Sudah terhitung 2 hari sejak Lucas mengajukan kerja sama dengan perusahaan Jeff, akhirnya hari dimana rapat pertemuan diadakan pun tiba, Lucas tampak menunggu seseorang di dalam ruangan seorang diri.
Beberapa saat kemudian, orang yang ditunggu pun datang diikuti seorang laki laki yang dapat diperkirakan adalah sekretarisnya.
"Sudah menunggu lama pak Lucas?" Tanya Jeff sembari berjabat tangan dengan rekan dihadapannya.
"Ah tidak juga, Saya merasa nyaman berada di sini" Jawab Lucas sembari membalas jabatan tangan Jeff.
"Baiklah, mari langsung kita mulai saja rapatnya" Ucap Jeff yang memang tidak suka bertele-tele.
Akhirnya kedua pemimpin perusahaan itupun memulai acara rapatnya.
Hingga 2 jam pun tak terasa sudah berlalu, menghasilkan sebuah keputusan yang menguntungkan kedua belah pihak.
"Apa Anda punya waktu pak Jeff?" Tanya Lucas sambil membereskan barangnya yang berserakan di meja.
"Saya lumayan sibuk, apa ada hal yang sangat penting?" Ucap Jeff yang peka bahwa lawan bicaranya menginginkan waktunya.
"Menurut Saya sangat penting, jika bapak berkenan sepertinya kita dapat makan siang bersama kali ini" Ucap Lucas dengan tatapan yang serius.
"Baiklah" Ucap Jeff kemudian menggiring Lucas untuk keluar ruangan.
Karena Lucas belum terlalu hafal apapun disini, akhirnya Jeff berinisiatif memilihkan restoran yang akan mereka jadikan tempat untuk makan siang.
"Pilihan Anda memang tidak pernah mengecewakan" Ucap Lucas yang dibalas senyuman tipis oleh Jeff.
Setelah sedikit berbasa-basi, akhirnya keduanya sudah cukup bisa mengakrabkan diri, ditambah dengan Lucas yang pada dasarnya mudah bergaul kini keduanya sudah seperti teman yang kenal dari lama.
"Btw, lo udah punya pacar belum nih?" Tanya Lucas yang sudah tidak berbahasa formal lagi.
"Udah punya tunangan" Jawab Jeff.
"Siapa? Kenalin dong" Goda Lucas sambil meminum minuman di depannya.
"Ntar lo demen lagi" Ucap Jeff sambil memincingkan pandangannya, menatap Lucas penuh selidik.
"Udah punya gua" Ucap Lucas santai.
"Eh, lo kenal dia nggak?" Tanya Lucas sambil memperlihatkan sebuah foto.
Jeff terlihat kaget melihatnya, dapat Lucas sadari bahwa tangan pria itu mencengkram erat gelas di genggamannya.
"Gua tuh kesini niatnya mau cari dia, kasian abangnya nyariin, udah putus asa banget, cuma bisa berharap adeknya masih hidup, setidaknya tau lah kalo adeknya masih hidup di dunia ini, mungkin itu udah cukup buat dia" Ucap Lucas sambil tetap memperhatikan gerak gerik Jeff yang mencoba menetralkan emosinya.
"Gatau gua, gakenal, btw gua sibuk nih keknya harus cepet balik" Ucap Jeff kemudian bergegas merapikan barangnya dan beranjak dari duduknya.
Namun sebelum itu, Lucas segera mencekal pergelangan tangan Jeff, menatapnya dengan pandangan penuh keseriusan.
"Gua tau lo kenal sama cewek ini" Ucap Lucas serius.
"Ayo, kita bicarain baik-baik" Ucap Lucas yang dibalas tepisan kasar oleh Jeff di tangannya.
Jeff pun kembali berjalan menjauhi Lucas dengan amarah yang begitu besar.
"Tega lo ngejauhin dia dari keluarganya, setidaknya biarin keluarganya tau kabar dia, lo ga-"
KAMU SEDANG MEMBACA
My girl
Teen Fictioncerita tentang bagaimana Lucas menghadapi sifat manja gadisnya, Nana. "mau cium" ucap Nana dengan tatapan polosnya. cup. sebuah ciuman mendarat di pipi gadis itu. "ih bukan di pipi" kesal gadis itu sambil mengerucutkan mulutnya. "ya terus di ma...