Kini di ruang tamu rumah Nana sudah dipenuhi oleh para pemuda yang kurang kerjaan, karena sedari tadi mereka hanya melamun sambil mencomot kacang yang disediakan di meja.
"Kita ngapain sih ini" Ucap Jeno yang sudah bosan dengan kegiatan yang telah mereka lakukan selama kurang lebih 2 jam.
"Gatau, gua juga bingung" Jawab Hendry sambil mencomot kacang dengan pandangan kosong.
"Lucas kemana ini, tumben ga ikutan kesini" Lanjut Hendry sambil menatap satu persatu manusia yang berada di ruangan itu.
"Katanya sih ada urusan kantor, gatau juga deh gua" Ucap Juno.
"Emang gamau kesini aja kali" Lanjut Juno sambil mencomot kacang.
"Eh mereka beneran putus ya?" Tanya Jeno sambil sedikit mencondongkan badannya dengan nada sedikit berbisik.
"Lucas waktu itu kan udah bilang" Ucap Juno.
"Ya masih nggak nyangka aja sih gua, ternyata hubungan yang keduanya saling bucin aja nggak selamanya lancar ya" Ucap Jeno sambil menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa.
"Ya emang suatu hubungan akan bertahan lama kalo dua duanya sama sama bucin gitu? Ya mungkin emang ada yang iya sih, tapi itu bukan suatu patokan, ada juga kok yang dua duanya sama sama cuek tapi malah langgeng sampe maut" Joni yang sedari tadi diam mendengarkan pun akhirnya buka suara.
Ketiga orang yang mendengarnya pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
"Tapi kasian ya anaknya jadi broken home" Ucap Hendry
"Hah? Anaknya siapa?" Tanya Joni dengan raut wajah penasaran.
"Ya anaknya Nana sama Lucas, si Mpus, kasian jadi anak broken home" Ucap Hendry.
"Aelah gua kira siapa, oh iya, ntar hak asuhnya diambil siapa ya?" Ucap Jeno yang membuat ketiganya berfikir.
"Gatau lah gua, ga ngurusin hak asuk kelinci" Ucap Juno pada akhirnya.
"Ihh ini kenapa kulit kacang berserakan kaya gini sih" Ucap Nana yang baru saja memasuki area ruang tamu.
"Eh Nana, hehe" Ucap Juno sambil cengengesan.
"Ihh gamau tau, pokoknya nanti diberesin" Ucap Nana kesal.
"Iya iya, diberesin, lagian biasanya juga abang yang beresin, sok sokan pake ngomel segala" Ucap Joni dengan nada santainya.
"Ya kan Nana ga suka loh liat ruang tamu jadi berantakan kaya gini" Ucap Nana sambil berjalan menghampiri mereka dan duduk di sebelah Joni.
"Mau kemana Na?" Tanya Juno yang menyadari bahwa pakaian yang dipakai Nana sangat rapi, seperti orang yang ingin pergi.
"Mau main" Ucap Nana sambil menyenderkan kepalanya di bahu Joni.
"Main sama siapa?" Tanya Juno lagi.
"Samaa temen Nana lah" Ucap Nana.
Mereka pun menganggukan kepalanya karena mengira teman yang dimaksud adalah Mina, karena mereka tau kalau Nana hanya memiliki teman dekat satu.
"Hati hati, pulangnya jangan kemaleman, kalo ada apa apa langsung telfon abang" Ucap Joni yang dibalas anggukan kepala oleh Nana.
Suara klakson mobil terdengar dari luar, Nana pun segera berdiri dan berpamitan.
Ketiganya pun memberi ijin kepada Nana, kemudian melanjutkan kegiatannya masing masing tanpa melihat Nana yang berjalan keluar rumah.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My girl
Teen Fictioncerita tentang bagaimana Lucas menghadapi sifat manja gadisnya, Nana. "mau cium" ucap Nana dengan tatapan polosnya. cup. sebuah ciuman mendarat di pipi gadis itu. "ih bukan di pipi" kesal gadis itu sambil mengerucutkan mulutnya. "ya terus di ma...