Siang ini, Nana berniat pergi nge-mall bersama Mina, tentu saja dengan persetujuan Lucas.
Memang pada hari Senin ini, para guru sedang mengadakan acara perpisahan bagi guru yang akan pensiun, jadi para siswa sengaja dipulangkan lebih awal.
"Eh tadi kata kak Regan mobilnya suruh ambil ke rumah dia aja, soalnya tadi waktu mau di bawa ke sekolah bengkel nya belum buka" Ucap Mina memberitahu.
"Terus tadi kak Regan berangkat sekolah naik apa?" Tanya Nana penasaran.
"Motor yang itu kan punya mamanya Na, kalo ke sekolah mah pake motornya sendiri"
"Kok Mina tau banyak sih tentang kak Regan?"
"Dulu waktu smp kita satu sekolah, terus satu organisasi, karena waktu itu organisasinya cuma terbatas pesertanya jadi waktu ada event pasti sibuk banget kan ya, kita satu organisasi jadi makin deket banget ya gitulah pokoknya"
Nana pun hanya manggut manggut menanggapi ucapan Mina.
"Lo udah ijin Lucas kan?" Tanya Mina sambil menggeserkan tubuhnya saat seseorang dari berlawanan arah berlari di koridor.
"Udah kok" Ucap Nana yang dibalas helaan nafas lega dari Mina.
"Kita ke mall yang deket aja deh, terus nanti kalo udah sore kita ke rumah kak Regan, gue tadi ke sekolah naik motornya kak Regan yang semalem, gue kira mau dituker di sekolah eh ternyata tadi pagi dia naik motornya sendiri terus pas gue samperin gue tanyain ternyata belum buka bengkelnya, yaudah deh nanti sekalian dituker di rumah kak Regan" Cerocos Mina panjang lebar.
"Mina tau rumahnya kak Regan?"
"Kan udah gue bilang gue tuh-"
"Eh iya iya, udah tau kok udah tau hehe" Ucap Nana cengengesan.
Dirinya hanya sedang tidak ingin mendengar cerocosan panjang lebar Mina, yang ia inginkan sekarang hanyalah cepat pulang dan bermanja dengan Lucas.
Walaupun dirinya ragu apakah Lucas akan bersama dengannya saat dia pulang nanti.
Lucas kan sedang mengerjakan tugas kelompok, oleh karena itu Nana diperbolehkan pergi dengan Mina.
"Oh iya gue chat kak Regan dulu deh" Ucap Mina dan dengan cepat mengambil ponsel yang dia simpan di sakunya.
Setelah selesai mengabari Regan, keduanya pun segera melaju menuju mall paling dekat dengan sekolah.
"Kita kemana dulu nih?" Ucap Mina saat ia baru saja selesai memarkirkan motor.
"Mmm,, makan?" Ucap Nana dengan telunjuk di dagu seolah-olah sedang berpikir.
"Oke, lo bawa uang berapa?" Tanya Mina.
"Uang saku Nana masih 50 ribu terus tadi dikasih Lucas 500 ribu pas Nana ijin mau ke mall" Ucap Nana sambil mengingat ingat sisa uangnya.
"Lucas tuh kaya, sultan lagi, kenapa nggak ngasih lo duit ber jt jt(?) biasanya nih kalo orang kaya tuh ngasih duit buat pacarnya aja banyak banget malah kadang dikasih kartunya langsung" Ucap Mina penasaran.
"Nana juga nggak tau, padahal keluarga Lucas itu bisa lho kalo cuma mau tinggal di mansion yang kaya istana itu yang halamannya aja ngalahin lapangan utama di sekolah kita, tapi keluarga dia lebih milih tinggal di depan rumah Nana ya walaupun masih bisa dibilang rumahnya kategori rumah mewah sih" Ucap Nana yang kini ikut tertarik menggosipi kekasihnya.
Kini keduanya pun sudah larut dalam percakapan itu, tanpa sadar keduanya sudah masuk ke dalam lift, melihat lift yang hanya diisi oleh mereka berdua pun, Mina segera mengecek isi tasnya untuk mencari sisa pundi pundi uang yang mungkin terselip disana.
"Ah uang saku gue tinggal 30 ribu nih, bentar gue cari di dompet dulu, biasanya tuh Papa suka nyelipin uang di dompet kalo-nahhh ini nih emang terbaik Papa gue tuh, nyelipin uang sampe 700 ribu" Ucap Mina dengan senyum bahagia nya.
"Kita gabungin aja yuk Na, biar nanti dapet banyak kalo mau main di timezone" Usul Mina yang diangguki Nana.
Setelah keluar dari lift, keduanya langsung menuju tempat makan.
Setelah memastikan perut mereka sudah kenyang, keduanya langsung menghabiskan waktu di timezone.
Setelah puas dan setelah koin nya habis, keduanya langsung berpikir untuk pulang sebelum Nana mendapati kedai eskrim di jalan menuju basemant.
Mina pun hanya menuruti ucapan Nana, dan setelah itu barulah mereka keluar dari mall untuk menuju ke rumah Regan.
"NA, NANA" Teriak Mina karena suaranya yang teredam angin.
"KENAPAA" Ucap Nana tak kalah berteriak.
"CHAT KAK REGAN GIH, BILANG KALO KITA MAU AMBIL MOBILNYA"
"CHAT GIMANA?!"
"KITA MAU AMBIL MOBILNYA!!"
"CHAT SIAPA?!"
"KAK REGAN YA AMPUN!!"
"OH OKEE"
Nana pun segera melaksanakan perintah Mina, setelah dirasa sudah terkirim, buru buru Nana memasukkan kembali ponselnya kedalam saku bajunya.
Setelah sampai di pekarangan rumah Regan, terlihat lelaki yang baru saja keluar dari rumah dengan kaos oblong hitam dan celana selututnya.
"Kemana dulu sih kalian?" Tanya Regan dengan tangan yang mengusap pelan matanya.
"Main kak hehe" Ucap Mina cengengesan yang dibalas gelengan kepala oleh Regan.
"Mobilnya habis berapa kak?" Tanya Nana yang nongol dari belakang tubuh Mina.
Regan pun sedikit terkejut saat menyadari kehadiran Nana.
"Loh? Lo yang waktu itu ngasih permen?" Tanya Regan sambil menunjuk Nana.
Nana mencoba mengingat-ingat kejadian yang dimaksud Regan, dan setelah dirinya ingat, Nana pun membenarkan ucapan Regan.
"Itu sih habis 30 ribu, tapi nggak usah diganti deh, cuma segitu" Ucap Regan.
"Ih nanti Nana dimarahin bang Joni kalo nggak diganti duitnya" Ucap Nana memberenggut lucu membuat Regan gemas melihatnya.
"Yaudah taruh di dashboard motor aja, itung itung buat penyewaan motornya Mama" Ucap Regan dengan sedikit kekehan.
"Lahh penyewaan apanya, orang kak Regan juga bawa mobilnya kok, kan jadinya tukeran" Sangkal Mina.
"Yaudah, itu buat membayar debat gue sama Mama tadi malem karena motornya nggak gue bawa pulang" Ucap Regan.
"Lahh kan pulang pulang bawa mobil, harusnya seneng dong gimana sih, orang berangkat pake motor pulang pake mobil kok" Sangkal Mina lagi.
"Ah udahlah pulang sono lo" Kesal Regan sambil mendorong bahu Mina untuk menyuruhnya pergi.
"Yaudah deh, kita pulang dulu ya kak, makasih banget udah bantuin" Ucap Nana dengan senyumnya.
"Eh iya" Ucap Regan salah tingkah.
"Duhh disenyumin gue" Batin Regan menjerit.
Keduanya pun segera pulang kerumah mengingat waktu yang sudah semakin sore.
"Oh jadi namanya Nana, ada untungnya juga gue nolongin mereka, save ah nomornya, profilnya madep belakang sih kan nggak tau gue kalo ternyata dia, tau gitu gue modusin dikit waktu itu" Monolog Regan sambil berjalan menuju kamarnya.
"Hm? Kok kaya tau gue jaket kaya gini, shh dimana ya? Lucas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My girl
Teen Fictioncerita tentang bagaimana Lucas menghadapi sifat manja gadisnya, Nana. "mau cium" ucap Nana dengan tatapan polosnya. cup. sebuah ciuman mendarat di pipi gadis itu. "ih bukan di pipi" kesal gadis itu sambil mengerucutkan mulutnya. "ya terus di ma...