47

3K 189 19
                                    

Setelah menemani Nana di uks sampai jam istirahat tiba, kini Lucas berniat mengajak Nana yang sedari tadi mendiaminya itu untuk ke kantin. Namun Nana hanya melirik sekilas, kemudian kembali menundukkan kepalanya sambil berucap.

"Panggilin Mina aja"

Lucas yang mendengar itu hanya menganggukan kepalanya, kemudian berlalu keluar untuk memanggil teman gadis itu.

Selepas Lucas membelikan Nana, susu tadi. Tidak ada pembicaraan lagi di antara keduanya, Nana sibuk meminum susu dengan termenung sedangkan Lucas sibuk mengamati dan mengawasi gadis itu.

Sebenarnya Lucas ingin kembali membahas masalah mereka, namun sepertinya bukan waktu yang tepat mengingat Nana baru saja selesai menangis.

Saat ingin ke kelas Nana, kebetulan Lucas sudah berpapasan dengan Mina yang sepertinya ingin ke kantin. Langsung saja Lucas menyampaikan pesan Nana tadi, kemudian berlalu menuju kantin.

Sesampainya di kantin, dirinya segera menghampiri para sahabatnya yang sedang berbincang sesekali meminum minuman di depan mereka.

"Punya siapa nih?" Tanya Lucas ketika melihat satu gelas minuman yang berada di tengah tengah meja.

"Ehh punya gua itu woii" Ucap Jeno namun terlambat karena minumannya sudah tandas.

"Yah dah habis, lagian ngapain sampe pesen dua segala, gua kira buat gua" Ucap Lucas kemudian duduk di samping Hendry.

"Eh lo tadi gimana?" Tanya Hendry dengan wajah penasarannya.

"Mending lo pesenin gua deh, ntar gua ceritain" Ucap Lucas sembari menyodorkan uang berwarna biru kepada Hendry.

Hendry yang memang pada dasarnya kepo tingkat akut pun segera mengambil uang itu dan bangkit dari duduknya untuk memesan makanan tanpa bertanya apa yang ingin dipesan Lucas terlebih dahulu.

"SOTO SAMA ES TEH WOII, YANG JUMBO" Teriak Lucas yang dibalas acungan jempol oleh laki-laki itu.

Tidak berselang lama, Hendry kembali dengan nampan di tangannya. Dirinya segera menyodorkan nampan itu dan duduk di samping Lucas, Lucas pun menerimanga dengan senang hati.

"Udah gua pesenin sekarang cepet cerita" Ucap Hendry, meminum minumannya yang sudah mulai hambar karena esnya mulai mencair."

"Kepo banget lo kayaknya" Ucap Jeno sambil menyendokkan nasi dan lauk ke mulutnya.

"Kepo lah, suka gemes gua tuh ngeliat mereka berdua, ayo Cas cepetan crita" Ucap Hendry.

"Bentar njir, biarin gua abisin ini dulu" Ucap Lucas yang akhirnya membuat Hendey diam.

Setelah makanan dan minuman di hadapan mereka habis, semuanya diam dengan tangan ditekuk di atas meja sambil menatap Lucas, siap mendengarkan ceritanya.

"Jadi, tadi tuh-"

Tet tet.

"Ga cukup lanjut part 2" Ucap Lucas sambil berdiri.

Ketiga temannya pun menyoraki Lucas dan dengan segera mengikuti laki-laki itu yang sudah berjalan keluar kantin.

~~~

Seorang laki-laki yang sedang duduk di kursi kantin bersama kedua temannya tampak sedang mengamati segerombolan laki-laki lain yang sedang berjalan ke luar area kantin.

"Waktunya udah hampir habis, tapi kenapa Lucas ga ngasih kepastian apa-apa, kalo ternyata gua dijebak gimana" Batin Regan.

"Sial, kali ini gua pastiin gua ga akan masuk perangkap lo lagi Cas, sebelum itu terjadi, gua harus ngambil sebuah tindakan dulu" Ucap Regan tersenyum penuh arti.

"Gua duluan ya" Ucap Regan kepada kedua  temannya.

~~~

Jam sekolah sudah berakhir, dan kini Lucas sudah berada di kamarnya, kedua orang tuanya belum pulang dari luar negeri karena memang masalah disana cukup serius.

Tidak lama kemudian, ada sebuah panggilan video masuk yang ternyata dari Mamanya. Lucas tanpa berbasa-basi segera mengangkat video call tersebut.

Layar ponselnya kini sudah menampilkan wajah Mamanya yang terlihat sedang berada di balkon dengan secangkir minuman berada di hadapan wanita itu yang Lucas yakini berisi teh.

"Halo Ma, apa kabar?"

"Mama baik kok disini, Papa juga. Kamu disana gimana?"

"Lucas udah di rumah Ma sekarang, kabar Lucas baik"

"Loh, udah pulang toh, nggak temu kangen sama Nana, Mama tadi udah video call sama Nana tapi dia nggak bilang kalo kamu udah pulang, biasanya juga heboh"

"Ng-nggak Ma"

"Nana belum makan lho Cas, tadi Mama tanyain katanya nggak nafsu makan gitu"

"Hah?! Belum makan?"

"Iyaa, terakhir makan katanya sarapan tadi dan sekarang udah sore hampir malem, kamu tadi tuh ngapain aja kok nggak tau"

"Astaga bocah itu, yaudah Ma, aku tutup dulu ya telfonnya, mau ngasih makan anak"

Tut.

Setelah panggilan sudah terputus, Lucas segera bangkit dari tidurnya dan dengan tergesa-gesa berjalan keluar kamar.

Sesampainya di depan rumah Nana, Lucas tanpa basa-basi langsung membuka pintu rumah itu dengan tangannya sendiri, dan nyelonong masuk ke dalam rumah seperti biasa.

Lucas segera menuju ke dapur, membuka kulkas dan menyiapkan beberapa bahan masakan.

Rumah Nana terlihat sepi, Joni tidak ada di rumah terbukti dengan cemilan di meja ruang tamu yang masih terjejer rapi, karena biasanya laki-laki itu akan membawa cemilan di ruang tamu kemanapun ia berada.

Sedangkan Nana tidak terlihat batang hidungnya dari ia masuk rumah sampai berjalan ke dapur. Gadis itu benar-benar tidak bisa diandalkan untuk menjaga rumahnya sendiri. Bagaimana jika yang masuk rumah adalah orang yang mempunyai niat jahat sedangkan gadis itu saja terlalu sibuk di kamar tanpa menyadari kehadiran seseorang yang masuk ke dalam rumahnya.

Kembali pada acara memasak yang sedang dilakukan Lucas, laki-laki itu tampak mahir menggerakan alat alat dapur.

Tidak lama kemudian, hasil masakannya sudah matang. Lucas segera beranjak menuju kamar Nana.

Dibukanya pelan pintu kamar yang tidak terkunci itu, menampilkan seorang gadis yang sedang tertidur dengan boneka besar di pelukannya.

"Na, bangun" Ucap Lucas sambil mengguncang tubuh gadis itu pelan.

"Na, bangun, makan dulu" Ucap Lucas masih berusaha membangunkan Nana.

"Na" Kini guncangan pada tubuh Nana sedikit keras membuat gadis itu terlonjak kaget.

Nana terlihat linglung, dirinya menoleh untuk melihat siapa yang sudah membangunkan tidurnya.

"Makan dulu, gua disuruh Mama buatin lo makanan" Ucap Lucas.

Nana terdiam sebentar, kemudian gadis itu mengangguk dan mulai beranjak keluar kamar. Sebenarnya perutnya memang sudah lapar sedari tadi, namun karena tidak ada makanan, dan di sekolah tadi ia tidak sempat memakan nasi karena waktu istirahat tidak cukup.

Setelah memastikan Nana memakan masakannya, Lucas pun berjalan menuju belakang rumah, ia tidak mau membuat Nana tidak nyaman dengan kehadirannya dan berakhir gadis itu tidak jadi makan.

Sesampainya di belakang rumah, terlihat seekor kelinci yang bulunya sudah sedikit kotor. Lucas segera menggendong kelinci itu dan membawanya menuju kamar mandi.

"Astaga Nak, baru Papa tinggal sebentar udah nggak terawat kamu ya" Ucap Lucas kemudian mulai memandikan kelinci itu dengan telaten.

My girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang