Sore ini, Setelah memastikan Nana tertidur lelap, Lucas memutuskan untuk menghampiri Regan di markas laki-laki itu. Dirinya harus segera menyelesaikan masalah yang tidak kunjung selesai, dan semoga saja kali ini ia bisa menemukan jalan keluar dengan mudah.
Brak
"Mana Regan?" Tanya Lucas mengabaikan raut wajah orang orang yang sedang menatapnya kaget.
"Regan kayaknya di depan tv deh, kenapa?" Ucap salah satu teman Regan.
Lucas segera melangkah menuju tempat yang dimaksud tanpa membalas pertanyaan orang itu.
"Ayo selesai-in ini secepatnya" Ucap Lucas sambil berdiri di belakang Regan.
Regan yang terkejut pun langsung menolehkan kepalanya ke belakang. Tak lama senyum meremehkan tercipta di bibirnya.
"Enak banget ngomong selesai, gue belum puas bales dendam padahal" Ucap Regan sambil membalikkan kembali tubuhnya, menatap layar tv yang menyala.
Tanpa ijin, Lucas segera duduk di hadapan Regan. Menatap mata yang sedang fokus pada layar tv itu.
"Biar gue jelasin semuanya, lo dengerin aja, terserah mau ambil kesimpulan apa dari penjelasan gue ini"
"Menurut lo dia masih hidup?" Tanya Regan tiba tiba, membuat Lucas yang hendak berbicara pun ter urungkan.
"Masih, gue yakin dia masih hidup" Ucap Lucas dengan yakin.
"Udah setahun lebih, kalopun dia masih hidup kenapa nggak balik lagi, itu buat gue mikir kalo dia udah nggak ada"
"Kalo pun udah nggak ada, paling nggak kita pasti nemuin jasadnya Re" Ucap Lucas membuat Regan terdiam.
Lucas menghela nafas pelan, sebelum mulai menjelaskan.
Flashback on
Sepulang sekolah, Lucas mampir ke ijinmart untuk membeli snack pesanan Nana. Saat sedang sibuk membaca tanggal kadaluarsa, Lucas dikagetkan dengan seseorang yang menepuk pelan punggungnya.
"Halo kak" Sapa gadis itu.
"Loh,lo kesini sama siapa? Regan?" Tanya Lucas yang dibalas gelengan oleh gadis itu.
"Kak Regan aku suruh pulang duluan, aku ijin mau ketemu kak Lucas, ada yang mau aku sampein" Ucap Dita sambil tersenyum manis.
"Ada apa?" Tanya Lucas sambil kembali memilih snack snack di depannya.
Merasa tidak ada jawaban, Lucas pun melirik pelan kearah Dita. Ternyata gadis itu sedang menundukkan kepalanya dengan bibir bawah yang ia gigit dan tangan yang sibuk memilin ujung bajunya.
"Aku tunggu di depan aja deh kak" Ucap Dita kemudian segera berjalan keluar.
Setelah beberapa saat Dita menunggu, Lucas akhirnya datang dengan satu kantong plastik di pergelangan tangannya dan dua kaleng minuman di genggamannya.
Lucas pun memberikan sekaleng minuman kepada Dita, kemudian membuka miliknya sendiri dan meminumnya.
"Mau ngomong apa?" Tanya Lucas setelah selesai menegak minumannya.
Dengan perasaan yang campur aduk, Dita mencoba memberanikan diri.
"Akusukasamakakak" Ucapnya tanpa jeda.
Lucas melirik sebentar, kemudian kembali menegak minumannya.
"Tau" Ucap Lucas santai.
"H-hah?" Dita melongo mendengar jawaban dari Lucas.
"Waktu itu Regan ngasih tau, gue kira cuma tipu-tipu" Ucap Lucas kemudian mulai menatap Dita dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
My girl
Teen Fictioncerita tentang bagaimana Lucas menghadapi sifat manja gadisnya, Nana. "mau cium" ucap Nana dengan tatapan polosnya. cup. sebuah ciuman mendarat di pipi gadis itu. "ih bukan di pipi" kesal gadis itu sambil mengerucutkan mulutnya. "ya terus di ma...