POV SHINTA
Kantorku sedang sepi, hanya tinggal aku dan Rossy. Sementara Pak Ronal, Dewi dan Amel sedang meeting di ruangan Big boss. Aku sedang memfotocopy beberapa berkas diruang sebelah ketika Rossy berteriak memberitahu kalau ponselku berdering. Mejaku dan meja Rossy bersebelahan. Sedangkan ponsel emang sengaja kutinggalkan diatas meja.
"Dari siapa, Ros??" Tanyaku pada Rossy yang lagi serius di depan komputer.
Rossy menengok ke arah ponselku
"Gak tahu Shin... Gak da namanya. Cuman nomer doank." Kata Rossy sambil menunjukkan ponsel ke arahku.
"Tolong angkatin donk, Ross!!! Soalnya gi nanggung bentar lagi selesai.." jawabku.
"Aku loudspeaker yaaa..... Soalnya tanganku juga gi sibuk nih. Aku takut salah input lagi. Bisa-bisa amukan big boss bakal goncangin seluruh dunia kalau aku ketahuan salah input lagi" Jawab Rossy
"Okey ...." Jawabku sambil tertawa. Karena ternyata Rossy masih shock dengan kejadian tempo hari.
Akupun segera mengecheck kelengkapan berkas yang sudah aku fotocopy. Setelah yakin sudah lengkap semua berikut berkas aslinya aku pun segera meninggalkan ruangan itu. Dan mendapati wajah Rossy yang lagi-lagi terlihat shock.
"Ada apa Ros??" Tanyaku cemas. Namun Rossy malah menempelkan telunjuknya dibibirnya. Menyuruhku untuk diam. Dan aku baru menyadari kalau suara dari seberang sedang marah-marah serta mencaci maki diriku lewat ponsel. Aku sangat terkejut.
"Siapa????" Tanyaku pada Rossy sambil agak berbisik. Menanyakan siapakah yang meneleponku dengan penuh emosi pagi-pagi gini.
Rossy menggerakkan bibirnya tanpa keluar suara.
"E..... LI .....ZA..." Ku baca gerak bibirnya...
"Eliza.....??" Tanyaku lagi untuk memastikan jawabanku benar. Dan Rossy mengangguk mengiyakan
Dan akupun terkejut.Kami berdua duduk tertegun. Saat telepon sudah dimatikan secara sepihak dari seberang.
"Dia memintamu ketemu di kafe Aresta siang ini???" Kata Rossy
"Sebaiknya jangan temui dia, Shin ." Wajah Rossy terlihat cemas"
"Kelihatannya dia sedang marah besar ke kamu. Dia bilang kamulah pengganggu yang merusak hubungannya dengan Pak juna." Kata Rossy setelah diam beberapa saat
"Dia mengataimu....... BENALU." Kata Rossy lagi dengan mimik wajah merasa gak enak kepadaku.
Aku sangat terkejut. Namun aku menyadari alasan kemarahannya. Dan aku bisa memahami kalau dia menganggap aku benalu... Karena itupun yang aku rasakan saat ini. Aku benar-benar merasa kalau diriku memang hanyalah sebagai benalu dalam kehidupan Juna.
"Menurutmu aku harus bagaimana, Ros?? Apa yang harus aku lakukan??" Tanyaku pada Rossy dengan raut wajah sedih.
"Yaah... Gak usah ditemui lah.. Bikin masalah aja." Jawab Rossy
"Tapi aku harus meluruskan masalahnya. Aku tak mau membuat Eliza salah paham kepadaku" Jawabku.
"Aku sebenarnya sudah sejak lama pingin pindah dari rumah pak Juna Ros.." kataku dengan nada putus asa
"Jadi selama ini Kamu serumah dengan Pak Juna, Shin?? Sejak kapan??" Tanya Rossy tak percaya. Ditutupnya mulutnya dengan tangannya karena saking kagetnya.
Memang dikantor ini tidak ada yang tahu kalau aku numpang hidup dirumah Juna. Karena kami memang jarang berangkat atau pulang kerja bareng. Aku lebih suka memilih naik bis daripada nebeng mobil mewahnya kecuali karena keadaan terpaksa.
![](https://img.wattpad.com/cover/252800365-288-k681187.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSKU MANTAN SUAMIKU
RomanceKukira takdir kami telah terputus sejak 5 tahun lalu. Saat dia menceraikan aku dan mengusir aku dari rumahnya. Namun aku salah.... Kami dipertemukan kembali dengan takdir yang baru, sebagai atasan dan bawahan. Sifat arogan dan kasarnya padaku semak...