Chapter 21

236 32 4
                                    

"Adrian, jadi kapan kamu akan menikahi Citra?"

DEG~

"Uhuk uhuk... Eh maaf pak, maaf yan gatel kerongkongan gua" ucap Said.

Adrian menatap said tajam.

"Syok gue" bisik Aditya di telinga Said.

"Yoii, gua juga" balas Said.

Said dan Aditya sudah tahu bahwa Adrian sudah menikah, ketika masuk ke apartemen Adrian, mereka melihat foto nikahnya Adrian dan Dita, betapa syoknya mereka dan langsung mengintrogasi Adrian tentang foto yang mereka liat itu. Bisa bisanya Adrian tidak mengundang sahabat lamanya ketika ia menikah.

Adrian kemudian menjelaskan kepada mereka bahwa ia dipaksa oleh sang mama untuk menikahi Dita, pernikahan itu terjadi atas dasar perjodohan, bukan karena cinta.

Belum habis syok dengan yang tadi, kini mereka kembali dibuat tak habis pikir dengan pertanyaan pak Omara.

"Begini Adrian, bapak khawatir sama Citra, dia itu ngga main main kalo soal jodoh, betul begitu nak Said?" Jelas pak Omara disusul dengan sebuah pertanyaan kepada Said.

'lah, yang jadi bapaknya Citra sekarang siapa?, kok nanya gua nih om om, ya mana gua tahu, gua bukan bapaknya heii' batin Said.

"Ee hehe, kurang tahu juga saya om" jawab Said sambil terkekeh pelan.

"Kok ngga tau, kan kamu kenal sama Citra" ucap pak Omara.

Ia menggeleng kepala setelah berucap demikian kepada Said.

Kemudian perhatiannya kembali tertuju kepada Adrian.

"Om bukan mau memaksakan kalian, tapi om sangat khawatir dengan Citra, dia gadis yang baik, lembut sopan santun, Sholehah, banyak anak partner om yang ingin meminangnya, tapi Citra menolak mentah mentah lamaran mereka hanya demi kamu nak Adrian". Jelas pak Omara.

'sungguh sangat miris' bisik Aditya kepada Said.

"Jadi gimana nak Adrian? Kapan mau nikahin Citra?" Tanya pak Omara lagi.

"Insyaallah om--" ucapan Adrian terputus, tiba tiba bayangan wajah lugu Dita terpampang jelas di depan matanya, seolah menunjukkan aura kesedihan yang mendalam apabila Adrian menjawab akan menikahi Citra.

Bagaimana ia bisa menikahi Citra bila Dita masih berada dalam genggamannya.

Tapi bagaimana pun, pertanyaan pak Omara tadi adalah kesempatan emas bagi Adrian demi mewujudkan impiannya yaitu meminang Citra sang kekasih yang sangat ia cintai.

Tapi bagaimana dengan Dita?

Adrian sudah tak bisa berpikir panjang lagi, ia langsung membuat keputusan untuk secepatnya meminang Citra menjadi pasangan hidupnya yang kedua.

"Insyaallah secepatnya om" ucap Adrian.

"Secepatnya itu menunjukkan hal yang belum pasti Adrian, bukan begitu sikap yang dimiliki pebisnis, seorang pebisnis harus memiliki jawaban pasti untuk suatu keputusan. Apa sebenarnya kamu tidak serius dengan hubunganmu dengan Citra?" ucap pak Omara.

"Bukan begitu maksud saya om, beri waktu saya satu bulan untuk memberikan keputusan, saya harus memikirkan hal ini dengan matang, karena pernikahan bukanlah permainan yang bisa kita sudahi ketika kita merasa bosan, jadi berikan saya sedikit waktu untuk berfikir dan membuat keputusan" jelas Adrian panjang lebar.

"Nah gitu dong, kan seneng om dengernya, om berikan tempo satu bulan untuk kamu membuat keputusan, dan om harap keputusan itu tidak akan mengecewakan kamu dan juga Citra". Ucap pak Omara.

Gendut No Problem {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang