Chapter 33

144 23 7
                                    

"Mang, bubur ayam dua sama es teh manis dua ya," ucap Dita kepada mamang jualan bubur.

"Siap neng,"

Mereka duduk dibawah pohon yang rindang dengan angin sepoi-sepoi, ada kursi dan meja, mereka duduk berhadapan.

"Kamu sering makan disini?" Tanya Adrian.

"Ngga juga, dulu sering."

"Oh, sama siapa?"

"Andre,"

Adrian memanas ketika Dita menyebutkan nama lelaki itu.

"Kamu deket banget sama Andre, kalian ada hubungan apa?"

"Hubungan apa?" Tanya Dita bingung.

"Cuma temen biasa kok," jelas Dita.

"Temen apa demen?" Tanya Adrian yang tercium bau-bau cemburu.

Dita tersenyum.

"Ciee cemburu,"

"Ini buburnya ya mba, mas." Ucap mamang jualan bubur. - "Nggak,"

"Iya ini buburnya, mas" jelas mamang itu yang mengira Adrian sedang berbicara dengannya.

"Ngga," ucap Adrian.

"Bener loh mas, ini bubur ayam nya,"

"Saya lagi ngomong sama istri saya," ucap Adrian.

"Saya istrinya mas?" Tanya mamang itu.

Dita tertawa ngakak mendengar dua laki-laki ini.

"Udah mang, suami saya lagi ngomong sama saya," ucap Dita memperjelas.

"Oalah, mba istri mas nya? Bilang dong mas, diperjelas atuh."

Adrian terheran-heran.

"IQ dia berapa sih?" Tanya Adrian.

"Dibawah seratus mungkin,"

"Hahaha"

Disela-sela makan, Adrian kembali menyinggung tentang Andre.

"Dulu kamu sedekat apa sama Andre?"

"Deket kayak perangko," jawab Dita membuat Adrian tersedak makanan.

"Minum dulu ni,"

Setelah minum Adrian mengatakan,

"Perangko stiker mainan kali," ucap Adrian.

"Biarin, yang penting nempel," tambah Dita yang membuat Adrian semakin marah.

Menyadari hal itu, Dita mengganti topik pembicaraan.

"Kamu nanti siang ada rencana kemana?"

"Mau ke kantor pos,"

"Ngapain?"

"Beli perangko," ucap Adrian ketus.

"Ah elah, masih aja diulang, aku serius."

"Ga kemana-mana," ucap Adrian masih ketus.

"Nanti siang Citra mau main ke apartemen, boleh?"

"Boleh,"

'saatnya balas dendam' batin Adrian.

"Oke, nanti kamu jangan kemana-mana, katanya dia mau bahas tentang resepsi kalian sekalian mau minta izin sama aku." Jelas Dita.

Adrian masih menunggu perkataan Dita,

"Apa?" Tanya Dita.

"Terus kamu izinin?"

"Iyalah,"

"Kok segampang itu?"

Gendut No Problem {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang