Setelah beberapa hari yang lalu ada William yang ikut nyempil diantara Nana dan Lucas. Kini anak laki-laki itu sudah lama tidak berkunjung untuk menemui Lucas, bukan karena bosan atau apa, hanya saja keluarganya yang sedang dalam masa sibuknya membuat anak laki-laki itu tidak bisa keluar rumah karena tidak ada yang menemani ataupun mengantar.
Di lain sisi, Nana sedang rebahan di kasur kamarnya, menyecroll layar ponselnya yang menampilkan aplikasi media sosial yang sangat populer. Sambil menunggu kekasihnya pulang kerja, Nana asik melihat lihat salah satu akun petshop yang menampilkan foto berbagai macam hewan lucu.
Matanya tanpa sengaja melihat jam yang tertera pada layar ponselnya, sudah waktunya Lucas pulang.
Tanpa berlama-lama, Nana langsung keluar dari kamarnya menuju depan rumah, dan benar saja mobil yang sudah sangat ia hafal itu tengah memasuki pekarangan rumah di depannya.
"LUCASSS" Teriaknya riang sambil berlari menghampiri Lucas dengan tangan yang terangkat ke atas.
"JANGAN LARI-LARI!"
Tanpa menghiraukan peringatan Lucas, Nana langsung menubruk dada bidang yang selalu membuatnya nyaman.
"Kalo tadi ada motor lewat gimana? Kalo mau jalan itu tengok kanan kiri dulu, bukan langsung nyelonong kaya tadi"
Dengan hati yang masih sedikit khawatir itu, Lucas mencium lembut kening Nana, membuat yang dicium semakin menduselkan kepalanya di dada bidang kekasihnya.
"Sanaan dulu, bau kringet"
Dilepasnya pelan pelukan Nana, membuat sang empu memberenggut tak terima. Baru saja mau manja manjaan, romantis-romantisan, eh malah balik lagi sifat aslinya.
Tanpa memperdulikan Lucas lagi, Nana segera berlalu memasuki rumah Lucas dengan kaki yang dihentak-hentakkan membuat Lucas menggigit bibir bawahnya menahan gemas.
Beberapa saat kemudian, setelah Lucas mandi dan berganti pakaian, kini keduanya sudah berada di dapur. Lucas memasak dan Nana yang mengamati.
"Lucasss" Rengeknya manja yang hanya dibalas deheman singkat dari Lucas.
"Beliin Nana kelinci dong"
"Boneka?"
"Ihh, kelinci hewan"
"Ya kelinci emang hewan Na, yang bilang tumbuhan siapa" Ucap Lucas mencoba bersabar.
"Ih, maksudnya tuh kelinci yang bernafas" Ucap Nana sambil mengerucutkan bibirnya karena ucapannya yang tidak dipahami oleh Lucas.
"Nggak"
"Kenapa?" Tanya Nana sambil beranjak mendekati Lucas.
"Paling baru beberapa hari udah nggak diurus lagi"
"Nana urus kok, boleh ya ya ya" Ucap Nana sambil menunjukkan puppy eyes andalannya.
"Gausah aneh aneh, nih makan" Ucap Lucas sambil membawa dua piring makanan ke meja makan.
"Nana mogok makan kalo nggak dibeliin" Ucap Nana dengan nada ngambek, sambil melipat kedua tangan di depan dada.
"Nggak usah aneh aneh, sini gue suapin" Tawar Lucas yang biasanya akan diterima dengan senang hati.
Namun Nana masih teguh pada prinsipnya, memalingkan wajah dengan tangan bersedekap dada, dan jangan lupakan wajah cemberut nya membuat Lucas gemas seketika.
"Yaudah sih kalo nggak mau" Ucap Lucas dan dengan santainya memasukkan sesendok nasi kedalam mulutnya, menghiraukan Nana yang sudah menatapnya dengan pandangan berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
My girl
Teen Fictioncerita tentang bagaimana Lucas menghadapi sifat manja gadisnya, Nana. "mau cium" ucap Nana dengan tatapan polosnya. cup. sebuah ciuman mendarat di pipi gadis itu. "ih bukan di pipi" kesal gadis itu sambil mengerucutkan mulutnya. "ya terus di ma...