SI AROGAN GILA

70.5K 4.2K 93
                                    

FLASHBACK 5 TAHUN LALU.

ARJUNA DHARMAWANGSA, adalah mantan suamiku. Pria yang sudah sejak lama aku cintai, namun sayangnya, dia tak pernah mencintaiku. Kami dinikahkan saat dia sudah memiliki wanita yang sangat dicintainya, Eliza. Kekasihnya semenjak mereka berdua masih duduk di bangku kuliah.

Yaaaa... Eliza adalah kembang di kampus kami. Juna-Eliza adalah Pasangan ideal yang membuat semua mata memandang dengan iri.

Sementara aku...

Aku Shinta Larasati hanyalah putri sopir pribadi ayahnya yang numpang hidup dirumah mewahnya. Perbedaan status kami yang sangat besar membuatnya tak pernah melihat ke arahku, kendati kami sudah tinggal bersama sejak kami masih kecil.

Namun karena perintah ayahnya, PAK PANDHU DHARMAWANGSA. Juna tak kuasa menolak perjodohan kami. Dia menikahiku tanpa cinta, hanya keterpaksaan belaka. Setelah melakukan kewajibannya sebagai suamiku dimalam pertama kami, dia memilih meninggalkan rumah dan tinggal di apartemennya. Dan masih terus menjalin hubungan dengan Eliza, kekasihnya. Kendati statusnya sudah resmi menjadi suamiku.

Selang sebulan kemudian dia dengan ditemani Eliza, pulang ke rumah dengan membawa surat cerai dari pengadilan dan berkata kalau akan segera menikahi Eliza setelah proses perceraian kami selesai. Terjadilah pertengkaran yang tak terelakkan antara Juna dan Ibunya. Sang ibu yang tak merestui hubungan Juna dengan Eliza dan menolak Juna menceraikanku, langsung shock berat hingga pingsan. Pembantu rumah tangga kami yang panik dengan kekacauan yang terjadi dirumah, mencoba menghubungi Pak Pandhu yang saat itu sedang bersama ayahku, tengah berada dalam perjalanan menuju bandara.

Mobil yang dikemudikan ayahku langsung putar balik kerumah atas perintah Pak Pandhu. Mendengar putra semata wayangnya menalak istri yang baru saja dinikahinya, membuat penyakit jantung Pak Pandhu kambuh. Ayahku yang kebingungan dan panik menjadi tidak fokus ke jalan, dan menyebabkan mobil yang dikendarainya keluar jalur serta mengakibatkan kecelakaan fatal.

Pak Pandhu tewas ditempat, dan ayahku menyusulnya selang 2 jam kemudian di rumah sakit. Ayah meninggal sambil menggenggam tanganku erat, tubuhnya bersimbah darah, airmata mengalir di kedua pipinya. Kata terakhir yang beliau ucapkan untukku adalah "MAAF". Air mataku mengalir deras. Dadaku terasa sesak. Dunia disekitarku bagai runtuh mengenaiku kala itu.

Penderitaanku tak cukup sampai disitu. Setelah melakukan prosesi pemakaman ayah, aku pulang ke rumah dengan langkah gontai dan pakaian yang masih berlumuran darah ayah.

Rumah sangatlah ramai oleh para pelayat yang sedang takziah. Tampak Ibu mertuaku masih menangis terisak disamping jenazah suaminya.

Juna yang melihat kedatanganku langsung menyeretku keluar, dilemparkannya tas koper yang berisi semua pakaianku, dia mengusirku dan menuduhku sebagai putri pembunuh ayahnya. Hujan petir malam itu mewakili betapa hancurnya hati dan hidupku.

Flashback off

Semua yang melewatiku tertawa terkekeh geli. Disinilah aku. Berdiri didekat pintu masuk dengan membawa sebuah tulisan gedhe. Tulisan hasil karya Juna.

Guwe Jomblo, Jelek dan Ceroboh
Lagi cari Jodoh.

Maluuuuu banget pokoknya!! Hukumannya kekanakan banget nih. Tapi masih untunglah daripada dipecat dengan tidak hormat olehnya. Tapi yang namanya malu, digimanain teteplah malu. Ingin rasanya pakai ilmu menghilang atau pindah ke dimensi lain aja. Malunya sungguh gak ketulungan.

Jam istirahat tiba. Sudah saatnya sembahyang Dzuhur. Tanpa meminta izin ke Juna lebih dahulu, aku tinggalkan lokasi penghukumanku. Coba saja dia melarang ku. Mau kena azab dia.

BOSKU MANTAN SUAMIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang