Hari ini Joni resmi mendapat pekerjaan, dirinya bekerja sebagai sekertaris kedua Lucas.
Lucas yang menawarkannya, dirinya menjadikan Joni sekertaris kedua karena menurutnya calon kakak iparnya itu masih butuh waktu untuk fokus dengan kuliahnya.
Tugas Joni hanya mengatasi berkas berkas sisa yang sekertaris pertama-Pak Il berikan.
Namun Lucas menggajinya hampir setara dengan sekertaris pertama, itung itung untuk keperluan Nana yang masih menjadi tanggungan Joni.
Kini Lucas, Il, dan Joni sedang berunding di ruangan milik Lucas. Ketiganya sedang sibuk mengurusi berkas berkas sesekali mendiskusikannya.
Il itu lebih tua darinya, namun mereka sudah dekat sejak sebelum Lucas menjadi CEO. Dan dengan seenak jidatnya Lucas memanggil Il tanpa embel embel apapun saat sedang berdua. Berbeda dengan saat dikantor atau acara acara lainnya, dirinya memanggil Il dengan sebutan Sekertaris Il.
~~~
Jam sudah menunjukkan waktunya sekolah berakhir. Kini Nana tengah memberesi barang barangnya, ia menoleh menatap Mina yang juga melakukan hal yang sama sepertinya.
"Mina hari ini pulang sama siapa?" Tanya Nana.
"Kayaknya sih bareng Kak Marko, soalnya nanti gue pulang larut masih ada ekskul soalnya" Kata Mina.
"Oh yaudah kalo gitu" Ucap Nana dengan senyum yang dipaksakan.
Mina pun hanya menganggukan kepalanya tanpa menyadari raut wajah Nana. Dirinya menepuk bahu Nana dan berlalu keluar kelas.
"Gue duluan ya" Ucap Mina yang diangguki Nana.
Kini Nana sedang dilanda bingung, dirinya sudah dipesan Lucas untuk pulang bersama Mina saja karena ada urusan pekerjaan. Sedangkan Mina saja masih ada ekskul dan kemungkinan pulang bersama orang lain.
Padahal dirinya tidak boleh naik kendaraan umum sendirian.
"Nungguin siapa?" Tanya orang di belakang Nana yang membuat Nana terlonjak kaget.
Dirinya menoleh ke belakang dan mendapati Regan sedang tersenyum kepadanya.
"Gatau nungguin siapa, hehe" Ucap Nana sambil cengengesan.
"Gaada yang jemput ya? Mau pulang bareng gue?" Tawar Regan.
Nana berpikir sebentar, tentu saja Lucas akan marah nanti jika mendapati dirinya pulang dengan lelaki lain, namun daripada pulang dengan angkutan umum bukankah lebih baik dengan orang yang dikenalnya. Lagipula Regan sempat menolong dirinya, jadi mungkin Regan bukanlah orang jahat.
Setelah termenung memikirkan tawaran itu, Nana pun menolehkan kepalanya menatap Regan yang juga menatapnya seperti menunggu jawaban. Nana pun lantas menganggukan kepalanya.
Regan pun lantas menarik tangan Nana menuju tempat motor miliknya terparkir.
Dirinya mengambil helm miliknya dan memakaikan helm itu kepada Nana membuat helm itu bergoyang goyang saat Nana menggerakkan kepalanya."Helmnya cuma satu?" Tanya Nana dengan tatapan polos membuat siapa saja gemas melihatnya.
"Iya, soalnya gue nggak pernah bonceng siapa siapa, cuma lo yang gue ijinin duduk di jok belakang motor gue" Ucap Regan kemudian membantu Nana menaiki motor miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My girl
Teen Fictioncerita tentang bagaimana Lucas menghadapi sifat manja gadisnya, Nana. "mau cium" ucap Nana dengan tatapan polosnya. cup. sebuah ciuman mendarat di pipi gadis itu. "ih bukan di pipi" kesal gadis itu sambil mengerucutkan mulutnya. "ya terus di ma...