda motornya.
"mau pergi sekolah naik apa?" Tanya Adrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gendut No Problem {TAMAT}
Humorini cerita tentang seorang cewek gendut yang selalu di bully karena tubuhnya yang gembul, dia sering berpikir emangnya kenapa sih sama tubuh gendut? takut jelek? kalo misalnya kamu jelek ya gapapa, karena kamu ga nambah populasi cewek cantik di dun...