Seminggu telah berlalu sejak Lucas mengasingkan Regan beserta keluarganya ke negara terpencil, Lucas memberi peringatan agar mereka tidak membuat masalah dan tidak muncul di hadapannya lagi.
Mengenai hubungannya dengan Nana, Lucas mencoba memberi sedikit hukuman kepada gadis itu, ia berusaha mengacuhkan Nana yang sedikit demi sedikit mulai mendekatinya.
Kini Lucas sedang berjalan di koridor sekolah, setelah menyelesaikan ujian dirinya bebas berseliweran di sekolah tanpa perlu lagi mengikuti pelajaran.
Di tengah jalan, Lucas dihadang oleh seorang perempuan, bendahara di kelasnya.
"Cas, kan dulu lu udah bayar uang kas langsung semuanya, nah duit lu sisa masih sisa ini, gimana?"
"Ada yang kas nya masih kosong?" Tanya Lucas
"Ada sih tinggal beberapa orang doang"
"Bayarin yang kosong, sisanya ntar buat nambahin makan makan"
Tanpa mereka sadari, seorang perempuan tengah mengintip interaksi mereka dari jendela kelas. Dengan wajah yang menahan emosi perempuan itu melempar sebuah botol minuman yang masih terisi seperempat, hingga mengenai lengan Lucas.
Lucas tampak terkejut, dirinya mencari asal benda itu dan pandangannya tertuju pada gadis yang sedang bersembunyi di balik jendela.
Tentu saja Lucas tau itu ulah siapa, dirinya hanya tersenyum tipis dan berlalu meninggalkan temannya tadi.
~~~
Tak terasa sudah waktunya pulang sekolah, Nana bergegas membereskan barang-barangnya dan dengan cepat keluar kelas. Niatnya akan menebeng Lucas sekalian meminta maaf.
Sesampainya di parkiran ternyata masih banyak murid-murid yang berkerumun disana.
Nana memilih untuk berada di pinggir tembok sambil mengamati sekitar untuk mencari keberadaan motor Lucas. Setelah berhasil ketemu, Nana mengamati sekitaran motor itu berjaga-jaga apabila sudah ada Lucas disana.
Parkiran mulai sepi, hanya tersisa beberapa motor saja itupun bisa dihitung dengan jari. Nana mulai cemas, matanya mulai berkaca-kaca.
Bagaimana jika motor yang sedari tadi ia amati ternyata bukan milik Lucas. Nana pun berjalan mendekati motor itu untuk memastikan, dirinya memeriksa plat nomor motor itu yang ternyata memang benar milik Lucas.
Air mata gadis itu mulai turun, dirinya takut di parkiran yang sepi itu sendirian, tubuhnya mulai merosot ke bawah, wajahnya ia telungkupkan di lipatan tangan.
"Heh Jun apa itu Jun" Kaget Jeno yang baru saja sampai di parkiran.
"Heh ada cewe nangis" Bisik Juno kepada Jeno.
"Jangan nakutin gua lu, ini udah hampir malem bego"
Juno mulai merapatkan dirinya ke punggung saudaranya.
"Di sebelah motornya Lucas ada cewe" Ucap Juno dengan suara rendah.
Jeno pun tidak berani menoleh untuk sekedar melihat sosok yang dibicarakan Juno.
"Jun, liat kakinya napak nggak?" Ucap Jeno.
Tidak mendapat respon dari Juno, Jeno pun memberanikan diri melihat sosok yang kini juga tengah menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My girl
Teen Fictioncerita tentang bagaimana Lucas menghadapi sifat manja gadisnya, Nana. "mau cium" ucap Nana dengan tatapan polosnya. cup. sebuah ciuman mendarat di pipi gadis itu. "ih bukan di pipi" kesal gadis itu sambil mengerucutkan mulutnya. "ya terus di ma...