25

4.6K 161 9
                                    

"Nana kenapa tuh?" Tanya Joni ketika melihat adiknya digendong koala oleh Lucas.

"Jatoh" Ucap Lucas kemudian mendudukkan Nana di sebelah Joni.

"Kok bisa" Ucap Joni dengan nada khawatirnya.

"Tau tuh, bandel banget dibilangin" Ucap Lucas ketus membuat Nana mengencangkan tangisannya.

"Mana yang sakit?" Tanya Lucas sambil berjongkok di depan Nana.

"Hiks Lucas ja-ngan hiks marahin Nana" Tangis Nana sambil mengelap air mata yang berjatuhan.

"Marahin aja Cas, gue ambil obat dulu" Ucap Joni kemudian beranjak dari duduknya.

"Coba liat tangannya, di ulurin ada yang sakit nggak?" Tanya Lucas yang dibalas gelengan oleh Nana.

"Kakinya? Coba digerak gerakin" Perintah Lucas yang langsung dilaksanakan oleh Nana.

"Yang sakit dimana? Coba tunjuk"

Bukannya menjawab, Nana malah menangis seraya menggeleng gelengkan kepalanya.

"Ini baju lo kena tanah, nyaman nggak? Mau pake itu dulu? Apa sekalian mau mandi biar bersih?" Tanya Lucas beruntut. Dirinya benar benar khawatir meskipun Nana terjatuh tidak terlalu parah.

"Hiks mandi" Jawab Nana dengan sesegukan.

Lucas dengan segera menggendong Nana menuju kamar, mendudukkan Nana di tepi bathup, memberi sedikit arahan dan keluar dari kamar mandi.

Di sisi lain, Joni sedari tadi sibuk mondar mandir mencari kotak p3k. Seingatnya terakhir kali dirinya lihat, kotak itu berada di rak kamarnya. Namun setelah dicari ternyata tidak ada.

"Lah itu apaan tuh" Ucap Joni ketika melihat kotak p3k terletak di rak tv.

"Dicariin kemana mana ternyata disini" Ucap Joni sambil mengecek isi dari kotak itu.

Dirinya kemudian melangkahkan kaki menuju ruang tamu, tempat Nana dan Lucas berada.

"Loh kok nggak ada?" Ucapnya ketika mendapati ruang tamu yang kosong tidak ada orang.

"CASSSSS" Teriaknya yang ia yakini sampai di seluruh penjuru rumah.

"DI KAMAR BANGGG" Jawab Lucas tidak kalah berteriak.

Joni pun dengan segera berlalu menuju kamar milik adiknya. Setelah membuka pintu, dirinya mendapati Lucas yang sedang mengecek luka luka Nana.

Setelah mengambil alih kotak p3k dari tangan Joni, Lucas pun segera mengobati luka luka Nana.

"HUAAAA sakiiitttt" Tangis Nana ketika merasa bagian kakinya terasa perih.

"Masih mau ngeyel lagi?" Ucap Lucas tanpa merespon rengekan Nana yang mengeluh kesakitan.

"Hiks sakit hiks gamau" Tangis Nana pelan.

Setelah memastikan luka di tubuh Nana terobati, Lucas pun meletakkan kotak itu di nakas.

"Sama bang Joni aja ya kalo gitu, gue mau main ah, nggak mau ngurusin lo lagi gue, lo nya nakal" Ucap Lucas kemudian berlalu keluar kamar.

"HUAA GAMAU!! LUCASSS hiks abang  hiks, Lucas gaboleh pergi hiks, LUCASSSS" Tangis Nana kencang membuat Joni yang sedari tadi disampingnya meringis pelan.

Tenang saja, Lucas tidak benar benar pergi keluar rumah. Dirinya hanya menuju dapur untuk membuatkan makan malam.

Entah kenapa rumah itu tidak dipekerjakan pembantu. Padahal Nana tidak bisa masak, sedangkan Joni hanya bisa masak masakan simple, itupun hanya sekedar "bisa dimakan". Selama ini keduanya selalu makan di rumah Lucas, atau mengorder makanan, atau dibuatkan makanan oleh Lucas seperti sekarang.

My girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang